Rindu Ini untukmu.
Tahukah engkau disaat ini aku amat merinduimu..
Terbayang-bayang wajahmu dimata hitamku..
Kenangan dulu tak pernah aku lupa..kaulah satu-satunya bagiku..
Kekasih hanya kau dihatiku..
Rindu ini kian menyeksaku..,
Terbawa-bawa dalam mimpiku..
Menangis aku sendirian..mengharapkan kau sentiasa bersamaku selalu..
Jarak di antara kita..,menambahkan lagi rasa sayang dalam diri..tanpa ku sedari..ku tahu cintamu tulus buatku..takkan ku persiakan segala pengobananmu selama ini…
Dalam Angan
sepi sunyi menemani benak di malam kelabu,
terbayang dalam angan dirimu menemani, memberi warna di hati bagai bulan yang ditemani bintang,,
tersadar dalam benak kini dirimu jauh, hanya rindu yang ku dapat bukan raga nya yang menemani,
adakah dirinya merasakan apa yang ku rasa di hati yang tak menentu ini,
oh bulan sampai kan curahan hati ini padanya, agar dirinya datang saat ini..
Rindu
Saat ku jauh dari mu, ku hanya bisa merasakan pesan-pesan kerinduan mu lewat semilir angin yang berhembus, begitupun aku selalu merindukan mu untuk kembali pulang. dirimu sangat berarti dalam perjalanan hidupku, jaga selalu hati mu sayang, karena ku sangat menyayangi mu.
Jauh darimu
buat apa aku
menunggu dahulu ,
jika akhirnya kini
kau dengan yang lain ,
betapa letih keringat menetes
tapi kau tak pernah tau
betapa aku ingin kamu
dari semua yang aku lakukan
semua telah pergi
semua telah jadi metamorgana
entah apa perbedaan
atau kah sikaf yang kini memisahkan kita
kisah kedepan telah kita rencanakan
namun semua !
namun semua takan pernah ada
biarlah berlalu meski aku akan membeku
mendengar kau dengannya
menangis perihnya
rintihan rindu yang takan pernah terobati
dan ragamu tak kumiliki selamanya
pergilah kau bersamanya ,
jika kau tak sanggup setia ,
meski ku memohon untuk kau kembali ,
jangan pernah kau lakukan itu ,
apa yang kulakukan apa ini yang terbaik ?
terbaik meski harus terasa sakit
kepedihan yang akan menjadi
kenangan manis yang silam
jangan pernah menganggapku ada
karena itu mungkin hanya menyiksamu saja
jangan pernah untuk temuiku disini
karena luka hati yang akan aku rasakan
kau akan begitu menyakitkan
bila mana aku terlalu sayang
jangan pernah lagi meng – copy
pengertian yang pernah aku beri
biar otakku
tidak bekerja untuk memikirkanmu
biar ragaku
rela untuk jauh darimu
Kecewa
meskikah hari-hriku seperti ini
tenggelam dalam kesepian
tersudutkan oleh cinta
tak ada yang tau
bahwa ku menyimpan mutiara indah
di dalam kerasnya cangkang kerang
yang seharusnya ku berikan padamu
namun kini semua hancur
mutiaraku hancur
di hempas ombak
tak berperasaan tak berotak
yang tak sempatku berikan
untukmu dewa cintaku
yang kan berlari meninggalkanku
Sabtu, 23 Oktober 2010
Terima Apa adanya
..sungguh , ku tak dpt mengucapkan apa”
..kata hatipun sulit utk menyusun kalimatnya yg indah
..hanya kekaguman, kebahagiaan, kenyamanan yg justru ku nikmati skrg
..walaupun perbedaan kondisi saat itu sdkt menampakkan yg sbnernya
..tp hanya dia
..yg mengajak ku utk hidup dan menjaga hatinya
..mengobati luka perihnya
..menghiasi wajahnya dgn senyuman
..mencurahkan segala isi hatinya
..ku rindukan saat” nanti
..masa depan yg ckup mapan
..saling berbagi diantara keduanya
..saling percaya
..saling menjaga
..saling menghormati
..dan saling menghargai
..kata hatipun sulit utk menyusun kalimatnya yg indah
..hanya kekaguman, kebahagiaan, kenyamanan yg justru ku nikmati skrg
..walaupun perbedaan kondisi saat itu sdkt menampakkan yg sbnernya
..tp hanya dia
..yg mengajak ku utk hidup dan menjaga hatinya
..mengobati luka perihnya
..menghiasi wajahnya dgn senyuman
..mencurahkan segala isi hatinya
..ku rindukan saat” nanti
..masa depan yg ckup mapan
..saling berbagi diantara keduanya
..saling percaya
..saling menjaga
..saling menghormati
..dan saling menghargai
Akad Nikah
Akan tiba saatnya
Jiwa ini terjerat cinta
Tak lagi sekedar mainan
Namun sebuah perjanjian
Cinta tulus ini
Terpadu juga dalam sebuah akad
Perjanjian diri tuk saling setia
Sehidup semati, menyatukan separuh jiwa
Saat akad terucap,
Resmi diri ini seutuhnya milikmu
Resmi hidup ini ku serahkan untukmu
Konsekuensikan ucap akad itu
Sebagai wujud cinta kita
Berjanjilah tuk katakan yang sebenarnya
Bahwa kita saling CINTA
Jiwa ini terjerat cinta
Tak lagi sekedar mainan
Namun sebuah perjanjian
Cinta tulus ini
Terpadu juga dalam sebuah akad
Perjanjian diri tuk saling setia
Sehidup semati, menyatukan separuh jiwa
Saat akad terucap,
Resmi diri ini seutuhnya milikmu
Resmi hidup ini ku serahkan untukmu
Konsekuensikan ucap akad itu
Sebagai wujud cinta kita
Berjanjilah tuk katakan yang sebenarnya
Bahwa kita saling CINTA
Puisi puisi
Semangat dalam kesendirian
kemarin adalah kenangan,tak akan kuhapus,meski itu sakit rasanya,tanpa cinta dan kasih,aku tetap akan menyalakan api semangat ku,jalan hidup ku masih panjang,aku yakin cinta itu kan datang,ku dahulukan masa depan dari pada cinta,karena hidup tak tergantungi oleh cinta,
aku dan semangatku,aku dan kesendirianku,aku dan hati yang telah terluka ,akan berjalan mengarungi hidup,sambil berdoa didalam hati.
Jiwamu
hamparan jiwa yang semakin kuat
arti kasih dan sayang
ingin rasanya tercurahkan
semua perasaan yang ada
dia ,,, dia ,,, dia ,,,
membuat aku dilema
jika dia tak ada disini
melamun sepi
dia ,,, dia ,,, dia ,,,
menjamin segala tingkah nyata
yang kini kita bina
dalam arti cinta sejati
Ya allah…
kenapa hati & fikiran ini tak dapat luput dari diri ini
entahlah aku gak ngerti…
Ya allah, ya tuhanku…
malam ini kembali lagi hadir.
tapi kini dengan episode yang berbeda…
Ya Robby…
kini semua tlah pergi, pergi meninggalkanku sendiri…
Kini ku bertanya padamu ya allah…
mengapa, mengapa kau ambil semua kebahagiaanku ?
apa salahku ? rasanya aku g pernah meninggalkan mereka…
tapi mengapa, kini aku di tinggalkan mereka ?
Ya allah ya robby,…
aku butuh teman, teman di mana aku dapat mengadu keluh & kesahku…
Ya allah…
Haruskah kini aku jalani hidup ini dengan sendiri ? tanpa seseorang di sini ?
tak adil rasanya kau perlakukan aku seperti ini…
Kini yang ada cuma sebuah kalimat yang masih terus ku ingat ” Karna kamu aku ada”
yah kalimat itu yang dulu dapat membuatku bangkit, bangkit dari keterpurukanku.
tapi entahlah kini, mengapa kalimat itu kini terasa sangat asing kurasa…
dulu aku selalu ada, dimana disaat kehampaanya menghampiri,…
Tapi kini, disaat aku merasakan kehampaan, tak seorangpun yang ada untuku, aku tak tau kenapa.
Trimakasih ya allah…
kau tlah memberikanku kesempatan untuku mendengarkan segala keluh & kesahnya padaku….
kemarin adalah kenangan,tak akan kuhapus,meski itu sakit rasanya,tanpa cinta dan kasih,aku tetap akan menyalakan api semangat ku,jalan hidup ku masih panjang,aku yakin cinta itu kan datang,ku dahulukan masa depan dari pada cinta,karena hidup tak tergantungi oleh cinta,
aku dan semangatku,aku dan kesendirianku,aku dan hati yang telah terluka ,akan berjalan mengarungi hidup,sambil berdoa didalam hati.
Jiwamu
hamparan jiwa yang semakin kuat
arti kasih dan sayang
ingin rasanya tercurahkan
semua perasaan yang ada
dia ,,, dia ,,, dia ,,,
membuat aku dilema
jika dia tak ada disini
melamun sepi
dia ,,, dia ,,, dia ,,,
menjamin segala tingkah nyata
yang kini kita bina
dalam arti cinta sejati
Ya allah…
kenapa hati & fikiran ini tak dapat luput dari diri ini
entahlah aku gak ngerti…
Ya allah, ya tuhanku…
malam ini kembali lagi hadir.
tapi kini dengan episode yang berbeda…
Ya Robby…
kini semua tlah pergi, pergi meninggalkanku sendiri…
Kini ku bertanya padamu ya allah…
mengapa, mengapa kau ambil semua kebahagiaanku ?
apa salahku ? rasanya aku g pernah meninggalkan mereka…
tapi mengapa, kini aku di tinggalkan mereka ?
Ya allah ya robby,…
aku butuh teman, teman di mana aku dapat mengadu keluh & kesahku…
Ya allah…
Haruskah kini aku jalani hidup ini dengan sendiri ? tanpa seseorang di sini ?
tak adil rasanya kau perlakukan aku seperti ini…
Kini yang ada cuma sebuah kalimat yang masih terus ku ingat ” Karna kamu aku ada”
yah kalimat itu yang dulu dapat membuatku bangkit, bangkit dari keterpurukanku.
tapi entahlah kini, mengapa kalimat itu kini terasa sangat asing kurasa…
dulu aku selalu ada, dimana disaat kehampaanya menghampiri,…
Tapi kini, disaat aku merasakan kehampaan, tak seorangpun yang ada untuku, aku tak tau kenapa.
Trimakasih ya allah…
kau tlah memberikanku kesempatan untuku mendengarkan segala keluh & kesahnya padaku….
Curahan Hati
Wahai Bulan dan Bintang….
Datanglah kemari.., temaniku dalam kesendirian
Hanyut dalam kesedihan tiada berakhir
Laksana seseorang mencurahkan isi hati yang tak kunjung habis
Cobaan datang silih berganti…
Rintangan membentang menanti..
Ku seperti sosok orang yang tak berarti
Sosok orang yang dilihat layaknya duri
Malam kelam.. ku termenung menatap hitamnya awan
Sendiri berteman sepi…berteman hembus angin malam
Hm….hati ini terasa sakit.. perih.. kecewa..
Tatkala ku ingat dirinya.. kuingat semua kenangan bersama dia
Saat-saat indah bersamanya.. pengalaman yang mengasyikkan bersamanya
Semua itu kini tinggal kenangan…
Dia…. Dia pergi tinggalkan ku tuk slamanya..
Pergi tak tau kemana… dia pergi menghilang bersama hembus angin tiada
Tak sanggup rasanya tuk kehilangan orang tersayang…sosok orang tercinta
Namun apa daya… takdir berkata lain..
Ku dan dia harus berpisah untuk slama-lamanya..
Kini, ku sendiri tanpa ada sosok orang tercinta yang menemani..
Curahan hati… hanya itu yang bisa aku lakukan
Menuliskan, merangkai kata-kata dari dalam hati yang paling dalam..
Kesepian… itulah yang kurasakan
Namun.. Tuhan berkehendak di luar pikiranku
Saat-saat indah dan bahagia itu ku kubur dalam-dalam
Ku buka lembaran baru dan kehidupan baru tanpa dia
Ku buka hatiku tuk orang lain.. tapi tak kan ku lupakannya
Ku kan slalu mengingatnya..karna dia tlah menaburkan benih-benih cinta
yang tulus dari hatinya
“Oh.. Bulan dan Bintang..”
“Malam ini.. kurangkai sebuah impian dan harapan
Jadilah kau saksi atas impian dan harapanku ini
Hanya kaulah tempat curahan hatiku..
Hanya kaulah tempat ku bercerita kala ku sedih dan bahagia..
Hanya kaulah sahabat yang slalu menemaniku
Berjanjilah padaku.. agar kau slalu ada disampingku..
Menemani..dan menjadi tempat curahan hatiku
Ku yakin di sana dia mendukung semua yang kulakukan…”
Sebelum ku pergi tinggalkan kota ini.. ku berikan senyum bahagia untuknya..
Senyum penuh harap agar kelak ku bisa bertemu dengannya lagi…
Datanglah kemari.., temaniku dalam kesendirian
Hanyut dalam kesedihan tiada berakhir
Laksana seseorang mencurahkan isi hati yang tak kunjung habis
Cobaan datang silih berganti…
Rintangan membentang menanti..
Ku seperti sosok orang yang tak berarti
Sosok orang yang dilihat layaknya duri
Malam kelam.. ku termenung menatap hitamnya awan
Sendiri berteman sepi…berteman hembus angin malam
Hm….hati ini terasa sakit.. perih.. kecewa..
Tatkala ku ingat dirinya.. kuingat semua kenangan bersama dia
Saat-saat indah bersamanya.. pengalaman yang mengasyikkan bersamanya
Semua itu kini tinggal kenangan…
Dia…. Dia pergi tinggalkan ku tuk slamanya..
Pergi tak tau kemana… dia pergi menghilang bersama hembus angin tiada
Tak sanggup rasanya tuk kehilangan orang tersayang…sosok orang tercinta
Namun apa daya… takdir berkata lain..
Ku dan dia harus berpisah untuk slama-lamanya..
Kini, ku sendiri tanpa ada sosok orang tercinta yang menemani..
Curahan hati… hanya itu yang bisa aku lakukan
Menuliskan, merangkai kata-kata dari dalam hati yang paling dalam..
Kesepian… itulah yang kurasakan
Namun.. Tuhan berkehendak di luar pikiranku
Saat-saat indah dan bahagia itu ku kubur dalam-dalam
Ku buka lembaran baru dan kehidupan baru tanpa dia
Ku buka hatiku tuk orang lain.. tapi tak kan ku lupakannya
Ku kan slalu mengingatnya..karna dia tlah menaburkan benih-benih cinta
yang tulus dari hatinya
“Oh.. Bulan dan Bintang..”
“Malam ini.. kurangkai sebuah impian dan harapan
Jadilah kau saksi atas impian dan harapanku ini
Hanya kaulah tempat curahan hatiku..
Hanya kaulah tempat ku bercerita kala ku sedih dan bahagia..
Hanya kaulah sahabat yang slalu menemaniku
Berjanjilah padaku.. agar kau slalu ada disampingku..
Menemani..dan menjadi tempat curahan hatiku
Ku yakin di sana dia mendukung semua yang kulakukan…”
Sebelum ku pergi tinggalkan kota ini.. ku berikan senyum bahagia untuknya..
Senyum penuh harap agar kelak ku bisa bertemu dengannya lagi…
Jumat, 22 Oktober 2010
Ma'afkan Diriku
Kau yang telah mengenalku
inikah caramu memperlakukanku
Membiarkan hatiku terus menunggu
dalam sebuah tiang ketidakpastian...
Walau sadar aku telah menyakitimu
tapi itu karena aku sayang kamu
Karena Tak rela ku kehilanganmu
Kehilangan semua rasa yang telah ada
Namun bila tak sengaja kulakukan lagi
kesalahan yang tak bisa kupungkiri
Tolong berikan Sebuah isyarat padaku
Agar cepat kubisa memohon maafmu
***
MAAFKANLAH AKU...
DALAM SETIAP KATA YANG KUUCAPKAN
KARENA AKU MANUSIA BIASA
LEPASKANLAH HATIKU...
DARI SEMUA KERAGUAN YANG ADA
MESKI KUTAHU BAHWA INI AWAL KEHANCURAN
Jika bintang saja bisa kuraih
kenapa setitik maaf darimu begitu sulit
inikah balasan buatku...?
Kumohon, maafkan aku...
**
HANGATKAN AKU...
DI SETIAP DINGINNYA MALAM
DIPENUHI RASA BERSALAHKU PADAMU
AMPUNI AKU...
ATAS SEMUA SALAHKU PADAMU
ATAS SEMUA KEKHILAFAN YANG KULAKUKAN
Meski semua ini membuatku perih
dan selalu buatku bersedih......
inikah caramu memperlakukanku
Membiarkan hatiku terus menunggu
dalam sebuah tiang ketidakpastian...
Walau sadar aku telah menyakitimu
tapi itu karena aku sayang kamu
Karena Tak rela ku kehilanganmu
Kehilangan semua rasa yang telah ada
Namun bila tak sengaja kulakukan lagi
kesalahan yang tak bisa kupungkiri
Tolong berikan Sebuah isyarat padaku
Agar cepat kubisa memohon maafmu
***
MAAFKANLAH AKU...
DALAM SETIAP KATA YANG KUUCAPKAN
KARENA AKU MANUSIA BIASA
LEPASKANLAH HATIKU...
DARI SEMUA KERAGUAN YANG ADA
MESKI KUTAHU BAHWA INI AWAL KEHANCURAN
Jika bintang saja bisa kuraih
kenapa setitik maaf darimu begitu sulit
inikah balasan buatku...?
Kumohon, maafkan aku...
**
HANGATKAN AKU...
DI SETIAP DINGINNYA MALAM
DIPENUHI RASA BERSALAHKU PADAMU
AMPUNI AKU...
ATAS SEMUA SALAHKU PADAMU
ATAS SEMUA KEKHILAFAN YANG KULAKUKAN
Meski semua ini membuatku perih
dan selalu buatku bersedih......
Ungkapan hatiku
Maaf mungkin dengan cara beginilah aku dapat mengutarakan isi hatiku lebih leluasa, namun perlu diingat aku tidak berniat untuk menyakiti perasaanmu dengan alasan apapun, karena aku tidak berhak! dirimu adalah insan yang merdeka.
Sejujurnya kukatakan kebaikan dan perhatianmu walau hanya secuil telah mampu menyentuh relung hati atas kebekuan selama ini, namun aku terlalu pengecut untuk menerima uluran tanganmu bukannya aku tak punya perasaan, akan tetapi karena ku tak ingin menyakitimu untuk kesekian kali dengan kehadiranku.
Aku tahu selama ini telah memberimu dorongan maupun semangat bagimu untuk bangkit dari kenangan buruk yang selama ini telah mengoyak dan mencabik – cabik impian yang telah di bangun dengan cinta, kasih sayang, harapan dan aku akui secara tidak langsung aku telah memberimu pengharapan atas kehadiranku namun maafkan aku walau sebenarnya aku juga menyimpan kasih yang tulus, namun tak kuasa untuk ku ungkapkan.
Aku sadari keadaanku tidak akan mengubah keadaan, karena tidak ada yang dapat kuberikan Karena kehidupanku bagai musafir yang kerapkali berpindah tempat tanpa arah dan tujuan, aku bagai bayang fatamorgana ada namun tiada.
