-->

Jumat, 17 September 2010

Konsep Tarbiyah Akhlak dalam Alquran

Senin, 13/09/2010 09:41 WIB | email | print | share
KRISIS AKHLAQ GERAKAN ISLAM
Sebuah Upaya Rekonstruksi Gerakan Islam Masa Depan

Oleh: DR. Muhammad Said Ramadhan Al-Buthy*

Penutup
Semoga anda sampai saat ini masih melakukan perenungan terhadap pembahasan kami tentang Al Quran, dilihat dari sisi tarbiyyahnya. Bisa jadi kesimpulan anda dalam perenungan ini sama dengan para pembahas dan pemerhati kitab Allah, bahwa Al Quran adalah kitab yang agung, balaghahnya penuh mujizat, prinsip dasar yang dianutnya penuh dengan kebijaksanaan dan tabiyyahnya begitu indah dan mengagumkan, lalu perhatian mereka berhenti sampai batas ini, mereka kembali sebagaimana ketika mereka datang, yang mereka lihat tidak memberikan pengaruh sama sekali dalam aqidah, prilaku dan akhlak mereka.
Kalau penolakan sebagian mereka untuk melakukan perenungan terhadap kitab Allah adalah sebuah hal yang aneh, tentu jalan yang kita lalui, jalan yang mengajak kita untuk merenungi kitab Allah dan ketakjuban kita padanya adalah lebih aneh lagi.
Sebuah kitab yang penuh mujizat, tidak diragukan kemukjazatannya, tidak ada keraguan dalam setiap tema bahasannya dan begitu indah dan memukau metode tarbiyahnya.
Ketika kita meyakini ini semuanya, lalu perhatian dan pengamatan kita kepada ayat-ayat peringatan dan ancamannya, yang kita lakukan dengan penuh semangat mencari kebenaran, tidak menempatkan kita pada kondisi hubungan yang sebenarnya dengan kitab Allah, dan kondisi keterkaitan kita dengan perintah dan larangannya, serta peringatan dan petunjuknya, bukankah itu hal yang lebih aneh lagi.
Ketika kita anggukkan kepala membenarkan pemikiran yang ada di dalamnya, karena indahnya gaya bahasa dan kedahsyatan hukumnya, lalu kita tidak mampu mendengarkan penuh khidmat maklumat tentang dirinya sebagaimana yang tertera dalam ayat berikut ini :
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ (192) نَزَلَ بِهِ الرُّوحُ الْأَمِينُ (193) عَلَى قَلْبِكَ لِتَكُونَ مِنَ الْمُنْذِرِينَ (194) بِلِسَانٍ عَرَبِيٍّ مُبِينٍ (195) وَإِنَّهُ لَفِي زُبُرِ الْأَوَّلِينَ (196) أَوَلَمْ يَكُنْ لَهُمْ آَيَةً أَنْ يَعْلَمَهُ عُلَمَاءُ بَنِي إِسْرَائِيلَ (197)
“ Dan Sesungguhnya Al Quran Ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam. Dia dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). Ke dalam hatimu (Muhammad) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. Dengan bahasa Arab yang jelas. Dan Sesungguhnya Al Quran itu benar-benar (tersebut) dalam kitab-kitab orang yang dahulu. Dan apakah tidak cukup menjadi bukti bagi mereka, bahwa para ulama Bani Israil mengetahuinya?” (QS. Asy Syuara : 192-197)
Bukankah ini adalah sebuah hal aneh dari yang paling aneh, seorang anak manusia yang memilki pemikiran yang ambigu dan kontradiktif, terkait dengan satu hakikat kebenaran yang tidak mungkin untuk dilebihkan atau dipecah-pecah.
Mungkin sebagian mereka mengklaim bahwa Al Quran adalah buatan Nabi Muhammad saw, lalu dengan klaim tersebut mereka lari dari iman kepada keajaiban wahyu Allah, padahal sebenarnya mereka telah jatuh pada keharusan iman terhadap keajaiban yang lebih besar dari yang pertama.
Ketika kita meyakini Al Quran adalah buatan Nabi Muhammad saw, dan bukan wahyu yang diturunkan kepadanya, artinya empat puluh tahun beliau menjaga lisannya dari kebohongan, lalu setelah itu mendadak membuat kebohongan besar atas nama Allah. Atau berarti beliau yang ummi sama sekali tidak bisa baca tulis, tidak pernah menulis walau satu huruf, tidak pernah membaca walaupun satu kitab, turun ke dalam akalnya tanpa ilmu sebelumnya dan tanpa seorang guru undang-undang besar, berita umat-umat terdahulu dan prediksi peristiwa yang akan datang. Atau berarti Nabi telah diberi dua kemampuan bahasa, satu waktu beliau berbahasa yang baligh namun sebagian manusia bisa melakukan hal yang sama seperti beliau, pada saat yang lain beliau berbahasa dengan baik, tapi bukan prosa atau bait-bait syair, mampu memukau para cerdik cendekia dengan keajaiban bahasannya, penjelasan dan maknanya, lalu banyak orang yang berusaha mengikutinya, namun usahanya sia-sia dan tidak mendatangkan hasil sama sekali. Atau berarti beliau memiliki kemampuan luar biasa dalam seni akting dan peran yang tidak bisa ditiru oleh manusia manapun sampai hari ini, ia mampu membuat wajahnya pucat merona, tubuh gemetar dan anggota tubuh serasa kedinginan untuk dilhatkan kepada khalayak ramai bahwa beliau sedang menerima wahyu, kita tidak pernah mendengar sampai hari ini, ada aktor yang mampu berdiri di panggung dengan menyembunyikan rona merah darah di mukanya dan menggantinya dengan rona pucat pasi tanpa bantuan bedak atau make up.
Adalah sangat mudah, seribu kali lebih mudah dalam logika manusia untuk meyakini bahwa Al Quran sebagaimana kata pembawanya atau Al quran itu sendiri, bahwa dia adalah wahyu yang turun dari Allah kepada Rasul-Nya, dibandingkan membawa beban berat keyakinan aneh dan susah untuk dicerna, yang tidak memiliki dalil dan bukti yang jelas sama sekali.
Mungkin sebagian di antara mereka meyakini bahwasanya Al Quran adalah firman Allah, mereka tidak pernah memiliki perhatian dan perenungan terhadap firman Allah ini, orang model seperti ini tidak lebih aneh dari orang-orang yang kami sebutkan sebelumnya.
Model orang seperti ini dan lainnya ibarat orang yang karena gelap malam terpaksa masuk ke dalam gua diperut salah satu gunung, ketika ia sedang menyelidiki kondisi gua dan yang ada di dalamnya, tiba-tiba tangannya menyentuh bekas tulang dan daging di salah satu sisinya, lalu ia mengambil kesimpulan bahwa ada hewan buas yang pernah tinggal di dalam gua, namun orang itu tetap tinggal di gua tersebut dan memejamkan matanya untuk tidur, sementara keyakinan itu tidak membuat hatinya merasa was-was dan khawatir.
Kita meyakini bahwa Al Quran adalah firman Allah, lalu hati kita tidak merasa tergerak dan terpengaruh sedikitpun dengan perintah, hukum, janji dan peringatannya.
Perhatikan firman Allah swt :
اقْتَرَبَ لِلنَّاسِ حِسَابُهُمْ وَهُمْ فِي غَفْلَةٍ مُعْرِضُونَ
“Telah dekat kepada manusia hari menghisab segala amalan mereka, sedang mereka berada dalam kelalaian lagi berpaling (daripadanya).” (QS. Al Anbiya : 1)
Apakah firman Allah ini tidak mendorong kita agar berbuat, merenung dan menyusun rencana.
Ataukah fanatisme kita yang membuat kita mabuk dan jauh dari kebenaran yang terlihat oleh mata kita dan tersentuh oleh perasaan dan pikiran kita ? Ketahuilah fanatisme pada hakikatnya adalah sikap gila melawan kebenaran yang tidak mungkin kita lari darinya, atau melawan jalan yang tidak ada tempat jatuh kecuali di dalamnya.
Kami telah paparkan manhaj tarbiyah dalam Al Quran, namun tujuan akhir kami adalah mengalihkan seluruh perhatian hakikat Al Quran yang membawa kepada manusia berita besar yang paling penting.
Tidak ada manfaat yang berarti bagi kalian, ketika kalian mampu menghasilkan kaidah-kaidah tarbiyah dari Al Quran, atau dasar-dasar ilmu balaghah dan aturan perundang-undangan, namun hati kalian tidak cenderung kepada hakikat kebenaran yang dibawa turun oleh Al Quran. Hakikat besar yang penting, namun tertutup dibalik tabir tipis dari harapan nafsu dan syahwat rendah....demi Allah hampir saja tabir itu terkoyak, dan hakikat itu muncul terlihat jelas sempurna di baliknya, namun terlihatnya hakikat ini tidak memberikan faidah apa-apa, karena hidup saat itu tidak ada dalam genggaman tangan kalian.
Kalian akan ingat apa yang kami katakan, aku serahkan semua urusan kepada Allah swt, sesungguhnya Allah Maha Mengawasi hamba-hamba-Nya. Segala puji hanya bagi Allah swt.