Jangan sesali apa yang telah terjadi karena harus terjadi tidak ada yang perlu ditangisi memang dunia begitu adanya!! ada tawa, tangis, bahagia, kepedihan dan kesengsaraan datang silih bergati selama hayat di kandung badan, Bangkitlah!!.
Hadapilah dunia, jangan biarkan dirimu terpuruk dalam sepi menyesali diri hanya karena sepenggal Cinta yang dirimupun tidak mengerti dan jangan biarkan kenangan indah masalalu menjerat tubuhmu, biarkan ia berlalu dalam ruang dan waktu. Begitu banyak senyum yang menantimu diluar sana maka datang, hampiri dan raihlah kebahagiaan karena kaca yang pecah tidak akan kembali seperti semula dengan tangis dan amarah, begitu juga dengan hati tidak akan sembuh dengan hanya menagisi diri dan meratapi nasib.
Akhirnya sekali lagi ku mohon bila di suatu masa nanti ketika dunia terasa indah di liputi senyum dan tawa ingatlah tangis dan kepedihan akan datang menjenguk, maka bersiaplah!! jika mungkin simpanlah sedikit senyum dan tawa agar ia tak menjadi tamu abadi di hatimu.
Tubuh tempat bersemayamnya jiwa maka jika tersakiti ia juga ikut merana, berilah segalanya untuk cinta namun jangan kehormatanmu karena ketika cinta pergi meninggalkanmu tidak ada kepedihan yang begitu hebat akibat kehormatan yang terenggut karena nafsu yang berkedok cinta.
Maafkan aku atas segalanya kumohon
Sejujurnya kukatakan kebaikan dan perhatianmu walau hanya secuil telah mampu menyentuh relung hati atas kebekuan selama ini, namun aku terlalu pengecut untuk menerima uluran tanganmu bukannya aku tak punya perasaan, akan tetapi karena ku tak ingin menyakitimu untuk kesekian kali dengan kehadiranku.
Aku tahu selama ini telah memberimu dorongan maupun semangat bagimu untuk bangkit dari kenangan buruk yang selama ini telah mengoyak dan mencabik – cabik impian yang telah di bangun dengan cinta, kasih sayang, harapan dan aku akui secara tidak langsung aku telah memberimu pengharapan atas kehadiranku namun maafkan aku walau sebenarnya aku juga menyimpan kasih yang tulus, namun tak kuasa untuk ku ungkapkan.
Aku sadari keadaanku tidak akan mengubah keadaan, karena tidak ada yang dapat kuberikan Karena kehidupanku bagai musafir yang kerapkali berpindah tempat tanpa arah dan tujuan, aku bagai bayang fatamorgana ada namun tiada.
Jangan sesali apa yang telah terjadi karena harus terjadi tidak ada yang perlu ditangisi memang dunia begitu adanya!! ada tawa, tangis, bahagia, kepedihan dan kesengsaraan datang silih bergati selama hayat di kandung badan, Bangkitlah!!.
Hadapilah dunia, jangan biarkan dirimu terpuruk dalam sepi menyesali diri hanya karena sepenggal Cinta yang dirimupun tidak mengerti dan jangan biarkan kenangan indah masalalu menjerat tubuhmu, biarkan ia berlalu dalam ruang dan waktu. Begitu banyak senyum yang menantimu diluar sana maka datang, hampiri dan raihlah kebahagiaan karena kaca yang pecah tidak akan kembali seperti semula dengan tangis dan amarah, begitu juga dengan hati tidak akan sembuh dengan hanya menagisi diri dan meratapi nasib.
Akhirnya sekali lagi ku mohon bila di suatu masa nanti ketika dunia terasa indah di liputi senyum dan tawa ingatlah tangis dan kepedihan akan datang menjenguk, maka bersiaplah!! jika mungkin simpanlah sedikit senyum dan tawa agar ia tak menjadi tamu abadi di hatimu.
Tubuh tempat bersemayamnya jiwa maka jika tersakiti ia juga ikut merana, berilah segalanya untuk cinta namun jangan kehormatanmu karena ketika cinta pergi meninggalkanmu tidak ada kepedihan yang begitu hebat akibat kehormatan yang terenggut karena nafsu yang berkedok cinta.
Maafkan aku atas segalanya kumohon
Rayuan Maut untuk taklukan hati wanita
Wanita mana yang tidak suka dengan kata-kata rayuan? Apalagi rayuan dari pria yang disukainya. Pasti akan membuat wanita semakin sayang dan cinta dengan anda. Masalahnya ada beberapa pria yang memiliki sifat kaku dan kurang romantis, bahkan mungkin belum pernah mengucapkan kata-kata rayuan untuk memuji pasangannya. Kata rayuan di bawah ini mungkin bisa membantu dan jadi inspirasi buat anda yang sedang jatuh cinta, atau ingin menghangatkan cinta yang mulai dingin.
Yang perlu anda perhatikan, anda harus mengatakan kata-kata ini dengan tulus pada saat yang tepat. Misalnya saat dia sedang berada ditempat jauh (pake sms), atau saat dia akan mau tidur malam atau mungkin saat dia sedang butuh perhatian dari anda. Bisa juga menuliskannya di sebuah kertas notes berwarna dan taruh ditempat yang mudah ditemukan. Pokoknya sesuaikan dengan kondisi. Dan jangan gunakan semua kata rayuan di bawah ini dalam satu hari karena dijamin si dia bakalan muntah kebanyakan “gombal”. Mari kita lihat kata rayuan apa saja yang bisa membuat si dia berjingkrak-jingkrak.
1. Saat pertama kali bertemu, dirimu selalu hadir dalam hatiku. Waktu berjalan bersama bayangmu, inginnya selalu dekat denganmu.
2. Bila bunga cinta gugur menyelubungi hatiku yang sepi dan pudar bersama cinta. Tiada hal yang terindah selain cinta. Cinta yang lahir dari hati.
3. Ingin meraih kembali cintamu menjadi kenyataan. Saat diriku dalam siksaan cinta, dirimu melenggang pergi tanpa pernah memikirkanku.
4. Untuk apa berlari dalam kelam? Sedang kabut pun tak mau menyibak. Biarlah semua berlalu, mimpi pun aku tak ingin. Meski rindu ini tercipta untukmu.
5. Adakah di hatimu terbesit satu harapan untuk berjanji selamanya bersamaku? Andai dirimu berada disini untuk membuka kembali jalan cinta. Ada rasa rindu disana yang mengisi relung hati. Adakah rindu di hatimu seperti yang kurasakan?
6. Kutahu kau mencintaiku saat kulihat binar matamu bersinar saat menatapku, teduh dan hangat. Kutahu kaulah tempatku bersandar dan berlindung.
7. Aku dengar bisikan angin sampaikan pesanmu padaku. Aku rasakan tetesan embun sebagai lambang kasih sayangmu. Kulihat pelangi hati sebagai gambaran cintamu padaku. Kurasakan ketulusan, kejujuran, dan kesetiaanmu padaku. Kini aku menyadari bila dirimu kau sangat sayang padaku. Tapi semua terasa menjadi tiada indah tanpa dirimu. Kan kujaga semua yang pernah kau berikan padaku, cinta.
8. Kukirimkan malam ini cinta suciku untukmu bersama hembusan angin teduh. Kusalurkan kasih sayangku melalui pori-pori jiwaku untuk bekal tidur yang kau jenjang dalam dekapan kasih membelai jiwamu.
9. Mengapa harus berjumpa saat diriku telah berdua? Ingin diriku lari dari kenyataan bersama hasratku bersamamu. Namun kutak kuasa melawan sumpah yang telah terucap.
10. Cinta pandangan hati adalah anugerah. Cinta yang tumbuh dari hati meninggalkan rasa sayang yang sangat mendalam. Bila seseorang dapat merasakan cinta yang tumbuh dari hati, itulah yang disebut cinta sejati.
11. Ingin kututurkan kata demi kata, tentang perasaanku padamu.dirimu adalah cahaya dalam hatiku? Semoga kita dapat bersatu.
12. Lembayung tergores kelam, menjelajah anganku pilu. Getar kasihmu dalam badai, tinggalkan mimpi menuju harapan. Adakah harapan itu untukku?
13. Ketahuilah, cinta tak akan pernah sekalipun mengetahui tingkat kedalamannya, bila ia belum diterkam oleh perpisahan.
14. Aku datang atas nama cinta dan kini kau datang membawa putih cintamu yang begitu manis melekat dalam relung jiwaku.
15. Jika kegelapan menyembunyikan pepohonan dan bunga-bunga dari penglihatan kita. Ia tidak akan menyembunyikan cinta dalam hati kita.
16. Andaikan saja aku berani berkata cinta. Kini diriku merasa lelah memendam rasa. Ingin kuungkapkan semua, meski tanpa akhir terindah.
17. Meski cinta tak terbalaskan, tapi tetap akan kutunggu hingga engkau hanya memikirkanku seorang.
18. Cinta adalah misteri yang sulit dimengerti. Cinta merupakan anugerah bagi insan manusia. Cinta adalah kebahagiaan yang terpancar dalam diri seseorang, meski terkadang cinta juga meninggalkan rasa sakit. Adakah cinta abadi? Akankah cinta selalu bersemi?
19. Cinta berpuisi seribu makna. Bertahun-tahun perjalanan cinta yang tak pernah terpisahkan oleh waktu dan jarak.
20. Berharap datangnya cinta bagai bunga di musim lalu, dan mengharap turunnya hujan. Kupercaya akan janji, seperti kupercaya terbitnya matahari esok pagi.
21. Terlihat rona mata yang indah, penuh gairah dan kedewasaan. Ramah kala menyapa, dan indah saat bertutur. Entah harus berkata apa, hati ini terpikat oleh pesonanya.
22. Anganku tak berhenti bersajak. Walau kutahu, kau tak pernah menganggap diriku ada, meski rasa letih mendera, aku tak akan pernah melepaskannya lagi. Kau hanya mimpi yang tak akan menjadi nyata hingga segala rasa harus padam dan berakhir. Kan selalu kurasakan hadirmu antara ada dan tiada.
23. Dingin angin malam membawa khayalan kian pasti. Kugantung impian dan asa, dan aku berjanji tidak akan mengecewakan dirinya.
24. Mencintaimu setulus hati, mengarungi lautan untuk mendapatkan cinta suci. Tak akan pernah menduakanmu walaupun terpisah jarak dan perbedaan.
25. Tak semua kata dapat terucap, lain di mulut lain di hati. Suatu hari nanti, kau akan tahu, rasa cinta yang tersimpan.
26. Nikmatilah cinta dengan kasih putih, maka akan lahir cinta sejati.
27. Mengagumimu apa adanya dan menjadi inspirasi dalam hidupku. Membangkitkan rasa cintaku menjadi tak terbatas. Kini, kuserahkan diriku apa adanya.
28. Tak akan pernah tahu, kemana mata hati melangkah dan berpijak. Sosokmu hanya banyang semu di hati. Abadilah asa bersama mimpiku.
29. Sesaat mengenal telah menambah arti dalam hidupku. Kudapatkan anugerah terindah di bulan penuh berkah. Tanpa kata janji, hanya ungkapan cinta dan saling pecaya. Berdua kita jelang masa depan bersama dalam satu cinta, abadi selamanya.
30. Rindu akan belaianmu, kasih sayang, dan ketegaranmu. Walau semua itu t’lah berlalu, tapi takkan pernah terlupakan hingga akhir hayatku.
31. Saat bertemu, aku tak peduli. Saat kau pergi, aku selalu menantimu. Apakah ini namanya cinta?
32. Kau datang disaat keegoisan akan cinta tengah mendera. Membawa cahaya dan kedamaian, membuatku tidak mudah menyerah untuk merengkuh kisah cinta bersamamu.
33. Dalam hati aku menanti, kuserahkan hati sebagai tanda ketulusan cinta.
34. Meski adakah cinta yang tulus setelah sekian lama lelah mencari. Kapankah perjalanan ini kan berakhir?
35. Penderitaanku adalah bayangan gelap bagi dirimu, saat kesetiaan menjadi alasan untuk mencampakanku! Aku takkan lari dari cintamu yang selalu memasungku.
36. Sesuatu yang terbesar dalam hidup ialah mengampuni orang yang menyakiti kita dan tetap mengasihinya.
37. Jangan pernah berkata selamat tinggal jika masih ingin mencoba. Jangan pernah menyerah selama merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata ya bila tidak menyukainya.
38. Untuk apa bicara cinta, jika hatimu tak terbuka. Untuk apa bicara cinta, jika matamu tak bercahaya. Untuk apa bicara cinta, jika hanya membuatmu menderita. Bagiku, dirimu adalah SANG CINTA
39. Apakah arti cinta jika tidak saling mengerti satu sama lain. Jika keegoisan yang muncul, itu bukanlah cinta.
40. Seseorang tak akan pernah menyadari dalamnya rasa cinta sampai tiba saat perpisahan.
41. Cinta bagaikan sepasang burung yang tumbuh melalui jiwa, rasa dan raga. Cinta dapat dimiliki melalui perasaan dua hati..
42. Kuingin lebih mencintaimu sebelum saat lepaskan tubuhku. Kuingin rasakan cintamu seutuhnya sebelum saat tinggalkan jiwaku. Cumbuilah cintaku, belailah hatiku dan peluklah erat jiwaku untuk selamanya.
43. Cinta adalah saling memiliki. Kasih sayang adalah saling memberi. Cinta adalah kejujuran. Mencintai bukan untuk saling menghianati.
44. Apakah cinta itu? Hingga kini masih kunanti hadirnya di relung hatiku.
45. Cinta tak harus memiliki dan mencintai bukanlah menguasai. Biarlah kumencintai dengan caraku sendiri.
46. Jangan sebut cinta abadi jika hanya ingin merasakannya. Hiduplah cinta dan tinggalah di dalamnya maka cinta itu akan kekal.
47. Laksana kumbang yang terjebak dalam taman mawar berduri. Leluasa menikmati tebaran keharumannya. Namun tak kuasa untuk memetiknya. Tak kuasa bebas dari belenggu duri.
48. Cinta tak harus memiliki tapi hanya bisa dirasakan. Berpisah tak harus ada rasa benci. Hanya cinta yang mampu mengatasinya.
49. Cinta dapat melahirkan kebahagiaan dan kebencian. Cinta bukanlah segalanya. Tak perlu berlebihan memperlakukannya. Cintailah sang pencipta cinta.
50. Adakalahnya cinta datang tiba-tiba. Adakalahnya cinta datang walau hanya sesaat. Adakalahnya cinta datang hanya di bibir saja. Tapi cintaku untuk selamanya, dan namamu terukir dilubuk hatiku.
51. Jika ditakdirkan untuk bersama, kutak ingin hanya janji dan kata setia. Cinta butuh kepastian yanhg nyata.
52. Saat kutatap wajah sang malam. Dirimu hadir dalam tatapan mataku. Begitu lekat dalam hembusan bayu. Serasa lembut nafasmu menyapu rinduku.
53. Sejak pertama bertemu, ada getar di hati walau hanya sekejap. Saat saling mengenal telah membingkai kenangan manis. Meski tak bisa bersama tapi bayangmu menghiasi hari –hariku. Meskipun jarak memisahkan tapi rasa sayang tetap ada walau hanya di hati saja.
54. Lihat di sana sayang! matahari terbenam begitu indah, (sambil menatap pasangan) walau begitu, itu tak dapat menandingi keindahan dirimu.
55. Tahu nggak say, aku kemarin nggak bisa bangun dari tidur karena terus memimpikanmu.
56. Jika aku bisa jadi bagian dari dirimu, aku mau jadi airmatamu, yang tersimpan di hatimu, lahir dari matamu, hidup di pipimu, dan mati di bibirmu.
57. Pertama ketemu, aku takut ngomong sama kamu. Pertama ngomong sama kamu, aku takut kalau nanti suka sama kamu. Udah suka, aku makin takut kalau jatuh cinta. Setelah sekarang cinta sama kamu, aku jadi bener2 takut kehilangan kamu. Kamu emang menakutkan!
58. Kalau kamu ajak aku melompat bareng, aku ngga bakalan mau. Mending aku lari ke bawah, bersiap menangkapmu.
59. Ketika hidup memberiku seratus alasan untuk menangis, kau datang membawa seribu alasan untuk tersenyum.
60. Ga usah janjiin bintang dan bulan untuk aku, cukup janjiin kamu bakal selalu bersamaku di bawah cahayanya.
61. Haruskah aku tersenyum penuh bahagia karena menjadi sahabatmu, atau menangis dalam perih derita, karena tak bisa lebih dari itu.
62. Kau begitu kucinta, hingga ketika bersamamu mati seperti bisa kutunda, dan tanpamu, hidup serasa tiada guna.
63. Hari ini aku menangis bukan karena merindukanmu, atau mendambamu kembali. Tapi karena akhirnya aku sadar, aku bakal baik-baik saja tanpamu.
64. Aku tak pernah tau kebahagiaan sesungguhnya, sampai ketika aku mendapatkan cintamu. Dan aku tak pernah tau derita sebenarnya, sampai aku kini kehilangan itu. Terima kasih telah mengenalkanku pada kedua rasa yang tak akan kulupa.
65. Aku tak mungkin bisa mengatasi semua masalah yang menimpamu. Tapi aku janji, bakal selalu bersamamu untuk menghadapinya.
66. Sejujurnya, kadang aku sembunyi, karena ingin kamu temukan. Menjauh karena ingin kamu ikuti. Menangis karena ingin kamu tenangkan. Menjatuhkan diri, karena ingin kamu tangkap.
67. Aku pengen bersamamu cuma pada dua waktu: SEKARANG dan SELAMANYA
68. Dulu aku heran, napa orang sampe berantem ‘hanya’ karena cinta. Trus aku inget muka kamu, dan tiba-tiba, aku merasa siap menghadapi Perang Dunia Ketiga.
69. Aku akan berhenti mencintaimu, ketika berlian tak lagi berkilau, bunga tak lagi bersemi, petir tak lagi bergemuruh, sungai tak lagi mengalir, bintang tak lagi bersinar, pelangi tak lagi membias. Ah, ngga juga. Kalaupun itu terjadi, aku tak akan berhenti.
70. Kamu selalu punya cara buat aku ketawa, saat aku bahkan lagi ngga pengen tersenyum. Gila kamu ya!
71. Temen-temenku nanya, apa sih yang aku lihat di diri kamu? Aku diem aja. Soalnya, kalau aku cerita, bisa-bisa mereka bakal suka juga.
72. Aku nggak menangis karena kehilanganmu, tapi mengetahui kau tak pernah berusaha mencegahku pergi.
73. Plis aku butuh bantuan kamu. Soalnya, kunci buat membuka pintu kebahagiaanku, ga tau napa, ada padamu.
74. Kau begitu kucinta, hingga ketika bersamamu mati seperti bisa kutunda, dan tanpamu, hidup serasa tiada guna.
75. Aku ingat kamu ketika seneng, karena aku selalu ingin berbagi kebahagiaan denganmu. Ingat kamu ketika sedih, karena kamu orang yang selalu mengerti perasaanku. Ingat kamu ketika ketawa ato nangis, karena kamu selalu membuat tawaku semakin lebar, dan membuat air mataku berhenti keluar.
76. Jika aku disuruh memilih… untuk bernapas atau mencintaimu. Aku akan menggunakan napas terakhirku untuk mengatakan “aku mencintaimu”
77. Jika ada 100 orang yang mencintai kamu pastilah aku salah satu dari
mereka. Jika ada 10 orang yang mencintai kamu pastilah aku juga salah satu dari
mereka. Jika tak ada 1 orang pun yang mencintai kamu pastilah saat itu aku sudah
tidak ada di dunia, karena aku tidak bisa memilikimu.
78. Aku udah pernah jatuh dari jembatan, aku udah pernah jatuh dari tangga. Semuanya gak enak. Tapi ada satu jatuh yang paling enak, yaitu jatuh cinta sama kamu.
79. Hari ini aku dapat kabar dari surga, kata nya mereka kehilangan satu bidadarinya. Tapi tenang saja aku takkan bilang-bilang kalau kau ada di sini, di hati ku.
80. kalo eneng jadi kompor, biar akang jadi sumbu nya… kalo eneng jadi panci, biar akang jadi bagian gosong di bawahnya.. kalo eneng jadi centong, biar akang jadi nasi yang nempelnya… yang penting nempel teruuusss..!
Itulah kata-kata rayuan yang saya ambil dari berbagai sumber,dan saya tidak bertanggung jawab kalau nanti anda dianggap Tukang Gombal. “Selamat mencoba, semoga sukses”
Yang perlu anda perhatikan, anda harus mengatakan kata-kata ini dengan tulus pada saat yang tepat. Misalnya saat dia sedang berada ditempat jauh (pake sms), atau saat dia akan mau tidur malam atau mungkin saat dia sedang butuh perhatian dari anda. Bisa juga menuliskannya di sebuah kertas notes berwarna dan taruh ditempat yang mudah ditemukan. Pokoknya sesuaikan dengan kondisi. Dan jangan gunakan semua kata rayuan di bawah ini dalam satu hari karena dijamin si dia bakalan muntah kebanyakan “gombal”. Mari kita lihat kata rayuan apa saja yang bisa membuat si dia berjingkrak-jingkrak.
1. Saat pertama kali bertemu, dirimu selalu hadir dalam hatiku. Waktu berjalan bersama bayangmu, inginnya selalu dekat denganmu.
2. Bila bunga cinta gugur menyelubungi hatiku yang sepi dan pudar bersama cinta. Tiada hal yang terindah selain cinta. Cinta yang lahir dari hati.
3. Ingin meraih kembali cintamu menjadi kenyataan. Saat diriku dalam siksaan cinta, dirimu melenggang pergi tanpa pernah memikirkanku.
4. Untuk apa berlari dalam kelam? Sedang kabut pun tak mau menyibak. Biarlah semua berlalu, mimpi pun aku tak ingin. Meski rindu ini tercipta untukmu.
5. Adakah di hatimu terbesit satu harapan untuk berjanji selamanya bersamaku? Andai dirimu berada disini untuk membuka kembali jalan cinta. Ada rasa rindu disana yang mengisi relung hati. Adakah rindu di hatimu seperti yang kurasakan?
6. Kutahu kau mencintaiku saat kulihat binar matamu bersinar saat menatapku, teduh dan hangat. Kutahu kaulah tempatku bersandar dan berlindung.
7. Aku dengar bisikan angin sampaikan pesanmu padaku. Aku rasakan tetesan embun sebagai lambang kasih sayangmu. Kulihat pelangi hati sebagai gambaran cintamu padaku. Kurasakan ketulusan, kejujuran, dan kesetiaanmu padaku. Kini aku menyadari bila dirimu kau sangat sayang padaku. Tapi semua terasa menjadi tiada indah tanpa dirimu. Kan kujaga semua yang pernah kau berikan padaku, cinta.
8. Kukirimkan malam ini cinta suciku untukmu bersama hembusan angin teduh. Kusalurkan kasih sayangku melalui pori-pori jiwaku untuk bekal tidur yang kau jenjang dalam dekapan kasih membelai jiwamu.
9. Mengapa harus berjumpa saat diriku telah berdua? Ingin diriku lari dari kenyataan bersama hasratku bersamamu. Namun kutak kuasa melawan sumpah yang telah terucap.
10. Cinta pandangan hati adalah anugerah. Cinta yang tumbuh dari hati meninggalkan rasa sayang yang sangat mendalam. Bila seseorang dapat merasakan cinta yang tumbuh dari hati, itulah yang disebut cinta sejati.
11. Ingin kututurkan kata demi kata, tentang perasaanku padamu.dirimu adalah cahaya dalam hatiku? Semoga kita dapat bersatu.
12. Lembayung tergores kelam, menjelajah anganku pilu. Getar kasihmu dalam badai, tinggalkan mimpi menuju harapan. Adakah harapan itu untukku?
13. Ketahuilah, cinta tak akan pernah sekalipun mengetahui tingkat kedalamannya, bila ia belum diterkam oleh perpisahan.
14. Aku datang atas nama cinta dan kini kau datang membawa putih cintamu yang begitu manis melekat dalam relung jiwaku.
15. Jika kegelapan menyembunyikan pepohonan dan bunga-bunga dari penglihatan kita. Ia tidak akan menyembunyikan cinta dalam hati kita.
16. Andaikan saja aku berani berkata cinta. Kini diriku merasa lelah memendam rasa. Ingin kuungkapkan semua, meski tanpa akhir terindah.
17. Meski cinta tak terbalaskan, tapi tetap akan kutunggu hingga engkau hanya memikirkanku seorang.
18. Cinta adalah misteri yang sulit dimengerti. Cinta merupakan anugerah bagi insan manusia. Cinta adalah kebahagiaan yang terpancar dalam diri seseorang, meski terkadang cinta juga meninggalkan rasa sakit. Adakah cinta abadi? Akankah cinta selalu bersemi?
19. Cinta berpuisi seribu makna. Bertahun-tahun perjalanan cinta yang tak pernah terpisahkan oleh waktu dan jarak.
20. Berharap datangnya cinta bagai bunga di musim lalu, dan mengharap turunnya hujan. Kupercaya akan janji, seperti kupercaya terbitnya matahari esok pagi.
21. Terlihat rona mata yang indah, penuh gairah dan kedewasaan. Ramah kala menyapa, dan indah saat bertutur. Entah harus berkata apa, hati ini terpikat oleh pesonanya.
22. Anganku tak berhenti bersajak. Walau kutahu, kau tak pernah menganggap diriku ada, meski rasa letih mendera, aku tak akan pernah melepaskannya lagi. Kau hanya mimpi yang tak akan menjadi nyata hingga segala rasa harus padam dan berakhir. Kan selalu kurasakan hadirmu antara ada dan tiada.
23. Dingin angin malam membawa khayalan kian pasti. Kugantung impian dan asa, dan aku berjanji tidak akan mengecewakan dirinya.
24. Mencintaimu setulus hati, mengarungi lautan untuk mendapatkan cinta suci. Tak akan pernah menduakanmu walaupun terpisah jarak dan perbedaan.
25. Tak semua kata dapat terucap, lain di mulut lain di hati. Suatu hari nanti, kau akan tahu, rasa cinta yang tersimpan.
26. Nikmatilah cinta dengan kasih putih, maka akan lahir cinta sejati.
27. Mengagumimu apa adanya dan menjadi inspirasi dalam hidupku. Membangkitkan rasa cintaku menjadi tak terbatas. Kini, kuserahkan diriku apa adanya.
28. Tak akan pernah tahu, kemana mata hati melangkah dan berpijak. Sosokmu hanya banyang semu di hati. Abadilah asa bersama mimpiku.
29. Sesaat mengenal telah menambah arti dalam hidupku. Kudapatkan anugerah terindah di bulan penuh berkah. Tanpa kata janji, hanya ungkapan cinta dan saling pecaya. Berdua kita jelang masa depan bersama dalam satu cinta, abadi selamanya.
30. Rindu akan belaianmu, kasih sayang, dan ketegaranmu. Walau semua itu t’lah berlalu, tapi takkan pernah terlupakan hingga akhir hayatku.
31. Saat bertemu, aku tak peduli. Saat kau pergi, aku selalu menantimu. Apakah ini namanya cinta?
32. Kau datang disaat keegoisan akan cinta tengah mendera. Membawa cahaya dan kedamaian, membuatku tidak mudah menyerah untuk merengkuh kisah cinta bersamamu.
33. Dalam hati aku menanti, kuserahkan hati sebagai tanda ketulusan cinta.
34. Meski adakah cinta yang tulus setelah sekian lama lelah mencari. Kapankah perjalanan ini kan berakhir?
35. Penderitaanku adalah bayangan gelap bagi dirimu, saat kesetiaan menjadi alasan untuk mencampakanku! Aku takkan lari dari cintamu yang selalu memasungku.
36. Sesuatu yang terbesar dalam hidup ialah mengampuni orang yang menyakiti kita dan tetap mengasihinya.
37. Jangan pernah berkata selamat tinggal jika masih ingin mencoba. Jangan pernah menyerah selama merasa masih dapat maju. Jangan pernah berkata ya bila tidak menyukainya.
38. Untuk apa bicara cinta, jika hatimu tak terbuka. Untuk apa bicara cinta, jika matamu tak bercahaya. Untuk apa bicara cinta, jika hanya membuatmu menderita. Bagiku, dirimu adalah SANG CINTA
39. Apakah arti cinta jika tidak saling mengerti satu sama lain. Jika keegoisan yang muncul, itu bukanlah cinta.
40. Seseorang tak akan pernah menyadari dalamnya rasa cinta sampai tiba saat perpisahan.
41. Cinta bagaikan sepasang burung yang tumbuh melalui jiwa, rasa dan raga. Cinta dapat dimiliki melalui perasaan dua hati..
42. Kuingin lebih mencintaimu sebelum saat lepaskan tubuhku. Kuingin rasakan cintamu seutuhnya sebelum saat tinggalkan jiwaku. Cumbuilah cintaku, belailah hatiku dan peluklah erat jiwaku untuk selamanya.
43. Cinta adalah saling memiliki. Kasih sayang adalah saling memberi. Cinta adalah kejujuran. Mencintai bukan untuk saling menghianati.
44. Apakah cinta itu? Hingga kini masih kunanti hadirnya di relung hatiku.
45. Cinta tak harus memiliki dan mencintai bukanlah menguasai. Biarlah kumencintai dengan caraku sendiri.
46. Jangan sebut cinta abadi jika hanya ingin merasakannya. Hiduplah cinta dan tinggalah di dalamnya maka cinta itu akan kekal.
47. Laksana kumbang yang terjebak dalam taman mawar berduri. Leluasa menikmati tebaran keharumannya. Namun tak kuasa untuk memetiknya. Tak kuasa bebas dari belenggu duri.
48. Cinta tak harus memiliki tapi hanya bisa dirasakan. Berpisah tak harus ada rasa benci. Hanya cinta yang mampu mengatasinya.
49. Cinta dapat melahirkan kebahagiaan dan kebencian. Cinta bukanlah segalanya. Tak perlu berlebihan memperlakukannya. Cintailah sang pencipta cinta.
50. Adakalahnya cinta datang tiba-tiba. Adakalahnya cinta datang walau hanya sesaat. Adakalahnya cinta datang hanya di bibir saja. Tapi cintaku untuk selamanya, dan namamu terukir dilubuk hatiku.
51. Jika ditakdirkan untuk bersama, kutak ingin hanya janji dan kata setia. Cinta butuh kepastian yanhg nyata.
52. Saat kutatap wajah sang malam. Dirimu hadir dalam tatapan mataku. Begitu lekat dalam hembusan bayu. Serasa lembut nafasmu menyapu rinduku.
53. Sejak pertama bertemu, ada getar di hati walau hanya sekejap. Saat saling mengenal telah membingkai kenangan manis. Meski tak bisa bersama tapi bayangmu menghiasi hari –hariku. Meskipun jarak memisahkan tapi rasa sayang tetap ada walau hanya di hati saja.
54. Lihat di sana sayang! matahari terbenam begitu indah, (sambil menatap pasangan) walau begitu, itu tak dapat menandingi keindahan dirimu.
55. Tahu nggak say, aku kemarin nggak bisa bangun dari tidur karena terus memimpikanmu.
56. Jika aku bisa jadi bagian dari dirimu, aku mau jadi airmatamu, yang tersimpan di hatimu, lahir dari matamu, hidup di pipimu, dan mati di bibirmu.
57. Pertama ketemu, aku takut ngomong sama kamu. Pertama ngomong sama kamu, aku takut kalau nanti suka sama kamu. Udah suka, aku makin takut kalau jatuh cinta. Setelah sekarang cinta sama kamu, aku jadi bener2 takut kehilangan kamu. Kamu emang menakutkan!
58. Kalau kamu ajak aku melompat bareng, aku ngga bakalan mau. Mending aku lari ke bawah, bersiap menangkapmu.
59. Ketika hidup memberiku seratus alasan untuk menangis, kau datang membawa seribu alasan untuk tersenyum.
60. Ga usah janjiin bintang dan bulan untuk aku, cukup janjiin kamu bakal selalu bersamaku di bawah cahayanya.
61. Haruskah aku tersenyum penuh bahagia karena menjadi sahabatmu, atau menangis dalam perih derita, karena tak bisa lebih dari itu.
62. Kau begitu kucinta, hingga ketika bersamamu mati seperti bisa kutunda, dan tanpamu, hidup serasa tiada guna.
63. Hari ini aku menangis bukan karena merindukanmu, atau mendambamu kembali. Tapi karena akhirnya aku sadar, aku bakal baik-baik saja tanpamu.
64. Aku tak pernah tau kebahagiaan sesungguhnya, sampai ketika aku mendapatkan cintamu. Dan aku tak pernah tau derita sebenarnya, sampai aku kini kehilangan itu. Terima kasih telah mengenalkanku pada kedua rasa yang tak akan kulupa.
65. Aku tak mungkin bisa mengatasi semua masalah yang menimpamu. Tapi aku janji, bakal selalu bersamamu untuk menghadapinya.
66. Sejujurnya, kadang aku sembunyi, karena ingin kamu temukan. Menjauh karena ingin kamu ikuti. Menangis karena ingin kamu tenangkan. Menjatuhkan diri, karena ingin kamu tangkap.
67. Aku pengen bersamamu cuma pada dua waktu: SEKARANG dan SELAMANYA
68. Dulu aku heran, napa orang sampe berantem ‘hanya’ karena cinta. Trus aku inget muka kamu, dan tiba-tiba, aku merasa siap menghadapi Perang Dunia Ketiga.
69. Aku akan berhenti mencintaimu, ketika berlian tak lagi berkilau, bunga tak lagi bersemi, petir tak lagi bergemuruh, sungai tak lagi mengalir, bintang tak lagi bersinar, pelangi tak lagi membias. Ah, ngga juga. Kalaupun itu terjadi, aku tak akan berhenti.
70. Kamu selalu punya cara buat aku ketawa, saat aku bahkan lagi ngga pengen tersenyum. Gila kamu ya!
71. Temen-temenku nanya, apa sih yang aku lihat di diri kamu? Aku diem aja. Soalnya, kalau aku cerita, bisa-bisa mereka bakal suka juga.
72. Aku nggak menangis karena kehilanganmu, tapi mengetahui kau tak pernah berusaha mencegahku pergi.
73. Plis aku butuh bantuan kamu. Soalnya, kunci buat membuka pintu kebahagiaanku, ga tau napa, ada padamu.
74. Kau begitu kucinta, hingga ketika bersamamu mati seperti bisa kutunda, dan tanpamu, hidup serasa tiada guna.
75. Aku ingat kamu ketika seneng, karena aku selalu ingin berbagi kebahagiaan denganmu. Ingat kamu ketika sedih, karena kamu orang yang selalu mengerti perasaanku. Ingat kamu ketika ketawa ato nangis, karena kamu selalu membuat tawaku semakin lebar, dan membuat air mataku berhenti keluar.
76. Jika aku disuruh memilih… untuk bernapas atau mencintaimu. Aku akan menggunakan napas terakhirku untuk mengatakan “aku mencintaimu”
77. Jika ada 100 orang yang mencintai kamu pastilah aku salah satu dari
mereka. Jika ada 10 orang yang mencintai kamu pastilah aku juga salah satu dari
mereka. Jika tak ada 1 orang pun yang mencintai kamu pastilah saat itu aku sudah
tidak ada di dunia, karena aku tidak bisa memilikimu.
78. Aku udah pernah jatuh dari jembatan, aku udah pernah jatuh dari tangga. Semuanya gak enak. Tapi ada satu jatuh yang paling enak, yaitu jatuh cinta sama kamu.
79. Hari ini aku dapat kabar dari surga, kata nya mereka kehilangan satu bidadarinya. Tapi tenang saja aku takkan bilang-bilang kalau kau ada di sini, di hati ku.
80. kalo eneng jadi kompor, biar akang jadi sumbu nya… kalo eneng jadi panci, biar akang jadi bagian gosong di bawahnya.. kalo eneng jadi centong, biar akang jadi nasi yang nempelnya… yang penting nempel teruuusss..!
Itulah kata-kata rayuan yang saya ambil dari berbagai sumber,dan saya tidak bertanggung jawab kalau nanti anda dianggap Tukang Gombal. “Selamat mencoba, semoga sukses”
Kerinduan yang terpendam
kerinduan yang terpendam
tahun berganti tahun
bulan berganti bulan
hari berganti hari
diriku disini merindukanmu
di setiap hari2ku kau selalu ada
tapi mengapa kau tak pernah hadir untukku
apakah kau tak tau betapa ku merindukan kasih sayangmu yang selama ini telah menjauh
jangan kau biarkan rindu ini terpendam untuk selamanya
karena ku tak sanggup menahan ini semua
kasih hadirlah dirimu disetiap waktuku
janganlah kau pergi dari hidupku
karena kusangat merindukan kasih sayangmu
hanya dirimulah harapan hidupku
kasih dengarlah jeritan hatiku yang kian lama semakin merindukanmu
I MISS YOU DARLING
tahun berganti tahun
bulan berganti bulan
hari berganti hari
diriku disini merindukanmu
di setiap hari2ku kau selalu ada
tapi mengapa kau tak pernah hadir untukku
apakah kau tak tau betapa ku merindukan kasih sayangmu yang selama ini telah menjauh
jangan kau biarkan rindu ini terpendam untuk selamanya
karena ku tak sanggup menahan ini semua
kasih hadirlah dirimu disetiap waktuku
janganlah kau pergi dari hidupku
karena kusangat merindukan kasih sayangmu
hanya dirimulah harapan hidupku
kasih dengarlah jeritan hatiku yang kian lama semakin merindukanmu
I MISS YOU DARLING
Betapa Aku sangat mencintaimu
Aku merindukanmu setiap saat..dikhayalku..di kalbuku..disetiap aliran darahku..di setiap detakkan jantungku..aku sangat menginginkan hadirmu..menginginkan canda tawamu..senyum simpulmu..hangatnya pelukanmu..
Andai kau tahu..betapa aku sangat mencintaimu..ku sandarkan cinta ini sebagai cinta karena Allah, karena aku teringat dengan surat cinta dari Allah buat kita..bahwa dia menjanjikan buat para pecinta..sebuah tempat yang tinggi nan mulia yang memancarkan cahaya
" Orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku, maka kelak mereka akan berada di tempat yang tinggi nan mulia yang memancarkan cahaya. Para nabi dan syuhada pun merasa iri (sangat senang) terhadap mereka. " (HR. Tirmidzi. Dia berkata : "hadits Qudsi ini hasan shahih.")