Lembaga Kristen Serukan Pastor Gila Terry Jones Bertobat

Jumat, 17/09/2010 13:11 WIB | email | print | share
 
World Evangelical Alliance (WEA) meminta pendeta Florida yang mengancam akan menyelenggarakan hari internasional Membakar Al-Qur'an" pekan lalu untuk segera meminta maaf.
Pastor sinting pada gereja Dove World Outreach Centre, Terry Jones mengatakan pada hari Kamis kemarin (16/9) bahwa ia menerima telepon dari WEA pada tanggal 12 September lalu, di mana ia diminta untuk "bertobat" atas usahanya mempromosikan ide gila Hari Membakar Al-Qur'an.
Berbicara dalam sebuah konferensi pers yang diadakan di depan gereja kecil pada hari Kamis kemarin, Jones menjawab dengan mengatakan: "Kami tidak punya kesalahan terhadap Tuhan untuk bertobat. Oleh karena itu, kami tidak berniat dan tidak akan bertobat," lapor Australian Associated Press.
Jones menciptakan kemarahan internasional setelah ia mengusulkan pembakaran Alquran pada hari peringatan serangan 11 September. Walau akhirnya ia membatalkan rencananya tersebut, setelah kecaman dunia internasional meluas terhadap dirinya.
Bukan menerima masukan dan seruan dari WEA, Jones malah balik mengkritik WEA dan gereja di seluruh dunia, dengan menyebut mereka adalah pengecut.
"Mereka telah kehilangan keberanian mereka untuk membela kekristenan. WEA adalah sebuah contoh dari apa yang gereja telah menjadi sebuah contoh sempurna dari orang Farisi modern," katanya.
WEA bereaksi atas respon negatif dari Jones dengan menulis dalam sebuah pernyataan di website mereka dengan mengatakan "Terry Jones sangat menyedihkan dan ia merupakan representasi palsu dari kasih karunia dan kebenaran Yesus Kristus. Permintaan maaf harus dilakukan untuk memberikan kontribusi mengurangi kekerasan yang mungkin timbul di beberapa bagian dunia lain atas tindakannya tersebut."
WEA adalah asosiasi global dengan kantor kepemimpinannya di Vancouver, Kanada, yang berfungsi sebagai jaringan untuk organisasi-organisasi evangelis dan denominasi di seluruh dunia. (fq/prtv)

Ultah Ariel Diwarnai Tangis

Indrawati Widjaja selaku bos Musica Studio dan kedua orang tua Ariel, Nazrul Irphan dan Darlina Darwis serta Titiek Puspa merayakan ulang tahun Ariel yang ke-29 di Bareskrim Mabes Polri, Kamis (16/9/2010). Menurut Titiek, sebelumnya ia memang sudah berjanji untuk merayakan ulang tahun kekasih Luna Maya itu.

CekRicek Editor, CekRicek - Kam Sep 16, 2010 16:23 WIT
                    Ariel|Foto: Yayat Ruhayat C&R
Ariel|Foto: Yayat Ruhayat C&R
JAKARTA -C&R/OMG- Indrawati Widjaja selaku bos Musica Studio dan kedua orang tua Ariel, Nazrul Irphan dan Darlina Darwis serta Titiek Puspa merayakan ulang tahun Ariel yang ke-29 di Bareskrim Mabes Polri, Kamis (16/9/2010). Menurut Titiek, sebelumnya ia memang sudah berjanji untuk merayakan ulang tahun kekasih Luna Maya itu.
"Kami berjanji bahwa tanggal ini akan ketemu dengan Ariel, karena hari ini persis dengan hari ulang tahunnya. Kami bawa nasi tumpeng, jadi merasa dia ditemani kami semua. Dia terlihat senang sekali, dan lebih gemuk," ucap Titiek.
Titiek menambahkan, sejauh ini Ariel sudah mengikuti peraturan hukum yang berlaku dalam menghadapi masalahnya. "Menurut saja apa yang harus dikerjakannya sesuai aturan yang ada," ujarnya.
Diceritakannya, perayaan hari ulang tahun mantan vokalis Peterpan itu penuh dengan haru. "Kita tadi menangis, semua menangis, karena haru senang, bahagia, dan bersyukur, karena Ariel di sini dalam keadaan sehat," utasnya. (Fiyan).

Kamis, 16 September 2010

Sepuluh Tanda Bila Ibadah Bulan Ramadhan Diterima Allah SWT


Segala puji bagi Allah, shalawat serta salam semoga tercurah bagi junjungan kita Nabi Muhammad, kepada keluarganya, para sahabatnya dan yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat. Amma ba’du:
Para pembaca yang dirahmati Allah Ta’alaa:
Setelah mengerjakan setiap ketaatan dan ibadah baik itu umrah, haji, puasa, sholat, sedekah, atau amal shalih apapun kita mengulang-ulang bisikan Ali radhiallahu anhu saat berkata: (seandainya aku tahu, apakah amalanku termasuk yang diterima maka  aku mengucapkan selamat untuknya, atau yang ditolak maka aku mengucapkan belasungkawa untuknya).
Setelah mengerjakan setiap ketaatan kita juga mengulang perkataan Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu: (wahai yang diterima, selamat untukmu, wahai yang ditolak semoga Allah mengganti musibahmu).
Sungguh Ali radhiallahu anhu telah berkata: (jangan kalian pedulikan amal yang sedikit, tapi pedulikan diterimanya amal tersebut), tidakkah kalian mendengar firman Allah Azza wa Jalla ketika berfirman: (Sesungguhnya Allah mengkabulkannya dari orang-orang yang bertakwa) [QS Al-Maidah:27].
Janganlah seperti sebagian kaum muslimin yang tidak peduli diterimanya ketaatan mereka, karena sesungguhnya diberikan taufik dan kemudahan untuk beramal shalih merupakan karunia besar, akan tetapi itu tidak akan terwujud kecuali dengan karunia lain yang lebih besar, yaitu nikmat diterimanya amalan.
Jika seorang hamba mengetahui bahwa kebanyakan dari amalan bisa ditolak dari pelakunya karena banyak sebab, maka yang terpenting adalah mengetahui sebab-sebab diterimanya amalan, jika dia menemukannya dalam dirinya maka hendaklah dia memuji Allah Ta’alaa, dan beramal dengan teguh dan konsisten diatasnya, namun jika tidak menemukannya maka hendaklah hal pertama yang diperhatikannya dari sekarang adalah: mengamalkannya dengan sungguh-sungguh serta ikhlas karena Allah Ta’ala semata.
Maka apakah sebab-sebab dan tanda-tanda diterimanya amalan?
1- Tidak kembali berbuat dosa setelah melakukan ketaatan:
Karena kembali kepada dosa merupakan tanda kebinasaan dan kerugian,
Yahya bin Muadz berkata: ”barangsiapa yang beristighfar dengan lisannya sedangkan hatinya bertekad untuk bermaksiat, dan azamnya kembali kepada maksiat setelah sebulan dan kembali, maka puasanya tertolak darinya, dan pintu diterimanya amalan tertutup didepannya”.
Kebanyakan manusia bertaubat sedangkan dia selalu mengatakan: sesungguhnya aku tahu bahwa aku akan kembali...jangan katakan seperti itu...tetapi katakan: Insya Allah saya tidak akan kembali. Dan memohon pertolongan kepada Allah dan berazam untuk tidak kembali lagi.
2-Takut jika amalannya tidak diterima:
Allah Subhanahu wa Ta’alaa Maha Kaya dari ketaatan dan ibadah kita, Allah Azza wa Jalla berfirman: (Barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya sendiri, dan siapa yang kufur maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Mulia) [QS Luqman:12].
Dan Allah Ta’alaa berfirman:
إن تَكْفُرُوا فَإنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُمْ وَلا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإن تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ)[الزمر:7)
Artinya: (Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukanmu, dan Dia tidak meridloi kekafiran hamba-hamba-Nya. Jika kamu bersyukur, Dia meridloi kesyukuranmu itu) [QS Az-Zumar:7].
Dan seorang mukmin walaupun bersungguh-sungguh melakukan ketaatan, dan mendekatkan diri kepada Allah dengan bermacam taqarrub, namun dia merasa sangat kasihan terhadap dirinya, dia takut amalannya tidak diterima, dari Aisyah radhiallahu anha berkata: (Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang ayat ini:

(وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَّقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ) [المؤمنون:  [ 60
Artinya: (Dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan dari sedekah dengan hati penuh rasa takut) [QS Al-Mukminun: 60].
"Apakah mereka yang minum khamr atau mencuri?" Beliau berkata: (Bukan yang binti As-Shidiq ! akan tetapi mereka yang berpuasa, sholat, dan bersedekah, sedangkan mereka takut tidak diterima dari mereka, merekalah orang yang bersegera dalam kebaikan).
Meskipun dia bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ibadah-ibadah mulia ini namun dia tidak mengandalkan usahanya maupun menunjukkannya kepada Rabbnya, tapi dia meremehkan amalannya, dan menampakkan kefakirannya yang sempurna kepada ampunan Allah dan rahmat-Nya, dan hatinya penuh dengan rasa takut jika amalannya ditolak, Waliyadhu billah, dia memohon kepada-Nya supaya amalannya diterima.
3- Diberikan taufik melaksanakan amal shalih sesudahnya:
Sesungguhnya tanda diterimanya ketaatan seorang hamba bahwa dia diberikan taufik untuk ketaatan sesudahnya, dan diantara tanda diterimanya kebaikan: mengerjakan kebaikan sesudahnya, karena kebaikan tersebut berkata: kebaikan lagi...kebaikan lagi. Dan ini termasuk rahmat Allah Ta’alaa dan karunia-Nya, bahwa Dia memuliakan hamba-Nya jika telah berbuat kebaikan, dan mengikhlaskannya kepada Allah maka Allah membukakan untuknya pintu kebaikan lain, supaya lebih dekat kepada-Nya.
Maka amal shalih ibarat pohon yang baik, perlu disiram dan dipelihara, supaya tumbuh dan kuat, dan memberikan buahnya, dan hal terpenting yang kita perlukan adalah selalu menjaga amalan-amalan baik yang telah kita kerjakan, dan memeliharanya, dan menambahnya sedikit demi sedikit, inilah makna istiqamah yang sebenarnya.
4- Menganggap remeh amalannya serta tidak ujub dan tertipu dengannya:
Sesungguhnya hamba yang beriman berapa banyakpun dia beramal shalih, namun seluruh amalnya tidak menjadikannya bersyukur atas kenikmatan itu seperti kenikmatan pada jasadnya pendengaran, penglihatan, atau lisan dan lainnya, dan tidak merasa telah menunaikan hak Allah Ta’alaa, karena hak Allah diluar gambaran kita, oleh karena itu termasuk sifat orang-orang yang ikhlas mereka menganggap kecil amalan mereka, sehingga mereka tidak takjub dengannya, dan tidak terkena penyakit ghurur yang akan menghapus pahalanya dan membuatnya merasa cukup dan malas untuk beramal shalih lagi.
Diantara hal yang dapat membantu kita menganggap kecil amalan kita adalah: mengenal Allah Ta’alaa, melihat nikmat-nikmat-Nya, dan mengingat dosa-dosa dan kelalaiannya.
Marilah kita merenungkan bagaimana Allah Ta’alaa berwasiat kepada Nabi-Nya dengan hal itu setelah memerintahkan kepadanya dengan perkara-perkara besar:

 يا أيها المدثر. قم فأنذر. وربك فكبر. وثيابك فطهر. والرجز فاهجر. ولاتمنن تستكثر).]المدثر: 1-6
Artinya: (Wahai orang yang berselimut. Bangunlah lalu berilah peringatan ! dan agungkanlah Tuhanmu. Dan bersihkanlah pakaianmu. Dan tinggalkan segala perbuatan yang keji. Dan janganlah engkau memberi dengan maksud memperoleh balasan yang lebih banyak) [QS Al-Mudatsir: 1-6].
Diantara makna ayat ini adalah seperti yang dikatakan oleh Hasan Al-Basri rahimahullah: jangan engkau ungkit amalanmu didepan Rabbmu untuk memperoleh pahala yang lebih banyak.
Imam Ibnu Qayyim: (Setiap engkau menyaksikan hakikat Rububiyah dan hakikat Ubudiyah, dan mengenal Allah, dan mengenal dirimu sendiri, dan menjadi jelas bagimu bahwa barang dagangan yang engkau bawa tidak layak bagi Raja yang Haq, meskipun engkau datang dengan amalan seluruh jin dan manusia, engkau takut akibatnya, dan Dia hanya menerimanya karena kemuliaan, kedermawaan, dan karunia-Nya, serta memberikan ganjaran atasnya juga karena kemuliaan, kedermawaan, dan karunia-Nya) Madarijul Salikin (2/439).
5- Mencintai ketaatan dan membenci kemaksiatan:
Termasuk tanda diterimanya amalan, Allah memberikan kecintaan dalam hatimu terhadap ketaatan, sehingga engkau mencintainya, tenang dan tenteram kepadanya. Allah Ta’alaa berfirman:
(الَّذِينَ آمَنُواْ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ اللّهِ أَلاَ بِذِكْرِ اللّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ)(الرعد28 )
Artinya: (orang-orang yang beriman hati mereka tentram dengan mengingat Allah. Ketahuilah, bahwa dengan mengingat Allah hati menjadi tentram) [QS Ar-Ra’d: 28].
Dan termsuk tanda diterimanya amalan adalah engkau membenci maksiat dan mendekatinya dan berdoa kepada Allah supaya menjauhkanmu darinya.
6- Berharap dan banyak berdoa:
Sesungguhnya takut kepada Allah saja tidak cukup, karena harus dengan pasangannya yaitu berharap, karena takut tanpa berharap menyebabkan putus asa dari rahmat Allah, sedangkan berharap saja tanpa takut menyebabkan rasa aman dari siksa Allah dan semuanya perkara yang tercela yang merusak akidah seseorang dan ibadahnya.
Dan berharap diterimanya amalan disertai rasa takut jika amalannya ditolak menjadikan manusia tawadhu dan khusyu kepada Allah Ta’alaa, sehingga bertambah imannya.
Dan apabila rasa berharap telah terwujud maka manusia mengangkat kedua tangannya ke langit memohon kepada Allah supaya amalannya diterima, karena hanya Dia saja yang Kuasa melakukannya, dan inilah yang dilakukan oleh bapak kita Ibrahim kekasih Allah dan putranya Ismail alaihima salam sebagaimana diceritakan oleh Allah Ta’alaa ketika keduanya membangun Kabah seraya berfirman:
( وإذ يرفع إبراهيم القواعد من البيت وإسماعيل ربنا تقبل منا إنك أنت السميع العليم)( البقرة:127)
Artinya: (Dan ingatlah ketika Ibrahim meninggikan pondasi Baitullah bersama Ismail seraya berkata: Ya Rabb kami terimalah amalan kami. Sungguh Engkaulah Maha Mendengar, Maha Mengetahui)[QS Al-Baqarah: 127].
7- Diberi kemudahan melakukan ketaatan dan menjauhi maksiat:
Subhanallah, jika Allah menerima ketaatanmu Dia memudahkanmu untuk melakukan amalan lain yang sebelumnya tidak dalam persangkaanmu, bahkan Dia menjauhkanmu dari maksiat meskipun engkau dekat dengannya. Allah Ta’alaa berfirman:
(فَأَمَّا مَن أَعْطَى وَاتَّقَى{5} وَصَدَّقَ بِالْحُسْنَى{6} فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْيُسْرَى{7} وَأَمَّا مَن بَخِلَ وَاسْتَغْنَى{8} وَكَذَّبَ بِالْحُسْنَى{9} فَسَنُيَسِّرُهُ لِلْعُسْرَى{10}) الليل:5-10).
Artinya: (Maka barangsiapa memberikan hartanya dan bertakwa, dan membenarkan pahala yang terbaik, maka kami mudahkan dia kepada jalan menuju kemudahan. Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup, dan mendustakan pahala yang terbaik, maka Kami akan memudahkannya jalan menuju kesukaran)[QS Al-Lail: 5-10].
8- Mencintai orang-orang shalih dan membenci pelaku maksiat:
Termasuk tanda diterimanya ketaatan, Allah memberikan hatimu rasa cinta kepada orang-orang shalih para pelaku ketaatan dan memberikan hatimu kebencian kepada para pelaku kerusakan dan kemasiatan.

روى الإمام أحمد عن البراء بن عازب رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال: ((إن أوثق عرى الإيمان أن تحب في الله وتبغض في الله)).
Imam Ahmad rahimahullah telah meriwayatkan dari Barra bin ‘Azib radhiallhu anhu bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: (sesungguhnya ikatan buhul keimanan yang paling kuat adalah engkau mencintai karena Allah dan membenci karena Allah).
9- Banyak beristighfar:
Kalau kita merenungkan kebanyakan ibadah dan ketaatan maka hendaklah menutupnya dengan istighfar karena sejauh manapun manusia bersungguh-sungguh menyempurnakan amalannya pasti ada kekurangan dan kelalaian, sebagaimana setelah kita melakukan manasik haji Allah berfirman:
(ثُمَّ أَفِيضُواْ مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ النَّاسُ وَاسْتَغْفِرُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ) (البقرة:199).
Artinya: (Kemudian bertolaklah kamu dari tempat orang banyak bertolak (Arafah) dan beristighfarlah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang)[QS Al-Baqarah: 199].
Dan sesudah sholat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengajarkan kita untuk beristighfar sebanyak tiga kali. Dan orang yang melakukan qiyamulail mengakhirinya dengan istighfar di waktu sahur.