Aku ingin punya kesempatan itu denganmu..wahai belahan jiwaku, bersama kita menuju tempat yang dijanjikan..dngan mengikrarkan cinta kita..karenanya..
Walau kadang cinta kita teruji oleh badai yang menrpa..walau terkadang cintamu berkurang..walau terkadang mungkin engkau lupa kepadaku..namun aku masih tulus mencintaimu karena kaulah rembulan dalam hatiku..penyejuk dahaga kalbuku..
Aku rindu saat kau bercerita dengan riang tentang masa bahagiamu..akupun rindu kau jadikan bahuku untuk sandaran tangismu kala kepedihan menyapamu..Aku merindukanmu dengan sepenuh hatiku..walau pun kau tak pernah bisa menyadarinya..bahkan mungkin tak perduli denganku…
Ingatkah kau wahai belahan jiwaku..saat2 kita bersama..saat kita bercerita..saat kita terluka bersama..saat kita berjuang demi cita dan citna..saat semua memandang takjub dengan kebersamaan kita..saat kita berikrar untuk tetap bersama,saat semua merasa iri dengan cinta kita..yang tertaut tulus karena kita saling menyadari, bahwa kita saling membutuhkan..? ingatkah memori itu..atau kini itu sudah hilang?
Wahai Cintaku, belahan jiwaku..aku teringat saat kau usap lembut air mata yang terjatuh dari mataku..karena saat itu kita akan berpisah..karena kau telah memilih jalan hidupmu..bersama pendamping hidupmu..saati itu hatiku sebenarnya sakit..karena belahan jiwaku akan hilang dari jiwaku..dan itu sangat benar2 menyakitkan..namun aku ikhlas menerima itu..karena aku melihat rona bahagia di wajahmu..rona cinta yang berbunga di sekitar auramu..dan aku tak tega menghilangkan itu hanya karena keegoisanku..untuk tetap memilikimu..
Dan saat ini aku menyadari..keegoisanku..memang beralasan..karena aku merindukan senyum dan cintamu..yang kini hilang..yang kini tak ku dapatkan..padahal itu adalah makanan ukhuwah..makanan cinta..Wahai cinta..sadarkah engkau..bahwa aku hanya minta seulas senyummu..untuk mengobati keresahan jiwaku..
Images Wahai belahan jiwaku..cintaku..kekasihku..namun sekali lagi aku ikhlas..jika ini memang merupakan kebahagiaanmu..biar rindu ini tetap bersemayam..biar cinta ini tersimpan indah dalam memori khayalku..karena bagi sang pencinta..pertemuan itu bukan segalanya..namun ingatan saudaranya dalam doanya..merupakan segalanya..semoga kau tak lupakan aku dalam doamu wahai Cinta..hanya tinggal itu harapku..karena dalam sujud panjangku..engkau tak pernah absent dalam ingatanku..
Wahai Belahan jiwa..kekasihku..Rembulan disudut hatiku semoga ini dapat mewakili rasa rinduku padamu..rasa rindu karena cintaku padamu..cinta yang dilandasi iman pada Allah..karena engkau adalah sahabat perjuangan..sahabat sejatiku..seperti ikrar kita dahulu
Semoga keberkahan menyertaimu..
Andai kau tahu..betapa aku sangat mencintaimu..ku sandarkan cinta ini sebagai cinta karena Allah, karena aku teringat dengan surat cinta dari Allah buat kita..bahwa dia menjanjikan buat para pecinta..sebuah tempat yang tinggi nan mulia yang memancarkan cahaya
" Orang-orang yang saling mencintai karena keagungan-Ku, maka kelak mereka akan berada di tempat yang tinggi nan mulia yang memancarkan cahaya. Para nabi dan syuhada pun merasa iri (sangat senang) terhadap mereka. " (HR. Tirmidzi. Dia berkata : "hadits Qudsi ini hasan shahih.")
Aku ingin punya kesempatan itu denganmu..wahai belahan jiwaku, bersama kita menuju tempat yang dijanjikan..dngan mengikrarkan cinta kita..karenanya..
Walau kadang cinta kita teruji oleh badai yang menrpa..walau terkadang cintamu berkurang..walau terkadang mungkin engkau lupa kepadaku..namun aku masih tulus mencintaimu karena kaulah rembulan dalam hatiku..penyejuk dahaga kalbuku..
Aku rindu saat kau bercerita dengan riang tentang masa bahagiamu..akupun rindu kau jadikan bahuku untuk sandaran tangismu kala kepedihan menyapamu..Aku merindukanmu dengan sepenuh hatiku..walau pun kau tak pernah bisa menyadarinya..bahkan mungkin tak perduli denganku…
Ingatkah kau wahai belahan jiwaku..saat2 kita bersama..saat kita bercerita..saat kita terluka bersama..saat kita berjuang demi cita dan citna..saat semua memandang takjub dengan kebersamaan kita..saat kita berikrar untuk tetap bersama,saat semua merasa iri dengan cinta kita..yang tertaut tulus karena kita saling menyadari, bahwa kita saling membutuhkan..? ingatkah memori itu..atau kini itu sudah hilang?
Wahai Cintaku, belahan jiwaku..aku teringat saat kau usap lembut air mata yang terjatuh dari mataku..karena saat itu kita akan berpisah..karena kau telah memilih jalan hidupmu..bersama pendamping hidupmu..saati itu hatiku sebenarnya sakit..karena belahan jiwaku akan hilang dari jiwaku..dan itu sangat benar2 menyakitkan..namun aku ikhlas menerima itu..karena aku melihat rona bahagia di wajahmu..rona cinta yang berbunga di sekitar auramu..dan aku tak tega menghilangkan itu hanya karena keegoisanku..untuk tetap memilikimu..
Dan saat ini aku menyadari..keegoisanku..memang beralasan..karena aku merindukan senyum dan cintamu..yang kini hilang..yang kini tak ku dapatkan..padahal itu adalah makanan ukhuwah..makanan cinta..Wahai cinta..sadarkah engkau..bahwa aku hanya minta seulas senyummu..untuk mengobati keresahan jiwaku..
Images Wahai belahan jiwaku..cintaku..kekasihku..namun sekali lagi aku ikhlas..jika ini memang merupakan kebahagiaanmu..biar rindu ini tetap bersemayam..biar cinta ini tersimpan indah dalam memori khayalku..karena bagi sang pencinta..pertemuan itu bukan segalanya..namun ingatan saudaranya dalam doanya..merupakan segalanya..semoga kau tak lupakan aku dalam doamu wahai Cinta..hanya tinggal itu harapku..karena dalam sujud panjangku..engkau tak pernah absent dalam ingatanku..
Wahai Belahan jiwa..kekasihku..Rembulan disudut hatiku semoga ini dapat mewakili rasa rinduku padamu..rasa rindu karena cintaku padamu..cinta yang dilandasi iman pada Allah..karena engkau adalah sahabat perjuangan..sahabat sejatiku..seperti ikrar kita dahulu
Semoga keberkahan menyertaimu..
Begitu Tulusnya kasih sayangMU Ibu...
Bismillah..
tulisan ini aku tuliskan bersama mimpi2ku tentangmu Ibu…
dengan rasa rinduku yang amat sangat mendalam kepadamu…
Ibu…
kau adalah hal yang sangat berharga dariNYA yang kupunya…
kau adalah salah satu motivasiku…
dari perutmu lah aku bisa lahir..
dan dengan kasih sayangmu lah aku bisa dewasa seperti sekarang ini..
dan dengan segala pengorbananmu lah aku masih bisa menikmati hidupku yang indah…
kau benar2 berarti bagiku,…
Ibu…
aku tau..
cintamu tak akan pernah hilang untukku..
doamu akan selalu mengiringi setiap langkahku..
dan segala pengorbananmu akan selalu kau berikan untukku..
Tapi Ibu…
aku ingin kau tau…
kalau aku juga begitu menyayangimu..
begitu berharap untuk selalu membahagiakanmu…
begitu menyesal setiap melakukan kesalahan kepadamu..
Ibu…
Berilah maaf kepadaku, anakmu yang terkadang melakukan kesalahan kepadamu..
yang terkadang kurang bisa mengerti dengan keadaanmu..
tapi…”di hati” ini…
kau adalah wanita terhebat buatku…
yang akan selalu kusayang…
yang akan selalu kucintai…
karena kau..Ibuku….kasih sayangmu sangat berarti bagiku …
…
akan kupersembahkan semua yang terbaik dariku demi kebahagiaanmu..
akan kulakukan semua yang bisa membuatmu selalu tersenyum…
Ibu…
Sebuah doa selalu ku panjatkan kepadaNYA untukmu..
Semoga Allah selalu memberimu kesehatan
Semoga Allah selalu memberikan nikmatNYA kepadamu…
dan semoga nantinya Allah akan menyediakan tempatNYA yang sangat Indah buat kita..
tempat dimana kehidupan itu akan abadi selamanya…
Aku mencintaimu Ibu, ..
Cintaku kepadamu ada karena cintaku kepadaNYA…
Ibu, kau adalah anugerah terindah dariNYA untukku..
Anugerah terindah yang pernah ku miliki
_sebuah perasaan rindu yang kuluapkan dalam tulisan tentangmu Ibu…_
Miss U mom..
tulisan ini aku tuliskan bersama mimpi2ku tentangmu Ibu…
dengan rasa rinduku yang amat sangat mendalam kepadamu…
Ibu…
kau adalah hal yang sangat berharga dariNYA yang kupunya…
kau adalah salah satu motivasiku…
dari perutmu lah aku bisa lahir..
dan dengan kasih sayangmu lah aku bisa dewasa seperti sekarang ini..
dan dengan segala pengorbananmu lah aku masih bisa menikmati hidupku yang indah…
kau benar2 berarti bagiku,…
Ibu…
aku tau..
cintamu tak akan pernah hilang untukku..
doamu akan selalu mengiringi setiap langkahku..
dan segala pengorbananmu akan selalu kau berikan untukku..
Tapi Ibu…
aku ingin kau tau…
kalau aku juga begitu menyayangimu..
begitu berharap untuk selalu membahagiakanmu…
begitu menyesal setiap melakukan kesalahan kepadamu..
Ibu…
Berilah maaf kepadaku, anakmu yang terkadang melakukan kesalahan kepadamu..
yang terkadang kurang bisa mengerti dengan keadaanmu..
tapi…”di hati” ini…
kau adalah wanita terhebat buatku…
yang akan selalu kusayang…
yang akan selalu kucintai…
karena kau..Ibuku….kasih sayangmu sangat berarti bagiku …
…
akan kupersembahkan semua yang terbaik dariku demi kebahagiaanmu..
akan kulakukan semua yang bisa membuatmu selalu tersenyum…
Ibu…
Sebuah doa selalu ku panjatkan kepadaNYA untukmu..
Semoga Allah selalu memberimu kesehatan
Semoga Allah selalu memberikan nikmatNYA kepadamu…
dan semoga nantinya Allah akan menyediakan tempatNYA yang sangat Indah buat kita..
tempat dimana kehidupan itu akan abadi selamanya…
Aku mencintaimu Ibu, ..
Cintaku kepadamu ada karena cintaku kepadaNYA…
Ibu, kau adalah anugerah terindah dariNYA untukku..
Anugerah terindah yang pernah ku miliki
_sebuah perasaan rindu yang kuluapkan dalam tulisan tentangmu Ibu…_
Miss U mom..
Kasih sayangmu oh..Ibu..........
Ibu…Maafkan aku…sejak lahir hingga kudewasa
Selalu menyusahkan hidupmu
Tak kan pernah bisa kubalas jasa – jasamu
Tak akan bisa ibu …
Meskipun ku belikan rumah mewah untukmu …
Takkan bisa menggantikan kenyamanan rahimmu,
saat aku menginap di sana selama 9 bulan
Hari demi hari,minggu demi minggu dan bulan demi bulan
bertambah berat dan nakalnya tendanganku di dalam rahimmu,
Tidak membuatmu enggan membawaku kemanapun kau pergi
Kau tidak mau kehilangan aku
Sampai sekarang …tidak pernah kau tagih uang sewa rahimmu padaku
Ibu …Takkan bisa kubayar pengorbanan nyawamu sewaktu melahirkanku
Nafasmu bisa saja berhenti sewaktu – sewaktu dan untuk selamanya
Tetapi itu semua kau
Itu semua demi aku
Demi anakmu untuk bisa melihat terangnya dunia
Demi anakmu untuk bisa menggapai harapan yang terbentang
Setelah lahir…. belum puas aku merepotkanmu
Selama setahun atau dua tahun???
Bahkan aku lupa ibu
Setiap malam selalu kuganggu jam tidurmu dengan tangisan cengengku
Maafkan aku ibu…aku haus tetapi aku tidak bisa bilang,
aku cuma bisa menangis
Oh ibu …betapa halus hatimu sehingga bisa mengerti bahasa dan keinginanku
Dinginnya malam tak membuatmu enggan secepatnya bangkit meraihku
Kau dekap aku dan kau beri apa keinginanku
Belaian dan dekapanmu memberikan kehangatan di dalam hatiku
Senyum tulus yang terpancar dari wajah kuyumu, memberikan ketenangan dan kedamaian
di dalam keresahanku
Dan sampai sekarang… tidak pernah kau beri aku tagihan bon ASI
Tidak pernah ada perhitungan kasih sayang yang kau tagihkan
Ibu…sekarang aku sudah dewasa
Tetapi…kenapa aku tidak puas menyusahkanmu
Dinginnya pagi tidak membuatmu surut untuk menyiapkan sarapan pagi yang bergizi
Harapanmu hanya…supaya aku bisa konsentrasi belajar, pintar
Dan bisa meraih cita – cita yang kuinginkan
Tetapi kenapa aku tidak pernah menyadarinya
Kubantah selalu perintahmu,
kuabaikan selalu nasehatmu
Tetapi tidak pernah ada di dalam kamusmu
untuk merancang strategi pembalasan yang jahat padaku
Senyummu, ketulusan cinta itulah balasanmu
Aku tak heran ibu,
jika ada yang bertanya,
“Siapakah orang yang kau hormati?”
Lalu dijawab “ Ibumu,ibumu, ibumu lalu ayahmu”
Namamu disebut tiga kali dibandingkan dengan ayah, ibu
Betapa dimuliakannya dirimu
karena ketulusan kasih sayangmu
Meskipun kau tak mengharapkannya tetapi engkau layak mendapatkannya
Ibu…hanya doa yang bisa kuberikan padamu
Kupanjatkan setiap hari untuk kebahagiaan dan keselamatanmu
di dunia dan akhirat
Dan terimakasih atas kasih sayangmu padaku
Selalu menyusahkan hidupmu
Tak kan pernah bisa kubalas jasa – jasamu
Tak akan bisa ibu …
Meskipun ku belikan rumah mewah untukmu …
Takkan bisa menggantikan kenyamanan rahimmu,
saat aku menginap di sana selama 9 bulan
Hari demi hari,minggu demi minggu dan bulan demi bulan
bertambah berat dan nakalnya tendanganku di dalam rahimmu,
Tidak membuatmu enggan membawaku kemanapun kau pergi
Kau tidak mau kehilangan aku
Sampai sekarang …tidak pernah kau tagih uang sewa rahimmu padaku
Ibu …Takkan bisa kubayar pengorbanan nyawamu sewaktu melahirkanku
Nafasmu bisa saja berhenti sewaktu – sewaktu dan untuk selamanya
Tetapi itu semua kau
Itu semua demi aku
Demi anakmu untuk bisa melihat terangnya dunia
Demi anakmu untuk bisa menggapai harapan yang terbentang
Setelah lahir…. belum puas aku merepotkanmu
Selama setahun atau dua tahun???
Bahkan aku lupa ibu
Setiap malam selalu kuganggu jam tidurmu dengan tangisan cengengku
Maafkan aku ibu…aku haus tetapi aku tidak bisa bilang,
aku cuma bisa menangis
Oh ibu …betapa halus hatimu sehingga bisa mengerti bahasa dan keinginanku
Dinginnya malam tak membuatmu enggan secepatnya bangkit meraihku
Kau dekap aku dan kau beri apa keinginanku
Belaian dan dekapanmu memberikan kehangatan di dalam hatiku
Senyum tulus yang terpancar dari wajah kuyumu, memberikan ketenangan dan kedamaian
di dalam keresahanku
Dan sampai sekarang… tidak pernah kau beri aku tagihan bon ASI
Tidak pernah ada perhitungan kasih sayang yang kau tagihkan
Ibu…sekarang aku sudah dewasa
Tetapi…kenapa aku tidak puas menyusahkanmu
Dinginnya pagi tidak membuatmu surut untuk menyiapkan sarapan pagi yang bergizi
Harapanmu hanya…supaya aku bisa konsentrasi belajar, pintar
Dan bisa meraih cita – cita yang kuinginkan
Tetapi kenapa aku tidak pernah menyadarinya
Kubantah selalu perintahmu,
kuabaikan selalu nasehatmu
Tetapi tidak pernah ada di dalam kamusmu
untuk merancang strategi pembalasan yang jahat padaku
Senyummu, ketulusan cinta itulah balasanmu
Aku tak heran ibu,
jika ada yang bertanya,
“Siapakah orang yang kau hormati?”
Lalu dijawab “ Ibumu,ibumu, ibumu lalu ayahmu”
Namamu disebut tiga kali dibandingkan dengan ayah, ibu
Betapa dimuliakannya dirimu
karena ketulusan kasih sayangmu
Meskipun kau tak mengharapkannya tetapi engkau layak mendapatkannya
Ibu…hanya doa yang bisa kuberikan padamu
Kupanjatkan setiap hari untuk kebahagiaan dan keselamatanmu
di dunia dan akhirat
Dan terimakasih atas kasih sayangmu padaku
Do'a dan Harapan
Ya Rabb ...
Tersungkur sujud di hadapan KemahabesaranMU
Terucap syukur dari ketulusan hati atas karuniaMu
Terpatri anugerah cintaMu dalam ruang qalbu
Tertanam rindu kepadaMu dalam taman hati
Ya Rabb ...
Telah terpautnya dua hati dalam ikatan keridhaanMu
Telah terucap janji pengikat cinta, penguat cinta kepadaMu
Telah terlepas tali bahtera, berlayar menuju samudera kehidupan baru
Telah terpampang gerbang jalan menuju JannahMu, Izinkanlah memasukinya
Ya Rabb ...
Jika langkah mengundang kemurkaanMu, ampuni dan maafkan
Jika laju bahtera menuju pelabuhan berdosa, arahkan ke jalan yang benar
Jika cinta kasih ini terhantam guncangan badai, jinakkanlah
Jika perjalanan terliput kegelapan, terangi dengan NurMu
Ya Rabb ...
Tergores dalam hati satu keinginan "MENGHARAP RIDHAMU"
Agar tali pengikat ini tetap terkait pada dermaga cintaMu
Supaya bahtera tetap dalam samudera RahmatMu
Semoga Cinta kasih ini tetap berada di bawah cinta kepadaMu
Amin ......
Tersungkur sujud di hadapan KemahabesaranMU
Terucap syukur dari ketulusan hati atas karuniaMu
Terpatri anugerah cintaMu dalam ruang qalbu
Tertanam rindu kepadaMu dalam taman hati
Ya Rabb ...