قال تعالى : (وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ )(الذاريات18)
Firman Allah Ta’alaa: (dan pada akhir malam mereka memohon ampunan kepada Allah)[QS Adz-Dzariyat: 18].
Dan Allah Ta’alaa mewasiatkan kepada Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wasallam dalam firman-Nya:
(فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ) (محمد:19)
Artinya: (Ketahuilah, bahwasanya Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi kecuali Allah dan mohon ampunlah atas dosamu dan kaum mukminin dan mukminat)[QS Muhammad: 19].
Dan Allah memerintahkan juga kepada Nabi-Nya untuk mengakhiri hidupnya dengan ibadah kepada Allah, jihad dijalan-Nya dengan istighfar seraya berfirman:

(إِذَا جَاء نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ{1} وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجاً{2} فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّاباً{3})النصر
Artinya: (apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. Dan kamu melihat manusia berbondong-bondong masuk kedalam agama Allah. Maka bertasbihlah dengan memuji Rabbmu dan beristighfarlah, sesungguhnya Dia Maha Pengampun)[QS An-Nashr].
Dan beliau biasa mengucapkan dalam ruku dan sujudnya
 ( سبحانك اللهم ربنا وبحمدك، اللهم اغفر لي) رواه البخاري.
Artinya: (Maha Suci Engkau Ya Allah Rabb kami dan dengan memujimu, Ya Allah ampunilah aku) HR Imam Bukhari.
10- Konsisten dalam mengerjakan amal shalih:
Diantara petunjuk Rasulullah shallallahu ’alaihi wasallam adalah konsisten dalam amal shalih sebagaimana dalam hadits:
فعن عائشة- رضي الله عنها - قالت: (كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا عمل عملاً أثبته) رواه مسلم.
Dari Aisyah radhiallahu anha berkata: (Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila mengerjakan suatu amalan beliau menetapkannya) HR Imam Muslim.
Dan amalan yang paling dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya adalah yang paling konsisten meskipun sedikit.

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : ( أحب الأعمال إلى الله أدومها وإن قل). متفق عليه.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: (amal yang paling dicintai Allah adalah yang paling konsisten meskipun sedikit).Muttafaqun ‘alaihi.
Mudah-mudahan Allah Ta’alaa menerima semua amalan kita terutama puasa, qiyamul lail, tilawah, sadaqah kita di bulan Ramadhan.
(Disarikan dari makalah Sheikh Amir bin Muhammad Al-Mudri imam dan khatib masjid Al-Iman di Yaman)
(ar/voa-islam.com)

Inilah Jaringan Anti-Islam Internasional Geert Wilders


Perang melawan Islam butuh dana yang besar, mustahil mereka bergerak sendiri-sendiri

Hidayatullah.com--Jika Anda mengira kelompok anti-Islam berdiri sendiri di setiap negara di dunia ini, maka kemungkinan besar Anda keliru.
Geert Wilders bisa berpidato di hadapan orang-orang yang sepaham dengannya dalam peringatan 9/11 di New York kemarin bukan tanpa biaya dan persiapan. Dia membutuhkan dukungan dari luar negeri dan uang guna mendanai perjalanannya dan kampaye perang melawan Islam. Wilders juga harus mempersiapkan dana untuk membayar para pengacara yang akan membelanya menghadapi tuntutan hukum di Belanda.
Sebagaimana dilansir Radio Netherland (10/9/2010), politisi Belanda yang anti-Islam, Geert Wilders, telah membentuk International Freedom Alliance (IFA) yang memiliki tujuan "berjuang untuk kebebasan dan melawan Islam". 
Berikut adalah sebagian dari orang-orang yang masuk dalam jaringan internasional Wilders.
Koneksi Amerika
Salah satu yang menjadi sekutu Wlders di AS sudah pasti adalah Pamela Geller, wanita aktivis politik yang menumpahkan seluruh kebenciannya atas Islam di dalam blognya. Geller menjadi terkenal dengan kampanyenya menentang pembangunan pusat Islam di dekat Ground Zero. Geller sangat mendukung Wilders, sampai-sampai mengundangnya secara khusus datang ke AS dalam peringatan 9/11 baru-baru ini.
Pakar teologi Robert Spencer bersama Pamela Geller mendirikan organisasi Stop Islamisation. Spencer sering diundang berbicara di televisi terkemuka AS yang juga dikenal anti-Islam, FoxNews. Spencer disebut-sebut memiliki pengaruh atas Wilders, yang menjadikannya saksi dalam sidang pengadilan dengan tuduhan menyulut kebencian di Belanda.
Orang kaya di AS, David Horowitz, menggambarkan Wilders sebagai tokoh penting dalam perang melawan Islam. Para tokoh sayap kanan yang berpengaruh, termasuk Wilders, pernah berbicara di lembaga miliknya David Horowitz Freedom Centre. Horowitz bahkan mengumpulkan jutaan dolar untuk kampanye anti-Islam yang dijalankannya.
Koneksi Israel
Geert Wilders memiliki hubungan kuat dengan tokoh-tokoh garis keras di Israel. Ketika masih duduk di sekolah dasar, Wilders pernah bekerja di sebuah kibbutz (pemukiman warga Yahudi) di wilayah Tepi Barat. Dia memandang Israel sebagai "penyangga yang menahan gerakan jihad".
Arieh Eldad, adalah salah satu pendukung Wilders yang paling penting. Mantan jenderal ini memimpin sebuah partai ekstrim kanan bernama Hatikva. Eldad dan Wilders sama-sama melihat konflik Palestina-Israel sebagai bagian dari perang melawan Islam. Wilders pernah mengatakan bahwa dirinya bangga bisa menjadi teman dari politisi Israel yang satu ini.
Menteri luar negeri Israel yang sedang berkuasa, Avigdor Lieberman, juga merupakan salah satu teman dekat Wilders. Lieberman sering mengeluarkan komentar-komentar yang jelas menantang umat Islam, termasuk di antaranya menyarankan agar bom nuklir dijatuhkan di Gaza.
Baik Eldad maupun Lieberman, sama-sama menentang berdirinya negara Palestina dan gigih mengatakan bahwa Islam merupakan sebuah bahaya besar. Partai politik keduanya mendapat dukungan dari banyak pemukim Yahudi.
Koneksi Eropa
Wilders tidak hanya berdiam diri di wilayah Eropa. Ia menularkan pesan kebencian dan ketakutan atas Islam di negara-negara Uni Eropa bersama dengan sekutunya.
Wilders berkawan baik dengan Pia Kjaersgaard dari Partai Rakyat Denmark. Mereka memiliki visi dan misi yang sama, yaitu melawan penyebaran Islam, mendukung kebijakan imigrasi dan integrasi yang keras, serta menentang masuknya Turki sebagai anggota dari Uni Eropa.
Wilders juga memiliki kontak dengan kelompok sayap kanan yang anti-Eropa, United Kingdom Independence Party (UKIP). Bulan Februari 2009 Lord Pearson dari UKIP, mengundang Wilders untuk memutar film Fitna di Majelis Tinggi parlemen Inggris.
Politisi Jerman René Stadkewitz, juga merupakan sekutu Wilders. Dukungannya atas Widers membuat dirinya didepak dari CDU, Partai Kristen Demokrat. Stadkewitz sedang mendirikan partai anti-Islam, yang diyakini memiliki hubungan dekat dengan rekannya di Belanda.
Anggota dewan direksi Bundesbank Thilo Sarrazin yang baru saja dipecat, belakangan juga disebut-sebut sebagai "kembaran" Wilders dari negeri Bavaria.
Meskipun sama-sama rasis, namun menurut Radio Netherland, jaringan internasional Wilders ini tidak sama dengan partai kelompok ekstrim kanan yang anti-Semit atau anti-Yahudi. Philip Dewinter dari Belgia dan Vlams Belang dari Finlandia bukan bagian dari jaringan anti-Islam internasional Wilders.[di/rnw/hidayatullah.com]

HKBP, Pembakaran Masjid, dan Kepatuhan SKB


E-mail Print PDF
Sebelumnya, sebuah masjid Fiisabilillah di Desa Lumban Huluan Lobu, Porsea, Toba Samosir dibakar massa. Tapi liputan tak sebesar HKBP