Telah terpautnya dua hati dalam ikatan keridhaanMu
Telah terucap janji pengikat cinta, penguat cinta kepadaMu
Telah terlepas tali bahtera, berlayar menuju samudera kehidupan baru
Telah terpampang gerbang jalan menuju JannahMu, Izinkanlah memasukinya
Ya Rabb ...
Jika langkah mengundang kemurkaanMu, ampuni dan maafkan
Jika laju bahtera menuju pelabuhan berdosa, arahkan ke jalan yang benar
Jika cinta kasih ini terhantam guncangan badai, jinakkanlah
Jika perjalanan terliput kegelapan, terangi dengan NurMu
Ya Rabb ...
Tergores dalam hati satu keinginan "MENGHARAP RIDHAMU"
Agar tali pengikat ini tetap terkait pada dermaga cintaMu
Supaya bahtera tetap dalam samudera RahmatMu
Semoga Cinta kasih ini tetap berada di bawah cinta kepadaMu
Amin ......
Kamis, 21 Oktober 2010
Ma'afkan Aku Sahabat
Maafkan aku, sahabat....
Sungguh aku bersyukur ALLAH Mempertemukanku denganmu, sahabat...
Karena ALLAH banyak Memberiku pelajaran melalui sikapmu
Maafkan sahabatmu yang khilaf ini
Telah banyak perkataan dan sikapku yang mungkin telah membuatmu kecewa dan kesal terhadapku
Karena inilah sahabatmu
Hanya sesosok manusia lemah yang penuh khilaf
Jangan pernah mengharapkanku sebagai seorang sahabat yang sempurna
Jangan pernah mengharapkanku sebagai seorang sahabat tanpa salah
Jangan pernah mengharapkanku sebagai seorang sahabat yang selalu ada di sampingmu
Karena sekali lagi inilah sahabatmu
Yang penuh dengan kelalaian
Aku mohon kepadamu, ketika aku jatuh,
jangan biarkan dirimu jatuh bersamaku
Aku ingin dirimu tetap berada di atas sana
Hingga suatu saat dirimu dapat mengangkatku dari atas
Sungguh tidak ada niat untuk membuatmu kecewa atas diriku
Aku hanya ingin mengatakan yang sejujurnya
Aku tak ingin dirimu tertipu
Aku tak ingin dirimu terlena
Aku tak bisa membiarkan dirimu berharap kepadaku
Aku tak bisa membiarkan dirimu bergantung kepadaku
Sahabat, inilah aku, seorang manusia yang jauh dari sempurna
Tolong, jangan berharap atau bahkan bergantung pada diriku
Aku tak bisa memberi apa yang kau inginkan
Aku tak bisa menjamin kebahagiaanmu
Aku tak bisa terus berada di sampingmu
Berharaplah pada RABB yang Maha Sempurna
Bergantunglah pada RABB yang Maha Agung
Kelak kau akan bertambah kuat
Karena kau telah berpegang teguh pada tali ALLAH yang tak akan pernah putus
ALLAH yang akan Menguatkanmu
ALLAH yang akan Menyokongmu
ALLAH yang akan Membantumu
ALLAH yang akan Berada di sampingmu
ALLAH yang akan Menjamin hidupmu
Bukan manusia seperti diriku...
Ya RABB, hamba memohon ampunan-Mu
Hamba telah banyak mendzolimi orang yang Engkau cintai
Hamba telah banyak mengecewakan orang yang Engkau muliakan
Sahabat...
Dengan segala kerendahan hati ini, aku memohon semoga engkau berkenan membukakan pintu maaf atas segala kekhilafanku
Aku tak tahu berapa tahun, berapa hari, atau bahkan berapa menit lagi ALLAH akan Mencabut nyawaku
Aku hanya ingin bertemu dengan ALLAH dengan tenang
Tolong maafkan segala kekhilafanku
Aku mohon....
Sungguh aku bersyukur ALLAH Mempertemukanku denganmu, sahabat...
Karena ALLAH banyak Memberiku pelajaran melalui sikapmu
Maafkan sahabatmu yang khilaf ini
Telah banyak perkataan dan sikapku yang mungkin telah membuatmu kecewa dan kesal terhadapku
Karena inilah sahabatmu
Hanya sesosok manusia lemah yang penuh khilaf
Jangan pernah mengharapkanku sebagai seorang sahabat yang sempurna
Jangan pernah mengharapkanku sebagai seorang sahabat tanpa salah
Jangan pernah mengharapkanku sebagai seorang sahabat yang selalu ada di sampingmu
Karena sekali lagi inilah sahabatmu
Yang penuh dengan kelalaian
Aku mohon kepadamu, ketika aku jatuh,
jangan biarkan dirimu jatuh bersamaku
Aku ingin dirimu tetap berada di atas sana
Hingga suatu saat dirimu dapat mengangkatku dari atas
Sungguh tidak ada niat untuk membuatmu kecewa atas diriku
Aku hanya ingin mengatakan yang sejujurnya
Aku tak ingin dirimu tertipu
Aku tak ingin dirimu terlena
Aku tak bisa membiarkan dirimu berharap kepadaku
Aku tak bisa membiarkan dirimu bergantung kepadaku
Sahabat, inilah aku, seorang manusia yang jauh dari sempurna
Tolong, jangan berharap atau bahkan bergantung pada diriku
Aku tak bisa memberi apa yang kau inginkan
Aku tak bisa menjamin kebahagiaanmu
Aku tak bisa terus berada di sampingmu
Berharaplah pada RABB yang Maha Sempurna
Bergantunglah pada RABB yang Maha Agung
Kelak kau akan bertambah kuat
Karena kau telah berpegang teguh pada tali ALLAH yang tak akan pernah putus
ALLAH yang akan Menguatkanmu
ALLAH yang akan Menyokongmu
ALLAH yang akan Membantumu
ALLAH yang akan Berada di sampingmu
ALLAH yang akan Menjamin hidupmu
Bukan manusia seperti diriku...
Ya RABB, hamba memohon ampunan-Mu
Hamba telah banyak mendzolimi orang yang Engkau cintai
Hamba telah banyak mengecewakan orang yang Engkau muliakan
Sahabat...
Dengan segala kerendahan hati ini, aku memohon semoga engkau berkenan membukakan pintu maaf atas segala kekhilafanku
Aku tak tahu berapa tahun, berapa hari, atau bahkan berapa menit lagi ALLAH akan Mencabut nyawaku
Aku hanya ingin bertemu dengan ALLAH dengan tenang
Tolong maafkan segala kekhilafanku
Aku mohon....
Indahnya Dunia
“Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakanmu, dan jangan (pula) penipu (setan) memperdayakanmu dalam (mentaati) Allah.” (QS. Luqman: 33)
Dunia memang indah. Warna-warni alamnya teramat sulit dilukiskan dengan kata-kata. Hiasan-hiasannya bagaikan magnet yang mampu menarik siapa pun di sekelilingnya. Pesonanya bisa memukau mata manusia mana pun yang menatapnya dengan penuh harap. Mereka pun berkhayal, andai dunia tak pernah berpisah.
Kenikmatan yang berlimpah kadang bisa lebih berbahaya dari musibah terburuk apa pun. Seorang hamba Allah mungkin bisa bertahan dengan siksaan dan penjara. Tapi, belum tentu ia mulus dengan cobaan banyaknya harta. Berbahagialah hamba Allah yang kaya dan senantiasa bersyukur.
Jangan pernah bergeser dari niat yang ikhlas
Ikhlas adalah dasar diterima atau tidaknya sebuah amal. Apalah arti sebuah prestasi jika Allah swt. tidak menganggapnya sebagai sebuah bakti. Mungkin, manusia bisa tertipu dengan hiasan-hiasan amal yang ditampilkan. Tapi, Allah Maha Tahu apa yang tersembunyi di balik hati seorang hamba. Sekecil apa pun.
Keanggunan hiasan dunia kadang membuat hati manusia tertipu, terpedaya. Buat siapa pun, termasuk hamba Allah yang giat beramal. Bahkan, seorang sahabat Rasul sekali pun. Kisah kurang amanahnya pasukan pemanah pimpinan Abu Ubaidah pada Perang Uhud memberikan pelajaran tersendiri. Mereka siap menempuh bahaya seganas apa pun. Tapi, tak sesiap itu ketika menatap lambaian ghanimah. Kenikmatan dunia memperdaya mereka, merontokkan komitmen mereka terhadap perintah Rasul: “Apa pun yang terjadi, kalian harus tetap di bukit ini!”
Tidak heran, jika Allah swt. mengajarkan Thalut untuk menguji kesetiaan pasukannya dengan sungai. Buat kondisi jazirah Arab yang panas, sungai merupakan perwujudan standar dari bentuk kenikmatan dunia: menggiurkan di saat dahaga, menyejukkan di saat panas terik membakar. Kalau pada takaran standar saja mereka rontok, apatah lagi dengan kenikmatan yang lebih besar. Dan peperangan yang akan mereka hadapi bukan sekadar menumbangkan Jalut, tapi mengendalikan diri dari hamparan kenikmatan yang dimiliki Jalut. Mampukah?
Amru bin Ash r.a. di saat menghadapi akhir hayatnya pun menyadari. Betapa ia yang pernah berjuang bersama Rasulullah saw., menghunus pedang untuk membantai musuh-musuh Islam dengan pengorbanan yang tidak kecil, pun akhirnya bisa terpedaya dengan nikmatnya kekuasaan. Sebuah bagian dari kenikmatan dunia yang belum seberapa.
Tidak ada yang mampu mengawasi jati diri seorang hamba kecuali Allah dan dirinya sendiri. Dirinyalah yang tahu, apakah niatnya masih lurus. Atau, sudah bergeser. Dan kelak, ia akan menuai amal yang pernah ia tanam. Bagus atau buruk.
Biasakan untuk senantiasa memberi, bukan sebaliknya
Manusia memang tak bisa lepas dari tarikan dunia. Karena, sebagian dirinya berasal dari unsur tanah yang berarti bagian dari wujud dunia. Ia butuh makan, minum, tempat tinggal, pasangan, keluarga, status sosial, dan sebagainya. Tinggal, bagaimana ia mengelola keakrabannya dengan dunia.
Orang yang akrab dengan sesuatu biasanya akan cinta. Dan cinta menjadikan seseorang sulit dipisahkan dengan yang dicintai. Karena itu, sebelum seseorang terlanjur mencintai dunia, ia harus melatih diri untuk secara rutin berpisah. Biar kecil, tapi rutin.
Di situlah mungkin, di antara hikmah Allah swt. mewajibkan infak buat orang-orang yang beriman. Tak ada keuntungan sedikit pun buat Allah. Karena, tak satu pun benda di alam ini melainkan dari-Nya. Semua manfaat itu akan kembali kepada manusia itu sendiri.
Sekilas, memberi terasa merugikan. Karena, ada bagian kepemilikannya yang dikorbankan buat orang lain. Tapi, justru di situlah seorang yang mudah memberi akan merasakan manfaat. Selain menyeimbangkan keakrabannya dengan dunia, memberi adalah bentuk investasi lain buat kepemilikan yang lebih berharga dari materi yang ia korbankan. Selain balasan dari Allah, ia akan mendapatkan nilai sosial lebih. Harga sosialnya akan semakin mahal, tanpa ia sadari.
Allah swt. berfirman, “Ada pun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (QS. Al-Lail: 5-7)
Turunan dari memberi begitu banyak. Rasulullah saw. sering menganjurkan kita untuk bersedekah, memberi hadiah, menolong orang yang kesulitan dana, mengurus anak yatim, dan lain-lain. Karena itu, bersikaplah untuk senantiasa siap memberi buat orang lain. Bukan, berharap-harap apa yang mesti orang lain berikan kepada kita.
Jadilah seperti seorang penjual, bukan pembeli
Perbedaan mendasar antara seorang penjual dengan pembeli adalah sikap mental. Seorang penjual punya sikap pelayanan. Dan pembeli punya sikap memilih-milih, tidak merasa perlu. Apa pun yang dituntut pembeli, penjual akan menyesuaikan diri. Bahkan, ia harus siap dicela, dimarahi pembeli, tanpa memperlihatkan reaksi ketidaksukaan. Apalagi perlawanan. Dan, manajemen moderen membenarkan itu.
Begitu pun dalam beramal. Kehidupan seorang hamba Allah di dunia ini tak lain adalah seorang penjual. Dan Allahlah Si Pembeli. Pembeli bisa menentukan kriteria apa saja atas barang yang dibeli. Dan penjual wajib memenuhi, jika dagangannya mau terjual.
Allah swt. berfirman dalam surah At-Taubah ayat 111, “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Alquran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka, bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”
Tak ada satu penjual pun yang santai-santai saja menyambut tawaran harga tinggi dari seorang pembeli. Dan harga apalagi yang lebih tinggi dari surga yang penuh kenikmatan. Dan satu lagi. Tak ada penjual yang sedemikian cintanya dengan dagangannya sehingga ia tak akan pernah menjual. Teramat bodoh seorang penjual yang bersikap, “Biarlah saya tak untung, yang penting barang dagangan yang saya cintai tak terjual!” Saat itu, ia bukan lagi seorang penjual. Tapi, penikmat.
Seorang hamba Allah yang cerdas tak akan terpedaya dengan dunia. Seindah apa pun, ia tampil. Segemerlap apa pun dunia bersolek. Karena dalam pandangan Allah, dunia tak senilai saya nyamuk. Rasulullah saw. bersabda, “Andaikan dunia itu senilai dengan sayap nyamuk di sisi Allah, maka Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir walaupun seteguk air dari dunia.” (HR. Tirmidzi)
Dunia memang indah. Warna-warni alamnya teramat sulit dilukiskan dengan kata-kata. Hiasan-hiasannya bagaikan magnet yang mampu menarik siapa pun di sekelilingnya. Pesonanya bisa memukau mata manusia mana pun yang menatapnya dengan penuh harap. Mereka pun berkhayal, andai dunia tak pernah berpisah.
Kenikmatan yang berlimpah kadang bisa lebih berbahaya dari musibah terburuk apa pun. Seorang hamba Allah mungkin bisa bertahan dengan siksaan dan penjara. Tapi, belum tentu ia mulus dengan cobaan banyaknya harta. Berbahagialah hamba Allah yang kaya dan senantiasa bersyukur.
Jangan pernah bergeser dari niat yang ikhlas
Ikhlas adalah dasar diterima atau tidaknya sebuah amal. Apalah arti sebuah prestasi jika Allah swt. tidak menganggapnya sebagai sebuah bakti. Mungkin, manusia bisa tertipu dengan hiasan-hiasan amal yang ditampilkan. Tapi, Allah Maha Tahu apa yang tersembunyi di balik hati seorang hamba. Sekecil apa pun.
Keanggunan hiasan dunia kadang membuat hati manusia tertipu, terpedaya. Buat siapa pun, termasuk hamba Allah yang giat beramal. Bahkan, seorang sahabat Rasul sekali pun. Kisah kurang amanahnya pasukan pemanah pimpinan Abu Ubaidah pada Perang Uhud memberikan pelajaran tersendiri. Mereka siap menempuh bahaya seganas apa pun. Tapi, tak sesiap itu ketika menatap lambaian ghanimah. Kenikmatan dunia memperdaya mereka, merontokkan komitmen mereka terhadap perintah Rasul: “Apa pun yang terjadi, kalian harus tetap di bukit ini!”
Tidak heran, jika Allah swt. mengajarkan Thalut untuk menguji kesetiaan pasukannya dengan sungai. Buat kondisi jazirah Arab yang panas, sungai merupakan perwujudan standar dari bentuk kenikmatan dunia: menggiurkan di saat dahaga, menyejukkan di saat panas terik membakar. Kalau pada takaran standar saja mereka rontok, apatah lagi dengan kenikmatan yang lebih besar. Dan peperangan yang akan mereka hadapi bukan sekadar menumbangkan Jalut, tapi mengendalikan diri dari hamparan kenikmatan yang dimiliki Jalut. Mampukah?
Amru bin Ash r.a. di saat menghadapi akhir hayatnya pun menyadari. Betapa ia yang pernah berjuang bersama Rasulullah saw., menghunus pedang untuk membantai musuh-musuh Islam dengan pengorbanan yang tidak kecil, pun akhirnya bisa terpedaya dengan nikmatnya kekuasaan. Sebuah bagian dari kenikmatan dunia yang belum seberapa.
Tidak ada yang mampu mengawasi jati diri seorang hamba kecuali Allah dan dirinya sendiri. Dirinyalah yang tahu, apakah niatnya masih lurus. Atau, sudah bergeser. Dan kelak, ia akan menuai amal yang pernah ia tanam. Bagus atau buruk.
Biasakan untuk senantiasa memberi, bukan sebaliknya
Manusia memang tak bisa lepas dari tarikan dunia. Karena, sebagian dirinya berasal dari unsur tanah yang berarti bagian dari wujud dunia. Ia butuh makan, minum, tempat tinggal, pasangan, keluarga, status sosial, dan sebagainya. Tinggal, bagaimana ia mengelola keakrabannya dengan dunia.
Orang yang akrab dengan sesuatu biasanya akan cinta. Dan cinta menjadikan seseorang sulit dipisahkan dengan yang dicintai. Karena itu, sebelum seseorang terlanjur mencintai dunia, ia harus melatih diri untuk secara rutin berpisah. Biar kecil, tapi rutin.
Di situlah mungkin, di antara hikmah Allah swt. mewajibkan infak buat orang-orang yang beriman. Tak ada keuntungan sedikit pun buat Allah. Karena, tak satu pun benda di alam ini melainkan dari-Nya. Semua manfaat itu akan kembali kepada manusia itu sendiri.
Sekilas, memberi terasa merugikan. Karena, ada bagian kepemilikannya yang dikorbankan buat orang lain. Tapi, justru di situlah seorang yang mudah memberi akan merasakan manfaat. Selain menyeimbangkan keakrabannya dengan dunia, memberi adalah bentuk investasi lain buat kepemilikan yang lebih berharga dari materi yang ia korbankan. Selain balasan dari Allah, ia akan mendapatkan nilai sosial lebih. Harga sosialnya akan semakin mahal, tanpa ia sadari.
Allah swt. berfirman, “Ada pun orang yang memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa, dan membenarkan adanya pahala yang terbaik (surga), maka Kami kelak akan menyiapkan baginya jalan yang mudah.” (QS. Al-Lail: 5-7)
Turunan dari memberi begitu banyak. Rasulullah saw. sering menganjurkan kita untuk bersedekah, memberi hadiah, menolong orang yang kesulitan dana, mengurus anak yatim, dan lain-lain. Karena itu, bersikaplah untuk senantiasa siap memberi buat orang lain. Bukan, berharap-harap apa yang mesti orang lain berikan kepada kita.
Jadilah seperti seorang penjual, bukan pembeli
Perbedaan mendasar antara seorang penjual dengan pembeli adalah sikap mental. Seorang penjual punya sikap pelayanan. Dan pembeli punya sikap memilih-milih, tidak merasa perlu. Apa pun yang dituntut pembeli, penjual akan menyesuaikan diri. Bahkan, ia harus siap dicela, dimarahi pembeli, tanpa memperlihatkan reaksi ketidaksukaan. Apalagi perlawanan. Dan, manajemen moderen membenarkan itu.
Begitu pun dalam beramal. Kehidupan seorang hamba Allah di dunia ini tak lain adalah seorang penjual. Dan Allahlah Si Pembeli. Pembeli bisa menentukan kriteria apa saja atas barang yang dibeli. Dan penjual wajib memenuhi, jika dagangannya mau terjual.