Peristiwa penganiayaan penatua Hasian Lumban Toruan Sihombing dan Pendeta Luspida Simanjuntak berbuntut panjang. Semua pihak angkat bicara sampai Presiden SBY pun ikut cawe-cawe. Persoalan bertambah rumit kala media massa menyorongkan opini dengan menuduh FPI sebagai aktor intelektual.
Anggapan demikian didasari kenyataan bahwa FPI-lah yang paling getol menentang adanya tempat peribadatan non-Muslim di daerah pemukiman warga yang mayoritas beragama Islam. Selain itu, publik ‘dipaksa’ mengamini dakwaan sepihak tentang klaim keterlibatan FPI dengan dasar laman Facebook Ketua FPI Bekasi Raya Murhali Barda yang memiliki lebih 4.000 teman, di mana ia beberapa kali menulis status 'menyerang' jemaat HKBP Kampung Ciketing, Mustika Jaya, Bekasi.
Padahal FPI sudah menyatakan tidak ada anggotanya yang terlibat dalam insiden penusukan dan pengeroyokan jemaat Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP). Ketua Umum FPI Habib Rizieq Syihab pun menegaskan secara organisasi, FPI melarang keras anggotanya melakukan penganiayaan dan pembunuhan menggunakan senjata tajam dalam aksi apapun. Larangan ini tertera di setiap kartu anggota FPI.
Kembali ke soal penusukan jemaat HKBP, berita terakhir menyatakan bahwa sudah ada 10 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus kriminal tersebut.
Menilik berita yang ada, rentetan peristiwa demi peristiwa menyiratkan ada ketidaktegasan dan hilangnya kepatuhan dalam menjalankan SKB dua menteri tetang izin mendirikan rumah peribadatan. Sikap lamban inilah yang menimbulkan resistensi warga sekitar.
SKB
Ada dua persoalan antara Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dan warga Desa Ciketing, Bekasi Timur. Pertama, menjalankan agama dan keyakinan yang dianut. Setiap penduduk Indonesia telah mendapat jaminan konstitusional untuk memeluk, meyakini, dan menjalankan agamanya sebagaimana diamanatkan dalam UUD 45 pasal 29.
Kedua, pendirian rumah ibadah. Mendirikan rumah ibadah adalah hak sebuah komunitas dalam satu agama yang juga mendapatkan jaminan konstitusional hanya saja, dalam soal izin mendirikan rumah ibadah, ada proses perizinan yang mesti ditaati bersama yang tertuang dalam Peraturan Bersama Menteri Agama dan Menteri Dalam Negeri No. 8 dan No 9.
Peraturan bersama ini dirancang untuk semua agama tanpa terkecuali dan dibuat secara kolektif, melibatkan semua unsur agamawan yang berkompeten. Maka, jika tidak istiqamah menjalankan, berarti ada pengkhianatan yang akibatnya seperti bisa kita lihat dalam kasus HKBP. Memang, rumah ibadat harus didirikan ketika itu menjadi kebutuhan umat untuk beribadat di tempat tersebut. Namun, banyak rumah ibadat dibangun bukan karena kebutuhan masyarakat di tempat tersebut, sehingga menciptakan konflik dengan masyarakat setempat.
Inilah yang tidak dibaca secara cerdas oleh mereka yang memaksakan kehendaknya untuk beribadah di tempat yang tidak semestinya. Bola kini ada di tangan pemerintah setempat. Harapan kita bersama adalah, bahwa sepelik apapun persoalan yang ada, dialog haruslah diutamakan guna mencari solusi. Dan tindak kriminal yang menimpa jemaat HKPB harus diusut secara tuntas agar tidak membuat gaduh hubungan antar umat beragama di tanah air tanpa melupakan kasus pembakaran masjid, tentunya!
Jauh sebelum gegap-gempita pemberitaan kasus di atas, telah terjadi perkara yang lebih nista dan juga tak kalah melanggar hukum. Yaitu pembakaran Masjid Fiisabilillah di Desa Lumban Huluan Lobu, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba Samosir (Tobasa), Jumat 27 Juli 2010 sekitar pukul 05.00 WIB. Sayangnya, nyaris tidak ada media massa yang mengangkatnya sebagai isu nasional kecuali beberapa media Islam yang gaungnya tidak seberapa.
Pembakaran rumah ibadah umat Islam ini toh tak membuat SBY turun tangan, Polri juga tak menunjukkan kecepatan mengambil tindakan.
Pertanyaan kita, apa yang membuat beda peristiwa HKBP --yang kasusnya sudah lama dipetanyakan masyarakat Bekasi-- dan pembakaran masjid Fiisabilillah?
Mengapa media massa  dan serta LSM bungkam ketika masjid dibakar?Apakah mereka pura-pura atau memang mengabaikan peristiwa ini? Wallahua’lam.

ORANG ISLAM DIBUNUH, QURANNYA DIBAKAR


Amerika Serikat jadi teladan dalam demokrasi dan kebebasan beragama. Mau tahu apa yang terjadi di sana? Baca tulisan di bawah ini.

Supir taksi Ahmed Sharif, 43 tahun, warga Amerika keturunan Bangladesh, betul-betul tak menaruh curiga pada penumpang itu, seorang pemuda kulit putih.  Pemuda ini menyetop taksinya di kawasan Second Avenue, Manhanttan, New York, Selasa sore, 24 Agustus lalu.

Maka dengan polos Sharif mengaku sebagai Muslim saat pemuda itu menanyakan agama dan negara asalnya. Sharif pun mengucapkan salam, ‘’Assalamualaikum’’, mengikuti permintaan  sang penumpang.

Tiba-tiba pemuda kulit putih itu berteriak, ‘’Consider this a checkpoint (ini pos pemeriksaan),’’sergahnya menirukan gaya tentara Amerika saat memeriksa orang di pos pemeriksaan (checkpoint) di Afghanistan.

Lalu dari sela-sela pembatas transparan yang memisahkan supir dengan penumpang sebagaimana biasanya taksi di New York,  pemuda kulit putih itu menusuk Sharif  berkali-kali dengan sebilah pisau. Tusukan itu mengenai leher, wajah, bahu, dan tangannya. ‘’Kalau saja tusukan itu lebih dalam, dia sudah mati dalam peristiwa ini,’’ kata James Zaleta, Pembantu Jaksa Distrik Manhattan.
Sembari menangkis atau mengelakkan tusukan pisau Sharif memberhentikan taksinya di dekat pos polisi di Third Avenue. Dia keluar sembari mengunci pintu taksi menyebabkan penumpangnya terkunci di dalam mobil.  Sharif segera melapor  dan polisi dengan cepat menangkap si penumpang yang ternyata bernama Michael Enright, 21 tahun, penduduk New York, sebagaimana halnya Sharif.

Polisi menahan Enright dan mengirimkannya ke sebuah rumah sakit untuk pemeriksaan psikiater. ‘’Ini serangan yang sangat jahat kepada orang tak berdosa, hanya karena agamanya,’’ kata Zaleta kepada wartawan. Bila semua yang dituduhkan terbukti, Enright menghadapi ancaman hukuman 8 sampai 25 tahun.

Enright belum lama pulang dari Afghanistan guna membuat film. Ia bekerja sebagai relawan di sebuah LSM di Manhattan yang – tragisnya – justru aktif mempromosikan perdamaian antar-agama.

Peristiwa seperti ini, kata Walikota New York, Michael Bloomberg, jelas bermotif prasangka anti-Muslim. ‘’Saya tegaskan bahwa prasangka etnis atau agama tak ada tempatnya di kota kita,’’ katanya ketika mengundang  Ahmed Sharif untuk menemuinya di Balai Kota New York, 27 Agustus lalu.

Tapi siapa pun tahu sekarang New York, bahkan Amerika Serikat, bukanlah tempat yang nyaman bagi orang Islam atau Muslim. Negeri yang selama ini membanggakan diri sebagai kampiun demokrasi dan contoh dalam kehidupan dan kebebasan  beragama, sekarang harus malu atas apa yang sedang terjadi di sana.

Di sinilah terjadi orang mau dibunuh hanya karena beragama Islam – sebagaimana dialami Ahmed Sharif. Di berbagai negara bagian  membangun masjid, sekali pun sudah mengikuti segala ketentuan, bukan main sulitnya.  Bahkan masjid atau Islamic center yang telah ada sering terbukti tak aman. Ada Islamic center yang dibakar, masjid dirusak atau diledakkan bom.

Di sinilah jemaah yang sedang shalat Jumat diusir dengan mengerahkan sejumlah anjing galak, atau didemo dengan makian kasar dan menghina. Puncak dari semua sikap kebencian kepada Islam (Islamophobia) itu agaknya adalah heboh yang kini melanda Amerika Serikat karena gerakan anti-pembangunan Cordoba House di Manhattan.

Feisal Abdul Rauf, 62 tahun, sekarang jadi sasaran caci-maki.  Warga Amerika berdarah Kuwait inilah pemimpin Cordoba Initiative , bersama istrinya, Daisy Khan, dan  pengusaha real estate Sharif al-Gamal. Merekalah yang punya ide membangun Cordoba House.

Itulah pusat komunitas Islam – berupa gedung 13 lantai -- yang direncanakan terdiri dari masjid dengan 2000-an jemaah, pusat kesenian  (performing arts center) berkapasitas 500 pengunjung, restauran, lapangan basket, kolam renang, pusat kebugaran (fitness center),  sekolah, toko buku,  dan berbagai aktivitas lain. Biaya pembangunannya ditaksir 100 juta dollar (sekitar Rp 900 milyar). Cukup besar, apalagi untuk ukuran Indonesia.

GELOMBANG ISLAMOPHOBIA
Pusat komunitas itu akan berdiri di bekas bangunan gudang  di Park Place (biasa disebut Park 51),  yang mereka beli senilai hampir 5 juta dollar. Semua izin sudah diperoleh. Walikota New York Michael Bloomberg sejak awal mendukung rencana ini.

Areal itu terpaut dua blok dari Ground Zero,  tempat berdirinya dulu menara kembar World Trade Center (WTC). Kini WTC tinggal nama setelah dirubuhkan serangan kelompok teroris pimpinan Usamah Bin Laden, 11 September 2001.
Cordoba Initiative tentu saja tak ada hubungan dengan Usamah, putra konglomerat Arab Saudi yang kini jadi buron nomor satu Amerika Serikat.

Tapi lokasi Cordoba House dekat Ground Zero, dijadikan alasan oleh sejumlah tokoh konservatif dan Kristen ekstrem untuk menantang pembangunan pusat komunitas itu. Tokoh-tokoh politik dari Partai Republik yang beroposisi bersama organisasi kemasyarakatan pendukungnya Tea Party, tampaknya memanfaatkan situasi demi keuntungan politik.

Maklumlah November ini, Pemilu sela akan berlangsung guna memilih sepertiga jumlah Senator, seluruh anggota DPR, dan sejumlah Gubernur. Partai Republik yang minoritas di Senat mau pun DPR tampaknya ingin membalikkan keadaan. Dan itu mereka lakukan dengan menunggangi kontroversi pembangunan masjid di Ground Zero.

Sebenarnya di Manhattan selama ini sudah ada setidaknya 2 masjid. Salah satu adalah Masjid Manhattan berdiri tahun 1970 di Warren Street atau kira-kira 4 blok dari Ground Zero. Yang satu lagi berdiri 1985, Masjid al-Farah di West Broadway sekitar 12 blok terpaut dari Ground Zero.

Feisal Abdul Rauf sejak lama menjadi imam di Masjid al-Farah sampai belakangan ia sibuk di Cordoba Initiative. Ide mendirikan masjid baru karena kedua masjid tadi sudah terlalu kecil oleh bertambahnya jumlah jemaah.
Tapi yang jelas, serangan kelompok kontra pembangunan  Cordoba House segera bergaung ke seantero negeri dalam bentuk gelombang kebencian kepada Islam (Islamophobia) dan menyebabkan kaum Muslim Amerika Serikat tambah terancam saja.

Mereka adalah warga negara Amerika Serikat – harus ikut berperang ke Iraq atau Afghanistan – tapi karena agamanya (Islam) mereka diperlakukan berbeda. Mereka didiskriminasikan. Malah sejumlah tokoh Partai Republik ikut menghasut masyarakat untuk memusuhi mereka (hate-mongering), karena rencana pembangunan masjid di Ground Zero.

Sejumlah bus kota di New York kini berkeliling dengan iklan menempel di dindingnya,  menggambarkan sebuah pesawat terbang sedang menukik menuju menara World Trade  Center yang diberi nama ‘’Mega Mosque’’ -- masjid mega. Lalu ada pertanyaan: ‘’Why there?’’. Mengapa di sana?

Iklan itu jelas mengaitkan serangan teroris 11 September dengan pembangunan masjid, dipesan kelompok penentang Cordoba House yang menamakan diri American Freedom Defence Initiative.

Azeem Khan dari The Islamic Circle of  North America, mengatakan iklan itu hanya untuk menyebarkan ketakutan dan kebencian pada kaum Muslim Amerika Serikat. ‘’Mereka ingin Islam dan kaum Muslim jadi hantu sekarang,’’ katanya seperti ditulis koran online Inggris, guardian.co.uk, 12 Agustus lalu.

Presiden Barack Obama berusaha mengubah keadaan dengan menyatakan dukungan tegas secara terbuka atas pembangunan masjid itu. Kata Obama, ummat Islam memiliki hak yang sama untuk mempraktekkan agamanya sebagaimana warga lainnya . ‘’Itu termasuk hak membangun rumah ibadah dan pusat komunitas di Lower Manhattan. Ini Amerika. Komitmen kita kepada kebebasan beragama tak bisa digoyahkan,’’ kata Obama dalam acara buka puasa bersama (iftar) di Gedung Putih, pertengahan Agustus.

Apa pun kata Obama tapi yang jelas membangun masjid tak gampang di Amerika Serikat. Terbukti setelah dukungannya itu, Obama malah dicurigai sebagai pemeluk Islam. Survei oleh Pew Research Center kemudian menunjukkan meningkatnya jumlah orang Amerika yang percaya – kini satu di antara lima orang Amerika – bahwa Obama seorang Islam. Gedung Putih pun sibuk membantahnya sekalian menegaskan Obama seorang Kristen yang mempraktekkan ajaran Kristen.

Sesungguhnya bukan hanya Cordoba House yang bermasalah tapi juga sejumlah masjid atau Islamic center di tempat lain. Tantangan selalu muncul dari kelompok sayap kanan, apakah karena fanatisme agama Kristen atau kepentingan politik para tokoh Partai Republik yang konservatif.

Di Murfreesboro, kota berpenduduk 100.000 jiwa di Tennessee, rencana pembangunan Islamic center di lokasi seluas 15 acre  mendapat tentangan keras dari kelompok ekstrem Kristen pendukung Partai Republik. Mereka menuduh kompleks itu akan jadi tempat pelatihan teroris guna menjatuhkan pemerintahan Amerika Serikat dan memberlakukan syariat Islam.

‘’Itu bukan agama. Mereka adalah grup militer politis,’’
kata Bob Shelton, 76 tahun, pensiunan yang tinggal di dekat areal itu, seperti disiarkan kantor berita Associated Press, 9 Agustus lalu.

Shelton adalah  satu dari ratusan demonstran yang memperotes pembangunan Islamic center itu. Banyak di antara mereka memakai baju oblong dengan tulisan ‘’Vote for Jesus’’, sembari membawa poster ‘’No Sharia law for USA’’ (Tak ada hukum syariah untuk Amerika Serikat).  Akibat demo-demo itu penduduk muslim setempat terpaksa minta perlindungan polisi untuk beribadah di masjid.

Tapi tak ada berita di koran atau televisi yang  memprovokasi publik bahwa sekelompok orang muslim dihalangi beribadah oleh masyarakat setempat, sebagaimana yang terjadi di sini dalam kasus pengikut HKBP di Bekasi itu.

PENDETA ITU MENENTENG PISTOL
Beberapa bulan sebelumnya, di Temecula, selatan California, kelompok Tea Party membawa sejumlah anjing galak untuk menghadang umat Islam setempat yang  sedang melaksanakan shalat Jumat. Mereka melakukannya sebagai protes atas rencana pembangunan masjid baru di situ.

Beberapa peristiwa mirip terjadi di  berbagai daerah lain seperti di Texas atau Wisconsin.  Di Sheboygan, Wisconsin, sejumlah pendeta terlibat polemik seru dengan kelompok muslim yang  ingin membuka sebuah masjid. Dulunya masjid itu adalah toko makanan kesehatan, lalu dibeli seorang dokter yang muslim karena ingin menjadikannya masjid.

Di Texas, jemaah Masjid An-Noor nyaris baku hantam dengan sekelompok orang yang menamakan diri  ‘’Operation Save America’’ (operasi selamatkan  Amerika) yang tiba-tiba mengepung masjid sembari berteriak-teriak menyemburkan kalimat-kalimat penuh kebencian.

Masih di Texas, di Kota Arlington, kompleks Dar El Eman Islamic Center akhir Juli lalu dirusak dan dibakar orang tak dikenal. Kerusakan cukup parah di bagian permainan anak-anak  (play ground). Sampai sekarang polisi belum berhasil menangkap orang yang bertanggung jawab atas tindak anarkis ini.

Di Islamic Center Jacksonville, Florida, awal Mei lalu, sebuah bom pipa meledak. Tak ada  korban. Tapi  peristiwa itu sangat menakutkan para jemaah masjid. Polisi setempat menyebut peristiwa itu sebagai terorisme lokal.

Di selatan Miami, sebuah masjid dan sekolah Islam telah  dua kali dirusak orang tahun lalu. Perusakan pertama dengan cara memberondong sekolah dan masjid itu dengan tembakan 51 peluru.

Yang paling gila adalah program yang direncanakan sebuah gereja di Gainesville, Florida, dipimpin Pendeta Terry Jones, 58 tahun, bekas manajer hotel yang sekarang kemana-mana menenteng pistol (lihat The New York Times, 25 Agustus 2010).

 Mereka akan mengadakan pembakaran kitab suci Al-Quran di gereja itu pada 11 September 2010, melalui sebuah upacara yang mereka juluki ‘’The International Burn A Quran Day’’ (Hari pembakaran Quran internasional). Upacara itu dimaksudkan untuk memperingati serangan teroris ke WTC, 11 September 2001.
Berbagai persiapan telah dilakukan gereja  miik The Dove World Outreach Center itu. Antara lain dengan membuat facebook yang memuat berbagai alasan pembenaran rencana mereka.

Sebelumnya, tahun lalu, Pendeta Terry Jones menulis buku berjudul Islam is of the devil (Islam dari Setan). Isinya sudah bisa ditebak:  hujatan terhadap Islam dan muslim.

Anehnya kepada wartawan The New York Times yang mewawancarainya pendeta ini mengaku sama sekali tak mengerti Al-Quran. ‘’Saya cuma tahu apa yang dibilang Bible,’’ katanya.

Bagaimana ia bisa menulis buku tentang Islam, memaki-maki Quran yang dituduhnya penuh kebohongan, atau bahkan bikin rencana upacara bakar Quran yang sudah menggegerkan dunia, itu soal lain lagi. ‘’Tujuan semua protes ini adalah untuk memberikan kesempatan kepada muslim untuk bertobat,’’ kata Pendeta  Jones (Huffington Post, 28 Juli 2010). Jika tak ada perubahan maka upacara pembakaran Al-Quran itu bertepatan dengan perayaan Idul Fitri.

Sebelum ribut-ribut pembangunan Islamic center di Ground Zero, sebetulnya kebencian terhadap Islam sudah bersemayam.  Perusakan masjid sering terjadi. Sekadar contoh,  Maret lalu, hakim menjatuhkan hukuman 183 bulan penjara (15 tahun lebih) kepada Eric Ian Baker, 34 tahun, karena bersalah membakar masjid di Islamic Center of Columbia di Tennessee. Baker bersama dua temannya, Februari 2008, membakar masjid tadi dengan bom Molotov.
 