Allah swt. berfirman dalam surah At-Taubah ayat 111, “Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Alquran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya (selain) daripada Allah? Maka, bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan itulah kemenangan yang besar.”
Tak ada satu penjual pun yang santai-santai saja menyambut tawaran harga tinggi dari seorang pembeli. Dan harga apalagi yang lebih tinggi dari surga yang penuh kenikmatan. Dan satu lagi. Tak ada penjual yang sedemikian cintanya dengan dagangannya sehingga ia tak akan pernah menjual. Teramat bodoh seorang penjual yang bersikap, “Biarlah saya tak untung, yang penting barang dagangan yang saya cintai tak terjual!” Saat itu, ia bukan lagi seorang penjual. Tapi, penikmat.
Seorang hamba Allah yang cerdas tak akan terpedaya dengan dunia. Seindah apa pun, ia tampil. Segemerlap apa pun dunia bersolek. Karena dalam pandangan Allah, dunia tak senilai saya nyamuk. Rasulullah saw. bersabda, “Andaikan dunia itu senilai dengan sayap nyamuk di sisi Allah, maka Allah tidak akan memberi minum kepada orang kafir walaupun seteguk air dari dunia.” (HR. Tirmidzi)
Tipudaya Kesuksesan yg fana
Kehidupan dunia bersifat fana. Sementara. Persis seperti kuncup bunga yang mekar dan wangi. Setelah itu jatuh gugur dan mengering disapu angin lalu. Tak beda dengan embun pagi. Kala mentari mulai meninggi, embun menguap tanpa meninggalkan jejak yang berarti.
Begitulah hakikat dunia. Karenanya segala kesenangan yang kita kecap adalah sementara. Kesusahan yang membelit pun fana. Keyakinan seperti ini adalah vitamin bagi jiwa kita untuk bisa membangun kekuatan tawazun (keseimbangan). Jiwa kita tak akan dipenuhi kesombongan dan over rasa bangga kala meraih kesuksesan dan mengecap kesenangan. Hati kita pun tidak merasa sempit, putus asa, apalagi rapuh tatkala dirundung musibah dan kegagalan.
Sikap tawazun akan terasa lezat kita kecap manakala jiwa kita melepas rasa belenggu kesusahan dan kebingungan dengan berupaya meminta bantuan kepada Allah Yang Mahakuat dan Mahakaya. Bersamaan dengan itu, kita tapaki jejak-jejak amal usaha yang bisa menjadi sebab ikhtiar kita untuk keluar belenggu dari kesusahan. Setelah itu, kita ridha dengan apa hasilnya dan pasrah pada ketentuan Allah swt. yang Mahatahu dengan maksud kehendak-Nya atas diri kita.
Sebagai mukmin sejati, kita berhajat betul pada cara pandang seperti itu agar hidup kita bisa lurus. Agar benar-benar mengurat-akar dalam jiwa, kita butuh contoh. Dan cukuplah bagi kita kisah ketawazunan para nabi dan orang-orang shalih terdahulu. Itulah cermin bagi langkah-langkah kita menapaki kefanaan ini.
Sejarah orang-orang shalih mengajarkan kepada kita bahwa setiap keberhasilan di dunia nilainya terletak pada tujuan kita. Pada niat untuk apa sesuatu itu kita capai. Bila kesuksesan yang kita rengkuh itu bertujuan untuk kebaikan diri kita dan umat manusia, maka kesuksesan itu kebaikan dan keberkahan bagi kita. Namun bila kesuksesan itu tidak kita kaitkan dengan akhirat melalui niat ikhlas, maka kesuksesan itu adalah sementara. Kesuksesan yang menipu.
Sebaliknya, jika kita gagal, kita perlu mencari tahu sebab-sebabnya. Dan kita yakin betul bahwa kegagalan yang tidak mengakibatkan kemunduran diri kita dari hal-hal yang bersifat ukhrawi adalah bukan kegagalan yang hakiki. Karena kesuksesan yang hakiki adalah kesuksesan yang berkenaan dengan kehidupan akhirat. Camkan ayat berikut ini.
“Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, maka sesungguhnya ia beruntung. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Ali Imran: 185)
Sungguh apa yang tersedia dalam kehidupan dunia ini jauh lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan apa yang dicita-citakan dan diangankan manusia. Karena itu, beruntunglah orang yang selalu menghubungkan apa-apa yang diperolehnya di dunia di sepanjang hidupnya dengan akhirat yang sangat luas dan kekal.
Jangan biarkan diri kita menyerah dengan kondisi kekinian, baik berupa kesenangan maupun kesusahan. Kita harus selalu mengarahkan pandangan pada akibat, dengan itu kita akan keluar dari kungkungan kekinian menuju ke masa depan yang luas
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18) []
Begitulah hakikat dunia. Karenanya segala kesenangan yang kita kecap adalah sementara. Kesusahan yang membelit pun fana. Keyakinan seperti ini adalah vitamin bagi jiwa kita untuk bisa membangun kekuatan tawazun (keseimbangan). Jiwa kita tak akan dipenuhi kesombongan dan over rasa bangga kala meraih kesuksesan dan mengecap kesenangan. Hati kita pun tidak merasa sempit, putus asa, apalagi rapuh tatkala dirundung musibah dan kegagalan.
Sikap tawazun akan terasa lezat kita kecap manakala jiwa kita melepas rasa belenggu kesusahan dan kebingungan dengan berupaya meminta bantuan kepada Allah Yang Mahakuat dan Mahakaya. Bersamaan dengan itu, kita tapaki jejak-jejak amal usaha yang bisa menjadi sebab ikhtiar kita untuk keluar belenggu dari kesusahan. Setelah itu, kita ridha dengan apa hasilnya dan pasrah pada ketentuan Allah swt. yang Mahatahu dengan maksud kehendak-Nya atas diri kita.
Sebagai mukmin sejati, kita berhajat betul pada cara pandang seperti itu agar hidup kita bisa lurus. Agar benar-benar mengurat-akar dalam jiwa, kita butuh contoh. Dan cukuplah bagi kita kisah ketawazunan para nabi dan orang-orang shalih terdahulu. Itulah cermin bagi langkah-langkah kita menapaki kefanaan ini.
Sejarah orang-orang shalih mengajarkan kepada kita bahwa setiap keberhasilan di dunia nilainya terletak pada tujuan kita. Pada niat untuk apa sesuatu itu kita capai. Bila kesuksesan yang kita rengkuh itu bertujuan untuk kebaikan diri kita dan umat manusia, maka kesuksesan itu kebaikan dan keberkahan bagi kita. Namun bila kesuksesan itu tidak kita kaitkan dengan akhirat melalui niat ikhlas, maka kesuksesan itu adalah sementara. Kesuksesan yang menipu.
Sebaliknya, jika kita gagal, kita perlu mencari tahu sebab-sebabnya. Dan kita yakin betul bahwa kegagalan yang tidak mengakibatkan kemunduran diri kita dari hal-hal yang bersifat ukhrawi adalah bukan kegagalan yang hakiki. Karena kesuksesan yang hakiki adalah kesuksesan yang berkenaan dengan kehidupan akhirat. Camkan ayat berikut ini.
“Barangsiapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, maka sesungguhnya ia beruntung. Dan kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (Ali Imran: 185)
Sungguh apa yang tersedia dalam kehidupan dunia ini jauh lebih sedikit jumlahnya dibandingkan dengan apa yang dicita-citakan dan diangankan manusia. Karena itu, beruntunglah orang yang selalu menghubungkan apa-apa yang diperolehnya di dunia di sepanjang hidupnya dengan akhirat yang sangat luas dan kekal.
Jangan biarkan diri kita menyerah dengan kondisi kekinian, baik berupa kesenangan maupun kesusahan. Kita harus selalu mengarahkan pandangan pada akibat, dengan itu kita akan keluar dari kungkungan kekinian menuju ke masa depan yang luas
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyr: 18) []
Berperasangka baik dalam menghadapi kejadian
Terbentangnya langit di angkasa, dengan awan sebagai hiasan, matahari sebagai penerang di siang hari, bukanlah sesuatu hal yang biasa dan tanpa makna. Bagi golongan orang-orang yang berakal (Ulil Albab) yang Alloh SWT sebutkan di dalam Al Qur’an, setiap kejadian penciptaan terdapat hikmah di dalamnya. Tak satupun kejadian yang sia-sia. Apakah kejadian penciptaan manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, serta segala yang ada di seluruh jagad raya ini merupakan tanda-tanda adanya Alloh SWT, zat yang maha memelihara segala sesuatu dengan segala kesempurnaan-Nya.
Manusia di dalam menjalani kehidupan, tentu akan berhadapan dengan berbagai permasalahan. Sungguh suatu pernyataan yang ganjal jika ada seseorang yang mengatakan bahwa ia tidak mempunyai permasalahan sama sekali. Namun, dalam hal cara menyikapi tentu terdapat banyak perbedaan. Bisa jadi, bagi sebagian orang suatu permasalahan yang menghadangnya termasuk dalam kategori ‘Berat’ , sementara bagi sebagian lainnya merupakan hal yang ‘ringan dan sederhana’ serta bisa diselesaikan dengan mudah.
Sungguh, Semua terpulang pada cara pandang bagaimana seseorang menilai dan melihat sebuah permasalahan. berprasangka baik terhadap setiap ketentuan yang singgah dalam cerita kehidupan kita serta menjadikannya hikmah yang secara tidak langsung mengajari kita, dapat semakin meringankan langkah hidup kita menjadi lebih bijaksana serta hati-hati.
Ada seorang sholeh yang berkata dalam kitabnya bahwa jika manusia menghadapi dunia dengan jiwa yang lapang, mereka akan banyak memperoleh kegembiraan yang semakin lama semakin bertambah dan semakin luas, duka yang makin mengecil dan menyempit. Selanjutnya menurut beliau, jika manusia mengatakan bahwa dunia terasa sempit baginya, sebenarnya jiwa merekalah yang sempit, bukan dunianya.
Semoga Alloh SWT memberikan kemampuan bagi kita menghadapi setiap ketentuan yang hadir dalam kehidupan kita, serta mampu berlapang dada serta berprasangka baik atasnya.
Manusia di dalam menjalani kehidupan, tentu akan berhadapan dengan berbagai permasalahan. Sungguh suatu pernyataan yang ganjal jika ada seseorang yang mengatakan bahwa ia tidak mempunyai permasalahan sama sekali. Namun, dalam hal cara menyikapi tentu terdapat banyak perbedaan. Bisa jadi, bagi sebagian orang suatu permasalahan yang menghadangnya termasuk dalam kategori ‘Berat’ , sementara bagi sebagian lainnya merupakan hal yang ‘ringan dan sederhana’ serta bisa diselesaikan dengan mudah.
Sungguh, Semua terpulang pada cara pandang bagaimana seseorang menilai dan melihat sebuah permasalahan. berprasangka baik terhadap setiap ketentuan yang singgah dalam cerita kehidupan kita serta menjadikannya hikmah yang secara tidak langsung mengajari kita, dapat semakin meringankan langkah hidup kita menjadi lebih bijaksana serta hati-hati.
Ada seorang sholeh yang berkata dalam kitabnya bahwa jika manusia menghadapi dunia dengan jiwa yang lapang, mereka akan banyak memperoleh kegembiraan yang semakin lama semakin bertambah dan semakin luas, duka yang makin mengecil dan menyempit. Selanjutnya menurut beliau, jika manusia mengatakan bahwa dunia terasa sempit baginya, sebenarnya jiwa merekalah yang sempit, bukan dunianya.
Semoga Alloh SWT memberikan kemampuan bagi kita menghadapi setiap ketentuan yang hadir dalam kehidupan kita, serta mampu berlapang dada serta berprasangka baik atasnya.
Persahabatan
“Temanmu yang sesungguhnya adalah orang yang mau melarangmu dari berbuat dosa dan musuhmu yang sebenarnya adalah orang yang membujukmu untuk berbuat maksiat.” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
“Tiada kebaikan dalam persahabatan yang tidak diikuti saling menjaga dari kejelekan.” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
“Budi pekerti yang baik itu adalah dengan menampakkan wajah yang berseri-seri, selalu berbuat kebaikan dan menahan diri dari melakukan gangguan terhadap saudaranya.” (Sayyidina Abdullah Ibnul Mubarak)
“Setiap orang yang membuatmu lalai dari taat kepada Tuhanmu adalah musuh dalam selimut, sekalipun ia menampakkan diri sebagai kawan yang jujur dan ikhlas.” (Salafunasshalihin)
“Tiada kebaikan dalam persahabatan yang tidak diikuti saling menjaga dari kejelekan.” (Sayyidina Ali bin Abi Thalib)
“Budi pekerti yang baik itu adalah dengan menampakkan wajah yang berseri-seri, selalu berbuat kebaikan dan menahan diri dari melakukan gangguan terhadap saudaranya.” (Sayyidina Abdullah Ibnul Mubarak)
“Setiap orang yang membuatmu lalai dari taat kepada Tuhanmu adalah musuh dalam selimut, sekalipun ia menampakkan diri sebagai kawan yang jujur dan ikhlas.” (Salafunasshalihin)
Menangislah kawan,,,,
Menangislah!
Ketika diri tidak ringan bergerak dalam berbuat taat.
Menangislah!
Ketika kenikmatan dunia senantiasa menghujani namun amal soleh tidak berbanding lurus dan meningkat dengan kenikmatan yang diterima. Dimanakah letak kurangnya kasih sayang Alloh SWT kepada kita? Kita senantiasa menuntut hak kita terhadap Alloh SWT, namun rasa syukur kita ketika mendapat nikmat-Nya tak pernah kita tunjukan dihadapan-Nya walau hanya sekedar ucapan “Alhamdulillah”.
Kita malah terlupa dan kadang lupa diri, bahwa apapun nikmat yang kita terima sesungguhnya berasal dari Alloh SWT. Terkadang, kebanyakan dari kita hanya ingat kepada-Nya sewaktu diri tertimpa musibah dan kesempitan dalam hidup. Padahal, dengan mengingat Alloh SWT disaat lapang dan kebahagiaan hidup menghampiri akan mendatangkan kecintaan Alloh SWT dan insya Alloh disaat kesusahan menghampiri kehidupan, Alloh SWT akan berbalik mengingat kita.
praying.gif
Menangislah!
Untuk mengharapkan datangnya pertolongan Alloh SWT terhadap diri kita, sehingga Dia mengaruniakan kekuatan dan pertolongan untuk memudahkan kita dalam rangka mendekat kepada-Nya.
Menangislah!
Untuk setiap dosa yang pernah kita rajut dalam kehidupan walau kita tak akan mampu menghitung betapa besarnya keingkaran diri melebihi ketaatan kita kepada-Nya.
Pernahkah kita menangis atas kurangnya bekal persiapan untuk akhirat kita? Tempat yang kekal dan tujuan puncak kehidupan yang bekalnya kita persiapkan melalui dunia ini.
Menangislah!
Sebagai tanda kelembutan dan hidupnya hati yang senantiasa siap untuk menerima nasehat dan kebenaran yang datang.
Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan pertolongan-Nya dalam setiap hal-hal baik yang kita usahakan serta menjauhkan kita dari sifat sombong dan merasa diri bersih, karena tanpa pertolongan dari-Nya, tak seorangpun yang sanggup melakukan kebajikan di atas permukaan bumi ini.
Creative Commons License
Ketika diri tidak ringan bergerak dalam berbuat taat.
Menangislah!
Ketika kenikmatan dunia senantiasa menghujani namun amal soleh tidak berbanding lurus dan meningkat dengan kenikmatan yang diterima. Dimanakah letak kurangnya kasih sayang Alloh SWT kepada kita? Kita senantiasa menuntut hak kita terhadap Alloh SWT, namun rasa syukur kita ketika mendapat nikmat-Nya tak pernah kita tunjukan dihadapan-Nya walau hanya sekedar ucapan “Alhamdulillah”.
Kita malah terlupa dan kadang lupa diri, bahwa apapun nikmat yang kita terima sesungguhnya berasal dari Alloh SWT. Terkadang, kebanyakan dari kita hanya ingat kepada-Nya sewaktu diri tertimpa musibah dan kesempitan dalam hidup. Padahal, dengan mengingat Alloh SWT disaat lapang dan kebahagiaan hidup menghampiri akan mendatangkan kecintaan Alloh SWT dan insya Alloh disaat kesusahan menghampiri kehidupan, Alloh SWT akan berbalik mengingat kita.
praying.gif
Menangislah!
Untuk mengharapkan datangnya pertolongan Alloh SWT terhadap diri kita, sehingga Dia mengaruniakan kekuatan dan pertolongan untuk memudahkan kita dalam rangka mendekat kepada-Nya.
Menangislah!
Untuk setiap dosa yang pernah kita rajut dalam kehidupan walau kita tak akan mampu menghitung betapa besarnya keingkaran diri melebihi ketaatan kita kepada-Nya.
Pernahkah kita menangis atas kurangnya bekal persiapan untuk akhirat kita? Tempat yang kekal dan tujuan puncak kehidupan yang bekalnya kita persiapkan melalui dunia ini.
Menangislah!
Sebagai tanda kelembutan dan hidupnya hati yang senantiasa siap untuk menerima nasehat dan kebenaran yang datang.
Semoga Alloh SWT senantiasa memberikan pertolongan-Nya dalam setiap hal-hal baik yang kita usahakan serta menjauhkan kita dari sifat sombong dan merasa diri bersih, karena tanpa pertolongan dari-Nya, tak seorangpun yang sanggup melakukan kebajikan di atas permukaan bumi ini.
Creative Commons License
Do'aku......
Ya Rahmaan Ya Rahiim,
Duhai Dzat yang mencukupkan makhluk-Nya dari segala kekurangan
Duhai Dzat yang melapangkan setiap kesempitan
Ya Robbana,
Terimalah segala amal ibadah kami kepada-Mu
Tutupilah segala kekurangan yang ada
Bimbinglah kami untuk memperbaiki dan menyempurnakan setiap persembahan amal-amal kami kepada-Mu
Ya Robbana,
Tundukkan selalu hati dan jiwa kami sebagaimana tunduknya jasad kami saat bersujud kepada-Mu
Hilangkahlah segala kesombongan yang ada di hati kami sekecil apapun, baik yang kami ketahui dan sadari maupun yang tidak kami ketahui dan sadari
Kami berlindung kepada-Mu dari setiap keburukan amal-amal kami
Berlindung dari setiap ibadah yang jauh dari rasa khusyu’, ikhlas, ketundukkan, rasa takut, pengharapan dan cinta
Ya Robbana,
Kurniakan pada diri kami rasa cinta kepada makhluk-makhluk-Mu, khususnya kepada kedua orang tua kami, guru-guru mulia kami, pendahulu-pendahulu kami yang sholeh, serta saudara-saudara kami yang muslim
Dan jadikanlah puncak kecintaan kami adalah pada-Mu dan kepada junjungan kami, Baginda Rasulullah Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam dan keluarga serta para sahabat beliau…aamiin Allahumma aamiin
Duhai Dzat yang mencukupkan makhluk-Nya dari segala kekurangan
Duhai Dzat yang melapangkan setiap kesempitan
Ya Robbana,
Terimalah segala amal ibadah kami kepada-Mu
Tutupilah segala kekurangan yang ada
Bimbinglah kami untuk memperbaiki dan menyempurnakan setiap persembahan amal-amal kami kepada-Mu
Ya Robbana,
Tundukkan selalu hati dan jiwa kami sebagaimana tunduknya jasad kami saat bersujud kepada-Mu
Hilangkahlah segala kesombongan yang ada di hati kami sekecil apapun, baik yang kami ketahui dan sadari maupun yang tidak kami ketahui dan sadari
Kami berlindung kepada-Mu dari setiap keburukan amal-amal kami
Berlindung dari setiap ibadah yang jauh dari rasa khusyu’, ikhlas, ketundukkan, rasa takut, pengharapan dan cinta
Ya Robbana,
Kurniakan pada diri kami rasa cinta kepada makhluk-makhluk-Mu, khususnya kepada kedua orang tua kami, guru-guru mulia kami, pendahulu-pendahulu kami yang sholeh, serta saudara-saudara kami yang muslim
Dan jadikanlah puncak kecintaan kami adalah pada-Mu dan kepada junjungan kami, Baginda Rasulullah Muhammad Shollallahu ‘alaihi wa sallam dan keluarga serta para sahabat beliau…aamiin Allahumma aamiin
Rabu, 20 Oktober 2010
Sebuah Ungkapan Hati..
Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang... ...
... ... ...
Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
Dia milikku tercipta buatku
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan antara kami
Agar kemesraan itu abadi
Ya Allah...
Ya Tuhanku yang Maha Mengasihani
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ketepian yang sejahtera dan abadi
Maka jodohkanlah kami
Tetapi Ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan
Dia bukan milikku
Bawalah dia jauh dari ingatanku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Ya Allah Ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Menolak bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja yang merah
Agarku sentiasa tenang
Walaupun tanpa bersamanya
Ya Allah yang tercinta...
Pasrahkanlah aku dengan takdir-Mu
Sesungguhnya apa yang telah Engakau takdirkan
Adalah yang terbaik untukku
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah...
Cukuplah Engkau sahaja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan akhirat
Dengarkanlah rintihan daripada hambaMu
yang daif ini
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini mahupun di akhirat
Menjurus aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Agar aku dan dia sama-sama dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau redhai
Dan kurniakanlah kepadaku keturunan yang soleh dan solehah
Ya Allah...
Berikanlah kami kebahagiaan di dunia dan akhirat
Dan peliharalah kami dari azab api Neraka
Amin....amin Ya rabbal 'alamin........
... ... ...
Ya Allah...
Seandainya telah Engkau catatkan
Dia milikku tercipta buatku
Satukanlah hatinya dengan hatiku
Titipkanlah kebahagiaan antara kami
Agar kemesraan itu abadi
Ya Allah...
Ya Tuhanku yang Maha Mengasihani
Seiringkanlah kami melayari hidup ini
Ketepian yang sejahtera dan abadi
Maka jodohkanlah kami
Tetapi Ya Allah...
Seandainya telah Engkau takdirkan
Dia bukan milikku
Bawalah dia jauh dari ingatanku
Dan peliharalah aku dari kekecewaan
Ya Allah Ya Tuhanku yang Maha Mengerti...
Berikanlah aku kekuatan
Menolak bayangannya jauh ke dada langit
Hilang bersama senja yang merah
Agarku sentiasa tenang
Walaupun tanpa bersamanya
Ya Allah yang tercinta...
Pasrahkanlah aku dengan takdir-Mu
Sesungguhnya apa yang telah Engakau takdirkan
Adalah yang terbaik untukku
Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui
Segala yang terbaik buat hambaMu ini
Ya Allah...
Cukuplah Engkau sahaja yang menjadi pemeliharaku
Di dunia dan akhirat
Dengarkanlah rintihan daripada hambaMu
yang daif ini
Jangan Engkau biarkan aku sendirian
Di dunia ini mahupun di akhirat
Menjurus aku ke arah kemaksiatan dan kemungkaran
Maka kurniakanlah aku seorang pasangan yang beriman
Agar aku dan dia sama-sama dapat membina kesejahteraan hidup
Ke jalan yang Engkau redhai
Dan kurniakanlah kepadaku keturunan yang soleh dan solehah
Ya Allah...
Berikanlah kami kebahagiaan di dunia dan akhirat
Dan peliharalah kami dari azab api Neraka
Amin....amin Ya rabbal 'alamin........
aku dan DIRIMU
ya robb....kembali aku memanggilmu karna ga ada tempatku berbagi yang lebih menyenangkan selain dari padmu.....ya alloh.....meski berat cobaan ini,ajari aku untuk lebih kuat lagi agar aku tak terjatuh kejurang yang lebih dalam lagi....ya robb.....sunguh aku takut dengan semua apa yang telah menimpaku kali ini maafkan aku ya robb...jika kali ini aku harus mengeluh lagi....diantara percaya dan tidak aku lebih memilih tidak percaya,namun kenyataan memihakku untuk harus percaya....jujur ya robb....aku takut untuk menghadapinya sendiri....kemana ku langkahkan kakiku....aku tak tau lagi.....meski aku tak menyesali takdir ini....namun adakah kesempatan untukku merasa bahagia di dunia ini sebelum kau memanggilku ya robb....konyolnya hambamu ini...meski tak kau jawab, namun aku takkan lelah untuk berdo'a...memohon ridhomu untuk mejawab do'a hambamu yang hina ini.....aku takkan lelah ya robb.....meski tubuh mungilku sudah remuk namun kekuatan cintamu nafas yang kau titipkan untukku membuatku semakin yakin dengan janji-janjiMU...ku mohon beri aku kesempatan sekali saja ya robb....
Bekal untuk menghadapi Kematian nanti
Tidak ada kehidupan yang abadi. Semua yang bernyawa akan merasakan mati dan kembali kepada Sang Pencipta.
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS Al-Anbiyaa' [21]:35)
Mati bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Tak seorang pun bisa mengetahui rahasia kematian yang telah ditetapkan Allah.
"Makhluk yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya." (QS Ali ‘Imran [3]:145)
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapati kamu meskipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (QS An-Nisaa' [4]:78)
"Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS Luqman [31]:34)
Setelah kematian di dunia, semua manusia akan dibangkitkan kembali dan kemudian menjalani kehidupan akhirat.
"Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang yang di dalam kubur." (QS Al-Hajj [22]:7)
"Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya." (QS Al-Jaatsiyah [45]:26)
Kehidupan yang akan dihadapi manusia di akhirat tergantung pada amalannya di dunia. Mereka yang di dunia memilih jalan kemuliaan akan mendapatkan balasan yang mulia di akhirat (surga). Mereka yang di dunia memilih jalan kehinaan dan hanya mengutamakan kehidupan duniawi akan mendapatkan balasan yang hina pula di akhirat (neraka).
"Siapa yang menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan siapa yang menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS Ali ‘Imran [3]:145)
"Sesungguhnya, siapa saja yang datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. Dan siapa saja yang datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia), (yaitu) surga 'Adn yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan)." (QS Thaahaa [20]:74-76)
Agar terhindar dari kehinaan di akhirat kelak, kita perlu mempersiapkan bekal untuk menghadapi kematian di dunia. Dan bekal terbaik adalah iman, takwa, dan amal saleh.
"(Ibrahim berkata): Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini (Islam) bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS Al-Baqarah [2]:132)
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS Ali ‘Imran [3]:102)
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (QS Al-Kahfi [18]:46)
"Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya." (QS Maryam [19]:76)
"Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. Siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS An-Nahl [16]:96-97)
Agar nilai amal kita tetap bertambah meskipun kita telah mati, Nabi Muhammad SAW telah berwasiat, "Semua amal bani Adam akan terputus oleh maut, kecuali 3 hal, yaitu: amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya".
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan." (QS Al-Anbiyaa' [21]:35)
Mati bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Tak seorang pun bisa mengetahui rahasia kematian yang telah ditetapkan Allah.
"Makhluk yang bernyawa tidak akan mati kecuali dengan izin Allah, sebagai ketetapan yang telah ditentukan waktunya." (QS Ali ‘Imran [3]:145)
"Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapati kamu meskipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh." (QS An-Nisaa' [4]:78)
"Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal." (QS Luqman [31]:34)
Setelah kematian di dunia, semua manusia akan dibangkitkan kembali dan kemudian menjalani kehidupan akhirat.
"Dan sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tak ada keraguan padanya; dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang yang di dalam kubur." (QS Al-Hajj [22]:7)
"Allah-lah yang menghidupkan kamu kemudian mematikan kamu, setelah itu mengumpulkan kamu pada hari kiamat yang tidak ada keraguan padanya." (QS Al-Jaatsiyah [45]:26)
Kehidupan yang akan dihadapi manusia di akhirat tergantung pada amalannya di dunia. Mereka yang di dunia memilih jalan kemuliaan akan mendapatkan balasan yang mulia di akhirat (surga). Mereka yang di dunia memilih jalan kehinaan dan hanya mengutamakan kehidupan duniawi akan mendapatkan balasan yang hina pula di akhirat (neraka).
"Siapa yang menghendaki pahala dunia, niscaya Kami berikan kepadanya pahala dunia itu, dan siapa yang menghendaki pahala akhirat, Kami berikan (pula) kepadanya pahala akhirat itu. Dan kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur." (QS Ali ‘Imran [3]:145)
"Sesungguhnya, siapa saja yang datang kepada Tuhannya dalam keadaan berdosa, maka sesungguhnya baginya neraka Jahannam. Ia tidak mati di dalamnya dan tidak (pula) hidup. Dan siapa saja yang datang kepada Tuhannya dalam keadaan beriman, lagi sungguh-sungguh telah beramal saleh, maka mereka itulah orang-orang yang memperoleh tempat-tempat yang tinggi (mulia), (yaitu) surga 'Adn yang di bawahnya mengalir sungai-sungai. Mereka kekal di dalamnya. Dan itu adalah balasan bagi orang yang bersih (dari kekafiran dan kemaksiatan)." (QS Thaahaa [20]:74-76)
Agar terhindar dari kehinaan di akhirat kelak, kita perlu mempersiapkan bekal untuk menghadapi kematian di dunia. Dan bekal terbaik adalah iman, takwa, dan amal saleh.
"(Ibrahim berkata): Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini (Islam) bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam." (QS Al-Baqarah [2]:132)
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS Ali ‘Imran [3]:102)
"Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan." (QS Al-Kahfi [18]:46)
"Dan Allah akan menambah petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk. Dan amal-amal saleh yang kekal itu lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu dan lebih baik kesudahannya." (QS Maryam [19]:76)
"Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. Siapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS An-Nahl [16]:96-97)
Agar nilai amal kita tetap bertambah meskipun kita telah mati, Nabi Muhammad SAW telah berwasiat, "Semua amal bani Adam akan terputus oleh maut, kecuali 3 hal, yaitu: amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang selalu mendoakan orang tuanya".
Menghadapi Kematian
Kematian adalah sesuatu yang tidak dapat dielakkan oleh manusia. Apa pun cara yang dilakukan, kematian akan tetap menghampirinya. Sekokoh apa pun bangunan yang dibuat, kalau sudah sampai waktunya, kematian pasti datang.
Tidak ada cara untuk menghadapinya, selain kepasrahan. Itulah ketentuan yang sudah ditetapkan di setiap pundak manusia. Jadi percuma saja lari dari kematian. Kemana pun larinya dan sejauh apa pun jaraknya, kalau sudah tiba masanya, setiap manusia akan tetap mati. Hanya ada satu kunci menghadapi kematian yaitu kepasrahan total menyambut kedatangnnya.
Kematian tidak hanya dialami oleh manusia. Binatang dan tumbuh-tumbuhan juga akan merasakan mati, sebagaimana mereka merasakan hidup. Lebih dari itu, makhluk yang tak kasat mata juga akan bernasib sama. Termasuk jin dan iblis, serta makhluk yang paling taat seperti malaikat. Semuanya akan mati.
Sebagaimana firman Allah SWT, ''Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, kecuali yang mempunyai kemampuan menghidupkan dan mematikan. Dia akan tetap hidup dan selalu hidup, Dialah Allah, Tuhan seluruh alam.''
Menyikapi kenyataan ini, seharusnya manusia mempunyai kesadaran dirinya tidak mempunyai kekuasaan apa pun menghadapi ketentuan Ilahi. Dia hanya makhluk yang lemah, yang harus pasrah dengan kehendak sang Penguasa.
Manusia hanyalah makhluk kecil yang hidup di atas permukaan bumi. Lebih kecil lagi atau sangat kecil jika dibandingkan dengan kebesaran alam raya ini. Dan tidak ada artinya sama sekali bila berhadapan dengan kebesaran Allah. Harta yang dimilikinya tidak berarti apa-apa bila dibandingkan dengan kekayaan Allah, kalau dia merasa kaya. Dia amat bodoh jika dibandingkan dengan kepandaian Allah, bila dia merasa pintar.
Kebanggaan-kebangga an yang dimiliki akan lebur bila berhadapan dengan kebanggaan yang Allah miliki. Karena itu, tidak sepantasnya manusia menyombongkan diri di hadapan Allah dan juga makhluk-Nya.
Sebaliknya, manusia harus bersikap tawaduk dalam hidupnya. Menghindari sikap arogan dalam berkata dan bertindak dengan manusia. Berlaku lemah lembut pada setiap makhluk, sopan santun dalam bertutur, menyebarkan salam ketulusan, dan menyayangi setiap ciptaan Allah.
Bagaimana pun, manusia adalah makhluk yang lemah. Apa pun yang dimiliki tidak bisa membuatnya kuat. Kita tetap akan musnah bersama kebanggaan dan kekayaan yang dimilikinya.
Mengingat lemahnya manusia dan ketidakmampuannya menghadapi maut, manusia seharusnya memperkaya diri dengan amal kebaikan. Karena hanya amal baiklah yang dapat memberikan kebahagiaan pada kehidupan selanjutnya.
Tidak ada cara untuk menghadapinya, selain kepasrahan. Itulah ketentuan yang sudah ditetapkan di setiap pundak manusia. Jadi percuma saja lari dari kematian. Kemana pun larinya dan sejauh apa pun jaraknya, kalau sudah tiba masanya, setiap manusia akan tetap mati. Hanya ada satu kunci menghadapi kematian yaitu kepasrahan total menyambut kedatangnnya.
Kematian tidak hanya dialami oleh manusia. Binatang dan tumbuh-tumbuhan juga akan merasakan mati, sebagaimana mereka merasakan hidup. Lebih dari itu, makhluk yang tak kasat mata juga akan bernasib sama. Termasuk jin dan iblis, serta makhluk yang paling taat seperti malaikat. Semuanya akan mati.
Sebagaimana firman Allah SWT, ''Setiap yang bernyawa akan merasakan mati, kecuali yang mempunyai kemampuan menghidupkan dan mematikan. Dia akan tetap hidup dan selalu hidup, Dialah Allah, Tuhan seluruh alam.''
Menyikapi kenyataan ini, seharusnya manusia mempunyai kesadaran dirinya tidak mempunyai kekuasaan apa pun menghadapi ketentuan Ilahi. Dia hanya makhluk yang lemah, yang harus pasrah dengan kehendak sang Penguasa.
Manusia hanyalah makhluk kecil yang hidup di atas permukaan bumi. Lebih kecil lagi atau sangat kecil jika dibandingkan dengan kebesaran alam raya ini. Dan tidak ada artinya sama sekali bila berhadapan dengan kebesaran Allah. Harta yang dimilikinya tidak berarti apa-apa bila dibandingkan dengan kekayaan Allah, kalau dia merasa kaya. Dia amat bodoh jika dibandingkan dengan kepandaian Allah, bila dia merasa pintar.
Kebanggaan-kebangga an yang dimiliki akan lebur bila berhadapan dengan kebanggaan yang Allah miliki. Karena itu, tidak sepantasnya manusia menyombongkan diri di hadapan Allah dan juga makhluk-Nya.
Sebaliknya, manusia harus bersikap tawaduk dalam hidupnya. Menghindari sikap arogan dalam berkata dan bertindak dengan manusia. Berlaku lemah lembut pada setiap makhluk, sopan santun dalam bertutur, menyebarkan salam ketulusan, dan menyayangi setiap ciptaan Allah.
Bagaimana pun, manusia adalah makhluk yang lemah. Apa pun yang dimiliki tidak bisa membuatnya kuat. Kita tetap akan musnah bersama kebanggaan dan kekayaan yang dimilikinya.
Mengingat lemahnya manusia dan ketidakmampuannya menghadapi maut, manusia seharusnya memperkaya diri dengan amal kebaikan. Karena hanya amal baiklah yang dapat memberikan kebahagiaan pada kehidupan selanjutnya.
Malam Pertama Sa'at Kematian Tiba
ndahnya Malam Pertama Kita
Satu hal sebagai bahan renungan Kita...
Utk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa
Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara Hari itu...mempelai sangat dimanjakan Mandipun...harus dimandikan Seluruh badan Kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu
Setelah dimandikan.. ,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih Kain itu ...jarang orang memakainya..
Karena sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan kebaju Kita...
Bagian kepala..,badan. .., dan kaki diikatkan Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita Keranda pelaminan... langsung disiapkan Pengantin bersanding sendirian...
Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga Serta rasa haru para handai taulan Gamelan syahdu bersyairkan azan dan kalimah zikir Akad nikahnya bacaan talkin....
Berwalikan liang lahat..
Saksi-saksinya nisan-nisan. . yang tlah tiba duluan Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan
Dan akhirnya.... tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian
Utk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan Malam pertama yang indah atau meresahkan.. .
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah...
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Sang Malaikat lalu bertanya.
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....
Artikal ini khusus buat teman teman tersayang yang dapat merasakan dan menyedari bahawa kita ini sedang menghampiri untuk merasakan ''malam pertama'' kita. Anehnya terkadang kita tak pernah galau atau ketakutan akan malam itu. Bahkan tak pernah menangis dan berpasrah atas nama ALLAH. Betapa bongkaknya. May ALLAH bless us always!!
Tiap hari inilah yang kita lalui.... Susah vs. Senang. Dunia semua yang mengasyikkan. . menyita perhatian kita. Sedangkan dunia nyata yang menjemukan lupa kita isi dengan hal hal yang dapat menyinari jiwa yang nantinya akan kita bawa kepada NYA.
Mengapa susah menerima kebenaran? Apakah karena kosongnya jiwa yang tak dapat terisi oleh kebenaran dan cahaya alam nyata?
Marilah membuat keseimbangan dalam kehidupan kita, sebelum kita menuju ke ''Malam Pertama Kita''
Wassalam………..
Satu hal sebagai bahan renungan Kita...
Utk merenungkan indahnya malam pertama
Tapi bukan malam penuh kenikmatan duniawi semata Bukan malam pertama masuk ke peraduan Adam Dan Hawa
Justru malam pertama perkawinan kita dengan Sang Maut Sebuah malam yang meninggalkan isak tangis sanak saudara Hari itu...mempelai sangat dimanjakan Mandipun...harus dimandikan Seluruh badan Kita terbuka....
Tak ada sehelai benangpun menutupinya. .
Tak ada sedikitpun rasa malu...
Seluruh badan digosok dan dibersihkan
Kotoran dari lubang hidung dan anus dikeluarkan Bahkan lubang-lubang itupun ditutupi kapas putih...
Itulah sosok Kita....
Itulah jasad Kita waktu itu
Setelah dimandikan.. ,
Kitapun kan dipakaikan gaun cantik berwarna putih Kain itu ...jarang orang memakainya..