IMIGRAN CHINA DAN NABI MORMON

Ditaksir penduduk muslim di Amerika Serikat sekarang hampir 5 juta. Tapi Islam di sana termasuk agama yang sedang tumbuh. Sekitar 10 tahun lalu, jumlah masjid di negeri itu hanya 1200. Sekarang, seperti dikatakan Profesor Ihsan Bagby, ahli studi Islam di University of Kentucky, sudah tumbuh menjadi 1900 masjid. Termasuk di dalamnya sejumlah Islamic center – seperti di New York, California, atau Tennessee – yang  dapat menampung jumlah jemaah lebih banyak.

Bila dilihat sejarah, bukan hanya Islam atau muslim yang mengalami penolakan di Amerika Serikat. Di tahun 1800-an, muncul agama Mormon (sekarang gerejanya bernama the Church of Jesus Christ of Later-Day Saints) dengan Joseph Smith sebagai nabi.

Apa yang terjadi? Kelompok agama baru ini diburu dan nabinya ditangkap. Belum cukup. Pada 27 Juni 1844, ratusan massa menyerbu penjara di Missouri  membunuh Joseph Smith dan pembantunya.

Penolakan juga terjadi ketika agama Katolik masuk dan berkembang di Amerika Serikat. Terjadi berbagai konflik dan kerusuhan. Mereka mengalami diskriminasi . Sejarah Amerika Serikat juga dikotori pembunuhan dan pengusiran imigran China.

Bila diamati apa yang terjadi di  Amerika Serikat maka kita di Indonesia ternyata  jauh lebih menghargai kelompok mintoritas. Meski terjadi pertentangan keras dengan kelompok Ahmadiah, tapi belum satu pun tokoh Ahmadiah yang dibunuh (di dalam penjara lagi) seperti yang terjadi pada pemimpin kelompok Mormon di Amerika Serikat. Di negeri asalnya, Pakistan, juga kelompok Ahmadiyah sudah beberapa kali mengalami pengusiran dan pembunuhan.

Hal lain, pemerintah memberlakukan hari libur pada semua hari besar agama, tak terbatas hari besar agama mayoritas seperti yang terjadi di Amerika Serikat, Eropa atau Australia. Dan umat Islam Indonesia sebagai mayoritas dapat menerimanya dengan ikhlas.

Kembali cerita masjid di Gound Zero. Kini Feisal Abdul Rauf dituduh sebagai ulama ekstrem, bahkan pendukung terorisme. Kelemahannya mulai dicari-cari. Misalnya, sekarang dipersoalkan  ceramah Feisal Abdul Rauf pada 2004 di Masjid al-Farah, Manhattan.

Ketika itu Feisal  mengatakan, dalam peperangan Islam tak membunuh orang-orang sipil tak berdosa. ‘’Adalah orang Kristen di dalam Perang Dunia II yang mengebom orang sipil tak berdosa di Dresden (Jerman) dan Hiroshima (Jepang), sekali pun kedua daerah itu bukan sasaran militer,’’ katanya.
Belum sebulan terjadi peristiwa serangan 11 September, Feisal diwawancara dalam acara TV, CBS’s 60 Minutes. Ketika itu ia mengatakan pimpinan teroris Usamah Bin Laden adalah buatan Amerika Serikat (‘’Osama Bin Laden is made in the USA’’).

AMERIKA JADI KEKUATAN DOMINAN
Memang sampai sekarang belum satu pun tuduhan kepada ulama sufi ini bisa dibuktikan. Apalagi berbagai pernyataannya tadi sebenarnya adalah fakta.  ‘’Usama made in USA’’, misalnya, bisa dibaca di berbagai buku yang sudah terbit selama ini.

Antara lain, Good Muslim, Bad Muslim, America, the Cold War, and the Roots of Terror (Three Leaves Press, Doubleday, New York 2005) yang ditulis Profesor Mahmood Mamdani, Direktur Studi Afrika Columbia University, New York. Atau bisa dilihat buku House of Bush, House of Saud (Scribner 2004) yang ditulis wartawan Crigh Unger.

Di kedua buku itu diungkapkan bahwa Usamah Bin Laden dan kawan-kawan Mujahidin-nya berjuang di Afghanistan mengusir tentara pendudukan Uni Soviet di tahun 1980-an, dengan bantuan  badan intelijen Amerika Serikat, CIA. Setidaknya diketahui CIA membantu mereka 3 milyar dollar ditambah rudal jinjing Stinger buatan Amerika yang banyak digunakan merontokkan heli tempur Uni Soviet.
Dari seluruh dunia, CIA mendatangkan para pejuang muslim – termasuk dari Indonesia – yang kemudian dilatih bertempur untuk menghadapi tentara Uni Soviet. Uni Soviet bisa dikalahkan dan harus menarik mundur pasukan dari Afghanistan. Akibat kekalahan ini, antara lain, Uni Soviet kemudian terpecah-pecah. Dan Amerika Serikat muncul menjadi satu-satunya kekuatan dominan dunia.

Jadi kalau disebutkan Usamah Bin Laden buatan Amerika Serikat, memang begitulah faktanya. Karena CIA-lah yang melatih Usamah dan kawan-kawannya untuk bertempur dan mengenal berbagai jenis bahan peledak yang sekarang menjadi modal mereka dalam gerakan terorisme.

Di dalam House of Bush, House of Saud, Crigh Unger malah mengungkap bahwa keluarga Bin Laden dan keluarga Bush saling kenal dan bersahabat. George Bush atau ayahnya, George H.W.Bush, keduanya adalah mantan Presiden Amerika Serikat.

Selain itu, adalah fakta  ketika Feisal Abdul Rauf mengatakan Amerika Serikat mengebom Dresden sehingga banyak orang sipil tak berdosa menjadi korban. Adalah fakta pula Amerika menjatuhkan bom nuklir di Nagasaki dan Hiroshima yang  memakan  begitu banyak korban  penduduk sipil di akhir Perang Dunia II. Padahal tak satu pun dari kota yang disebut di atas merupakan target militer.
Feisal adalah seorang sufi. Sebagai Imam Masjid al-Farah di Manhattan, ia dikenal moderat. Ia punya misi yang terus diperjuangkan secara konsisten: membangun jembatan menghubungkan masyarakat Amerika, masyarakat muslim Amerika, dan masyarakat muslim dunia.

Karena itulah setelah peristiwa 11 September, atas permintaan polisi federal Amerika Serikat, FBI, Feisal melakukan pelatihan kebudayaan terhadap ratusan agen FBI. Tampaknya pelatihan itu untuk memberi pengenalan tentang muslim dan Islam kepada para agen.

Selain itu, Feisal mendapat penugasan dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat untuk menjelaskan kondisi ummat Islam Amerika Serikat kepada masyarakat Timur Tengah. Ia sudah beberapa kali mengelilingi Timur Tengah di zaman pemerintahan Presiden George Bush.

Kemudian di zaman Presiden Obama, mulai 20 Agustus lalu, Feisal kembali mengelilingi Timur Tengah. Direncanakan ia menghabiskan waktu sekitar 15 hari berkeliling Bahrain, Qatar, dan Uni Emirat Arab.

Kunjungan ia mulai dengan memimpin shalat Jumat, 20 Agustus lalu, di sebuah masjid di Manama, ibukota Bahrain. Dalam sebuah acara televisi ia mengatakan bahwa ancaman keamanan terhadap Barat dan dunia muslim adalah ekstremisme. Tapi Feisal tampaknya enggan mendiskusikan penolakan masyarakat Amerika  atas rencananya membangun Islamic center di dekat Ground Zero.

Soalnya, penolakan pembangunan masjid di Ground Zero membuktikan masyarakat Amerika Serikat  menderita  Islamophobia, rasis, dan ekstremisme. Kenyataan itu tentu bertentangan dengan misinya dari Departemen Luar Negeri Amerika Serikat. (Amran Nasution)

HKBP Bekasi Melawan Himbauan Polisi

HKBP Bekasi Melawan Himbauan Polisi

Polisi diserang oleh pernyataan pengacara Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Saor Siagian. “Polisi tidak professional”, ujar Saor dalam pernyataannya di salah satu televisi swasta.

Namun Kepala Bidang Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol. Marwoto Soeto, di Jakarta, Senin (13/9) membantahnya.

Marwoto menegaskan, tidak ada kelalaian polisi dalam peristiwa penganiayaan Pendeta Luspida Simanjuntak dan pengurus gereja (Penatua) Asian Sihombing, dari HKBP Desa Ciketing.

"Kalau lalai nggak, kan informasinya sudah dikawal, ini sudah tiap hari, polisi sudah tahu persis karena setiap Minggu kalau pun tidak ada bangunan, mereka lakukan kebaktian di situ (di sebidang tanah lapang), jadi polisi sudah tahu," tutur Marwoto.

Justru Jemaat HKBP lah yang tidak mengindahkan himbauan Polisi untuk tidak beribadah di areal lapangan desa Ciketing karena HKBP tidak memiliki legalisasi mendirikan rumah ibadah di desa tersebut. Alih-alih HKBP malah melawan Polisi dengan mengabaikan dan tetap melakukan provokasi terhadap warga Ciketing dengan tetap melakukan ibadat di tempat illegal.

HKBP Tidak memiliki Izin Mendirikan Tempat Ibadah
Di lain tempat, Kepala Polres Metropolitan Bekasi Kombes Imam Sugiarto mengaku, pihaknya sempat mengirimkan surat imbauan kepada jemaat Gereja HKBP Pondok Timur Indah, Mustikajaya, Kota Bekasi, untuk tidak beribadah. Surat itu dikirimkan sekitar tiga hari sebelum hari raya Idul Fitri 2010.

..."Alasannya, saya melihat adanya potensi gangguan keamanan. Ada penolakan dari warga sekitar. Warga sekitar resah. Tetapi, mereka tetap membandel," kata Kombes Imam...

Kombes Imam juga mengaku telah meminta mereka mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurus perizinan sehingga dapat beribadah dengan resmi. Selama ini, jemaat HKBP Pondok Timur Indah belum memiliki sarana ibadah yang resmi.

Terkait pengamanan, Kombes Imam mengatakan bahwa pihaknya selama ini terus menurunkan 400-500 personel di sekitar Gereja HKBP Pondok Timur Indah. (mj)

HKBP BEKASI VS MUSLIM SUMUT

Islam Diserang dengan Kedok Kebebasan Beragama

Masjid Syeikh Ali Martaib (Masjid Fiisabilillah) di Desa Lumban Lobu, Kecamatan Bonatua Tapanuli Utara-Sumatera Utara sudah dibakar tiga kali, hingga saat ini masih terlihat jelas di lokasi sisa puing-puing bangunan kayu yang terbakar. Sampai dengan hari ini tidak satupun pelaku ditangkap apalagi diadili.

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Persatuan Batak Islam (PBI) mengutuk keras  pembakaran masjid Fiisabilillah di Desa Lumban Lobu, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba  Samosir (Tobasa) pada Jum’at 27 Juli lalu.

“Kami yakin terbakarnya masjid Fiisabilillah tersebut cenderung tindak kejahatan, karenanya Poldasu perlu mengusut tuntas dan menangkap para pelaku pembakaran rumah ibadah itu”,  kata Ketua Umum DPP PBI Prof DR H Abdul Muin Sibuea, MPd kepada pers di Medan, Rabu (4/8/2010).

Menurut data BPS 2004, sekitar 87 persen penduduk Toba Samosir penganut Kristen Protestan, Katolik 7 persen, dan Islam 6 persen. Selebihnya adalah agama dan pengangut kepercayaan lain, seperti Parmalim, yang dikenal sebagai agama tradisional Batak.

Toba Samosir adalah kabupaten baru yang mekar dari kabupaten induk, Tapanuli Utara, sejak 1998. Kemudian, Tapanuli Utara kembali dimekarkan dengan terbentuknya Kabupaten Samosir dan Humbang Hasundutan sejak 2003. Semua kabupaten ini dihuni mayoritas etnis Batak Toba-Kristen, lebih spesifik lagi Huria Kristen Batak Protestan (HKBP).

Masjid Fiisabilillah adalah masjid tertua di wilayah yang pada zaman kolonial dikenal dengan Toba Holbung. Masjid yang kini memiliki jama’ah sekitar 12 kepala keluarga ini hanya berjarak sepelemparan batu dari pinggir jalan lintas barat Sumatera, sekitar 4 kilometer di utara kota kecil Porsea. Kota Porsea dibelah Sungai Asahan, satu-satunya outlet Danau Toba nan indah.

Posisinya terpisah dari pemukiman yang ramai dan berada di areal persawahan. Hanya ada satu warung di dekatnya, persis di seberang, di tepi jalan lintas Sumatera. Masjid tak dialiri arus listrik dan gelap pada malam hari (kemungkinan dibakar sangat besar). Di depannya ada jalan berbatu yang cukup dilalui kendaraan roda empat menuju perkampungan Silombu Bagasan, yang tak begitu ramai.

Pembakaran masjid Fiisabilillah di Desa Lumban Lobu, Kecamatan Porsea, Kabupaten Toba  Samosir Sumatera Utara terjadi pada Jum’at, 27 Juli 2010 sekitar pukul 05.00 WIB dibakar orang tak dikenal  (OTK). Berita pembakaran masjid Fiisabilillah tersebut sontak membuat umat Islam kaget, pasalnya pembakaran masjid tidak ter-blow up dan yang paling mengherankan lagi kejadiannya bersamaan dengan pristiwa skandal kebaktian liar jemaat gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Ciketing-Bekasi yang terus di blow up secara masiv dan berkala oleh media-media nasional untuk menyerang umat Islam yang ada di Ciketing-Bekasi.

Rangkaian peristiwa pembakaran masjid dan pelecehan HKBP terhadap Islam dengan melakukan kebaktian liar sambil mengacau keamanan desa Ciketing, menambah daftar panjang arogansi HKBP baik di Sumatera Utara maupun di Bekasi.

Doktrin Agutinus (354-430)
Mengutip PROF. DR. H. M. Rasjidi dalam bukunya ”Kebebasan Beragama” bahwa secara historis agama Kristen di Eropa dan Amerika memiliki trauma keagamaan terhadap beberapa aliran dari sekte-sekte mereka sendiri (katolik, protestan, maupun sekte-sekte kristen).

Dalam sejarahnya Kristen telah melewatkan dasar intoleransi sejak abad IV M, yaitu sejak Kristen menjadi agama resmi kerajaan Romawi. Sebagai dasar intoleransi Kristen, Bluntschli S.K. dalam karangannya ”Geschichte des Rechts der relegiosen Bekenntnis Freiheit” menerangkan sebagai berikut: ”Jika kekeliruan itu (yang bukan agama Kristen) menang maka umat Kristen harus mendengung-dengungkan kebebasan beragama. Akan tetapi sebaliknya, jika benar itu (agama Kristen) yang berkuasa, maka sudah semestinya untuk memakai paksaan” inilah yang mereka sebut sebagai Doktrin Agutinus, (354-430).

Dari uraian sebelumnya maka jelaslah bahwa kebebasan beragama adalah ide barat di dalam masyarakat antar Kristen yang bersekte-sekte yang terjadi pada abad ke XVII.

Menggalang Kaum Sepilis, Serang Islam

Pembakaran Masjid Fiisabilillah dan perampasan atas hak-hak kaum muslimin adalah potret buram yang selalu luput dari pemberitaan media, dan orang-orang yang selalu mengklaim diri sebagai pejuang HAM. Kasus Ciketing misalnya, mereka (LSM, media, dan tokoh-tokoh sepilis, tokoh lintas agama) di galang untuk memusuhi Islam menuduh Islam bersikap anarkhis dan tidak menghargai kebebasan bergama.

Bahkan saat Suara Islam mewawancarai Koordinator Kontras Usman Hamid terkait kasus skandal kebaktian liar HKBP dan pembakaran Masjid Fiisabilillah, Usman hanya berkelit. Tentang pembakaran Masjid Fiisabilillah, Usman menjawab kikuk dan menyesalkan sulitnya mendapat informasi dan berdalih bahwa, ”Hidup di Jakarta macet butuh waktu berjam-jam untuk sampai rumah, apalah artinya Kontras yang kecil ini, tidak mungkin mengurusi semua kasus yang ada di Indonesia”, ujarnya.

HKBP juga tidak henti-hentinya berkampanye menggandeng kaum sepilis dan kelompok lintas agama untuk mencari dukungan kepada Presiden. Mereka menyebut diri sebagai “Forum Solidaritas Kerukunan Umat Beragama” yang kemudian melakukan demo di kawasan Silang Monas, Jakarta, Minggu (15/8/2010).

Sama seperti apa yang mereka lakukan di Ciketing sebelumnya, HKBP kembali melakukan kebaktian liar di depan Istana Negara. Kebaktian yang dijadwalkan berlangsung pukul 13.00 di depan Istana Presiden ternyata gagal karena ketatnya penjagaan di sekitar istana membuat tempat kebaktian dipindahkan ke dekat patung kuda kencana di Monas, dan baru dimulai setengah jam kemudian. Kebaktian diawali dengan menyanyikan lagu puji-pujian yang diambil dari Kidung Jemaat. Dan dilanjutkan dengan khotbah yang disampaikan Pdt. STP. Siahaan.

Demonstrasi di depan Istana Negara tersebut selain diikuti tokoh dan jemaat HKBP, juga dihadiri anggota Gerakan Pemuda (GP) Ansor, Pemuda Katolik, Hindu dan Budha. Tokoh yang hadir antara lain Ulil Abshar Abdala (JIL), Eva Kusuma Sundari (Anggota Kaukus Pancasila Parlemen), dan tokoh lintas agama seperti Pdt Yewangoe, Franz Magnis Suseno, dan Musdah Mulia.

Aksi yang digalang HKBP atas nama “Forum Solidaritas Kerukunan Umat Beragama” sejatinya dilakukan untuk menekan presiden yang pada hari berikutnya (16/8/2010) melakukan Pidato Kenegaraan. Akan tetapi tidak sedikitpun SBY menyinggung apa yang diharapkan HKBP yaitu memfitnah Islam. HKBP menggunakan caranya, SBY juga mempunyai caranya sendiri. Wallahualam Bishawab.