Karena sangat terkenal bernama Kafan
Wewangian ditaburkan kebaju Kita...
Bagian kepala..,badan. .., dan kaki diikatkan Tataplah.... tataplah. ..itulah wajah Kita Keranda pelaminan... langsung disiapkan Pengantin bersanding sendirian...
Mempelai diarak keliling kampung yang dihadiri tetangga Menuju istana keabadian sebagai simbol asal usul Kita diiringi langkah gontai seluruh keluarga Serta rasa haru para handai taulan Gamelan syahdu bersyairkan azan dan kalimah zikir Akad nikahnya bacaan talkin....
Berwalikan liang lahat..
Saksi-saksinya nisan-nisan. . yang tlah tiba duluan Siraman air mawar.. pengantar akhir kerinduan
Dan akhirnya.... tiba masa pengantin..
Menunggu dan ditinggal sendirian
Utk mempertanggungjawab kan seluruh langkah kehidupan Malam pertama yang indah atau meresahkan.. .
Ditemani rayap-rayap dan cacing tanah
Di kamar bertilamkan tanah...
Dan ketika 7 langkah tlah pergi....
Sang Malaikat lalu bertanya.
Kita tak tahu apakah akan memperoleh Nikmat Kubur...
Ataukah Kita kan memperoleh Siksa Kubur.....
Kita tak tahu...Dan tak seorangpun yang tahu....
Artikal ini khusus buat teman teman tersayang yang dapat merasakan dan menyedari bahawa kita ini sedang menghampiri untuk merasakan ''malam pertama'' kita. Anehnya terkadang kita tak pernah galau atau ketakutan akan malam itu. Bahkan tak pernah menangis dan berpasrah atas nama ALLAH. Betapa bongkaknya. May ALLAH bless us always!!
Tiap hari inilah yang kita lalui.... Susah vs. Senang. Dunia semua yang mengasyikkan. . menyita perhatian kita. Sedangkan dunia nyata yang menjemukan lupa kita isi dengan hal hal yang dapat menyinari jiwa yang nantinya akan kita bawa kepada NYA.
Mengapa susah menerima kebenaran? Apakah karena kosongnya jiwa yang tak dapat terisi oleh kebenaran dan cahaya alam nyata?
Marilah membuat keseimbangan dalam kehidupan kita, sebelum kita menuju ke ''Malam Pertama Kita''
Wassalam………..
Sebuah Renungan
Sering kali aku berkata, ketika orang memuji milikku,
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan
Bahwa mobilku hanya titipan Nya, bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya
Tetapi, mengapa aku tidak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yg bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh
Nya?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja yang melukiskan bahwa itu adalah derita
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yg cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta, lebih banyak mobil, lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan.
Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
“aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku” dan
menolak keputusan Nya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk
beribadah…
“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”
(WS Rendra)
Selamat Jalan Rendra…………..
Walau Jasadmu kini Tak Ada
Tapi KaryaMu Masih Tetap Kami Kenang………….
Your Inspiration in My Life………….
Sahabatku…………..
semoga Rangkaian Indah Dalam pahatan Kata-kata Yang Tertata Makna ,Menjadi Perenungan Buat kita Semua…………..^-^
‘ Kita Laksana Pengembara Di dunia Ini,Jadi Mengembara lah Dengan Kebaikan-kebaikan Untuk bekal Kita Kelak”
Keep Smile and Spirit…………
bahwa sesungguhnya ini hanya titipan
Bahwa mobilku hanya titipan Nya, bahwa rumahku hanya titipan Nya,
bahwa hartaku hanya titipan Nya
Tetapi, mengapa aku tidak pernah bertanya, mengapa Dia menitipkan padaku?
Untuk apa Dia menitipkan ini padaku?
Dan kalau bukan milikku, apa yang harus kulakukan untuk milik Nya ini?
Adakah aku memiliki hak atas sesuatu yg bukan milikku?
Mengapa hatiku justru terasa berat, ketika titipan itu diminta kembali oleh
Nya?
Ketika diminta kembali, kusebut itu sebagai musibah,
kusebut itu sebagai ujian, kusebut itu sebagai petaka,
kusebut dengan panggilan apa saja yang melukiskan bahwa itu adalah derita
Ketika aku berdoa, kuminta titipan yg cocok dengan hawa nafsuku,
aku ingin lebih banyak harta, lebih banyak mobil, lebih banyak rumah,
lebih banyak popularitas, dan kutolak sakit, kutolak kemiskinan.
Seolah semua “derita” adalah hukuman bagiku
Seolah keadilan dan kasih Nya harus berjalan seperti matematika:
“aku rajin beribadah, maka selayaknyalah derita menjauh dariku,
dan nikmat dunia kerap menghampiriku
Kuperlakukan Dia seolah mitra dagang, dan bukan kekasih
Kuminta Dia membalas “perlakuan baikku” dan
menolak keputusan Nya yang tak sesuai keinginanku,
Gusti, padahal tiap hari kuucapkan, hidup dan matiku hanyalah untuk
beribadah…
“Ketika langit dan bumi bersatu, bencana dan keberuntungan sama saja”
(WS Rendra)
Selamat Jalan Rendra…………..
Walau Jasadmu kini Tak Ada
Tapi KaryaMu Masih Tetap Kami Kenang………….
Your Inspiration in My Life………….
Sahabatku…………..
semoga Rangkaian Indah Dalam pahatan Kata-kata Yang Tertata Makna ,Menjadi Perenungan Buat kita Semua…………..^-^
‘ Kita Laksana Pengembara Di dunia Ini,Jadi Mengembara lah Dengan Kebaikan-kebaikan Untuk bekal Kita Kelak”
Keep Smile and Spirit…………
Kitab Suciku yg hhampir terlupakan
Sewaktu kau Masih kecil
Aku selalu kau bawa-bawa
Kau menyentuhku dan mendendangkan
Syair-syair indah didalamnya
Hampir setiap waktu kau membacanya
Dan kau pelajari aku ayat demi ayat
Alangkah suka citanya waktu itu
tapi………..
Kini setelah kau beranjak dewasa
Kau tinggalkan aku
kau hanya memandangiku dalam barisan-barisan kumpulan buku-bukumu
Tak pernah lagi kau senandungkan
Syair kalam dalam kitabku
Kau malah senang bersenandung lagu-lagu dari pada membacaku
Padahal….
Akulah penyelamat
Yang kelak akan menuntunmu meraih pahala surganya
Sungguh……….
Aku sangat sedih
Kau hanya membiarkan aku
Mengabaikanku……..
Dalam deretan buku-bukumu
Tak pernah lagi kau baca
Lama sekali kau menelantarkanku
Aku kini diselimuti oleh debu-debu yang tebal
Sebab kau tak pernah membaca apalagi menyentuhku
Rupanya………
Gemerlap dunia telah membutakanmu
Aku seolah tersingkirkan oleh buku-buku baru yang kau suka
Padahal semuanya ada dalam kitabku
Aku yang lusuh
Aku yang telantar
Ingin mengingatkanmu sebelum semuanya terlambat
Ayoo……….
Raihlah aku
Bacalah aku kembali
Gemuruhkan aku dalam setiap waktu
Berapa kali kau berhasil membaca buku-buku karya manusia?
Tapi……….
Berapa kali kau khatamkan aku?
Ah…
Mungkin kau menghampiriku satu tahun sekali
Itupun kala ramadhan datang
Setelah ramadahan pergi kau tinggalkan aku lagi
Sekapur sirih dariku:
Dear……….
Dengan kucuran airmata kugoreskan bait-bait kata ini
“Alangkah malu diriku padaMu ya Rabb……..telah lama kutinggalkan kitab sucimu”
sahabatku……..
Mungkin kita tak pernah lagi membaca Al-Quran,semoga dengan adanya bait-bait kata sederhana ini bisa mengetuk hati sanubari kita untuk kembali merengkuhnya
dan……
Melafalkan asma-asmanya disetiap waktu
satu harapan dariku,semoga tulisan alakadarnya ini bermanfaat ya……….
Yuk berdoa bersama: “Ya Tuhanku,berilah hidayahmu pada kami,tunjukannlah kami jalan yang lurus,tegurlah kami jika kami tersalah dan menyimpang dari perintahmu,hanya kepadaMu kami berserah diri”
Aku selalu kau bawa-bawa
Kau menyentuhku dan mendendangkan
Syair-syair indah didalamnya
Hampir setiap waktu kau membacanya
Dan kau pelajari aku ayat demi ayat
Alangkah suka citanya waktu itu
tapi………..
Kini setelah kau beranjak dewasa
Kau tinggalkan aku
kau hanya memandangiku dalam barisan-barisan kumpulan buku-bukumu
Tak pernah lagi kau senandungkan
Syair kalam dalam kitabku
Kau malah senang bersenandung lagu-lagu dari pada membacaku
Padahal….
Akulah penyelamat
Yang kelak akan menuntunmu meraih pahala surganya
Sungguh……….
Aku sangat sedih
Kau hanya membiarkan aku
Mengabaikanku……..
Dalam deretan buku-bukumu
Tak pernah lagi kau baca
Lama sekali kau menelantarkanku
Aku kini diselimuti oleh debu-debu yang tebal
Sebab kau tak pernah membaca apalagi menyentuhku
Rupanya………
Gemerlap dunia telah membutakanmu
Aku seolah tersingkirkan oleh buku-buku baru yang kau suka
Padahal semuanya ada dalam kitabku
Aku yang lusuh
Aku yang telantar
Ingin mengingatkanmu sebelum semuanya terlambat
Ayoo……….
Raihlah aku
Bacalah aku kembali
Gemuruhkan aku dalam setiap waktu
Berapa kali kau berhasil membaca buku-buku karya manusia?
Tapi……….
Berapa kali kau khatamkan aku?
Ah…
Mungkin kau menghampiriku satu tahun sekali
Itupun kala ramadhan datang
Setelah ramadahan pergi kau tinggalkan aku lagi
Sekapur sirih dariku:
Dear……….
Dengan kucuran airmata kugoreskan bait-bait kata ini
“Alangkah malu diriku padaMu ya Rabb……..telah lama kutinggalkan kitab sucimu”
sahabatku……..
Mungkin kita tak pernah lagi membaca Al-Quran,semoga dengan adanya bait-bait kata sederhana ini bisa mengetuk hati sanubari kita untuk kembali merengkuhnya
dan……
Melafalkan asma-asmanya disetiap waktu
satu harapan dariku,semoga tulisan alakadarnya ini bermanfaat ya……….
Yuk berdoa bersama: “Ya Tuhanku,berilah hidayahmu pada kami,tunjukannlah kami jalan yang lurus,tegurlah kami jika kami tersalah dan menyimpang dari perintahmu,hanya kepadaMu kami berserah diri”
Do'aku..
Ya Allah……..
Aku hambamu yang lemah
Apalah dayaku kecuali atas petunjuk dan pertolonganMu
Ya Allah………
Sekiranya jalan yang ku pilih benar adanya
Yakinkan hamba atas pilihan itu
sekiranya jalan yang hamba tempuh salah
Kumohon ampunilah
Dan tunjukanlah hidayahmu
Ya Allah jika rizkiku sempit,maka luaskanlah dengan keberkahanMu
Jika urusanku sukar,permudahlah ia dengan kuasaMu
Jika jodohku jauh,dekatkanlah ia dalam hati dan jiwaku
Jika aku khilaf dan berlumur dosa, kumohon Ampunilah
Beri maaflah kami…..
Ya Allah………
Jadikanlah hamba pelita dan penerang cahayaMU
Baik untuk keluargaku……
Saudaraku………
Bangsaku……
Dan
Sahabat-sahabatku
Ya Allah……
Tegurlah kami,jika kami melenceng dari jalanMu
Sungguh……..
Kami tak berdaya tanpa ada petunjuk dan pertolonganMu
Ya Allah……
Semoga kau senantiasa menaungi kami denagn rahmatmu
Kami hambamu yang lemah
Kami berserah padaMu…
Dengan linangan airmata
Kugoreskan bait-bait do’a ini
Berharap menyentuh sanubari
Yang ingkar dengan kesombongan
Tak ada yang patut kita sombongkan
Jika ia menghendaki
Luluh lantaklah apa yang kita punya
Tak ada penangkal selain Do’a dan rasa syukur………
Semoga……..
Kita senantiasa menjadi hamba-hamba pilihan
Yang menjunjung tinggi keimanan,ketakwaan,kerendahan hati
Saling mengsihi dan Menyayangi
Semoga kita menjadi ukhwah yang sabar……
Aku hambamu yang lemah
Apalah dayaku kecuali atas petunjuk dan pertolonganMu
Ya Allah………
Sekiranya jalan yang ku pilih benar adanya
Yakinkan hamba atas pilihan itu
sekiranya jalan yang hamba tempuh salah
Kumohon ampunilah
Dan tunjukanlah hidayahmu
Ya Allah jika rizkiku sempit,maka luaskanlah dengan keberkahanMu
Jika urusanku sukar,permudahlah ia dengan kuasaMu
Jika jodohku jauh,dekatkanlah ia dalam hati dan jiwaku
Jika aku khilaf dan berlumur dosa, kumohon Ampunilah
Beri maaflah kami…..
Ya Allah………
Jadikanlah hamba pelita dan penerang cahayaMU
Baik untuk keluargaku……
Saudaraku………
Bangsaku……
Dan
Sahabat-sahabatku
Ya Allah……
Tegurlah kami,jika kami melenceng dari jalanMu
Sungguh……..
Kami tak berdaya tanpa ada petunjuk dan pertolonganMu
Ya Allah……
Semoga kau senantiasa menaungi kami denagn rahmatmu
Kami hambamu yang lemah
Kami berserah padaMu…
Dengan linangan airmata
Kugoreskan bait-bait do’a ini
Berharap menyentuh sanubari
Yang ingkar dengan kesombongan
Tak ada yang patut kita sombongkan
Jika ia menghendaki
Luluh lantaklah apa yang kita punya
Tak ada penangkal selain Do’a dan rasa syukur………
Semoga……..
Kita senantiasa menjadi hamba-hamba pilihan
Yang menjunjung tinggi keimanan,ketakwaan,kerendahan hati
Saling mengsihi dan Menyayangi
Semoga kita menjadi ukhwah yang sabar……
Sebuah Perjuangan Hidup
Sebuah kisah terus berjalan
Sebuah langkah terus dilakoni
Tanpa kenal lelah
Ia terus memacu diri
Berapapun Batu sandungan yang menghampiri
Ia tetap berdiri kokoh
Memacu diri dengan penuh keoptimisan
Kerendahan hati……
Kesabaran…….
Dan tak kenal putus asa
Saat dirinya dinaungi kegagalan
Ia berpaling pada kesuksesan
Yakinlah bahwa keyakinan yang ada dalam dirimu
Itulah nilai kesuksesanmu
Tanpa keyakinan semuanya tercatat sia-sia
Teruslah berjuang
Kokohkan visi dan Misi hidupmu
teruslah berjuang
Sampai mimpi dan cita-cita luhurmu tercapai
Jangan Pernah lelah tuk mewujudkanya
***
dengan hati yang penuh jiwacinta semoga Ukiran sederhana tadi bisa menjadi Motivasi……
Sebuah langkah terus dilakoni
Tanpa kenal lelah
Ia terus memacu diri
Berapapun Batu sandungan yang menghampiri
Ia tetap berdiri kokoh
Memacu diri dengan penuh keoptimisan
Kerendahan hati……
Kesabaran…….
Dan tak kenal putus asa
Saat dirinya dinaungi kegagalan
Ia berpaling pada kesuksesan
Yakinlah bahwa keyakinan yang ada dalam dirimu
Itulah nilai kesuksesanmu
Tanpa keyakinan semuanya tercatat sia-sia
Teruslah berjuang
Kokohkan visi dan Misi hidupmu
teruslah berjuang
Sampai mimpi dan cita-cita luhurmu tercapai
Jangan Pernah lelah tuk mewujudkanya
***
dengan hati yang penuh jiwacinta semoga Ukiran sederhana tadi bisa menjadi Motivasi……
Jangan Menyerah......Jalani hidup dengan Ikhlas...
Salam penuh jiwasukses……….
Tetapalah Berbagi………..
Teruslah berkarya………
Banyak hal positif yang dapat Anda lakukan di tengah kesibukan rutin. Nikmatilah hidup sembari bekerja, niscaya Anda akan tetap mempertahankan semangat dan memiliki kehidupan yang bertenaga
1.Berikanlah Lebih
Jadilah orang yang selalu memberikan ‘lebih’ dalam apa saja yang Anda lakukan. Jadikanlah ‘totalitas’sebagai
gaya hidup Anda karena kebiasaan membentuk karakter. Berilah tanpa mengharap imbalan dan pujian.
2.Kurangi ketegangan
Orang bijak bilang: “Suatu saat nanti kamu akan tertawa jika teringat akan hal ini.” Kurangilah stres dengan berpikir bahwa segala sesuatu dalam hidup Anda pasti akan berjalan lebih baik. Walaupun kondisi pada saat ini tidak mendukung Anda untuk bersemangat. Milikilah kerangka berpikir positif! Lihatlah setiap situasi sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Jangan lupa untuk tetap tertawa.
3.Kuasailah kebiasaan Anda
Kebiasaan dapat membuat Anda menjadi lebih baik atau lebih buruk. Pastikanlah untuk memiliki kebiasaan yang memiliki efek yang baik bagi diri & hidup Anda. Lenyapkanlah kebiasaan buruk yang merugikan.
4.Pilihlah lingkungan anda
Perhatikan, siapa saja orang yang sangat berpengaruh dalam hidup Anda? Kita semua terbentuk oleh lingkungan kita. Setiap orang yang ada di sekeliling kita mempengaruhi kepribadian, kepercayaan, dan nilai-nilai yang kita anut. Jadi, siapa orang terdekat Anda? Pastikan bahwa mereka mendukung Anda untuk maju. Hindari orang yang mengha-langi perkembangan dan mematikan semangat Anda.
5.Luangkan waktu untuk kegiatan yang anda sukai
Seringkali kita berupaya keras untuk berlari mengejar kemajuan dalam kehidupan kita, hingga melupakan hal-hal yang membuat kita bahagia. Jika terlalu tegang, Anda menjadi lelah jiwa raga, dan bosan. Kembalikan semangat Anda dengan meluangkan waktu untuk melakukan hobi Anda. Lakukanlah secara teratur.
6.Pecahkan masalah yang menghimpit anda
Masalah yang belum terpecahkan berpotensi untuk menguras enerji kita. Cari tahu, masalah apa saja yang menghimpit jiwa dan membuat Anda tertekan. Carilah solusi atas masalah Anda. Selesaikanlah urusan yang belum selesai, seperti melunasi hutang, menyelesaikan skripsi atau pekerjaan yang belum beres. Dijamin, Anda akan menjadi lega setiap satu masalah selesai. Bereskan saja semuanya, supaya Anda kembali bersemangat!
7.Fokus!Fokus!Fokus!
Enyahkan kecerobohan dan hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup Anda dengan fokus pada apa saja yang sedang Anda lakukan saat ini. Kembangkanlah kebiasaan untuk melakukan satu saja pekerjaan. Fokuslah pada hal itu hingga pekerjaan itu selesai. Berilah perhatian pada detail untuk meraih kesempurnaan.
8.Sisihkan Waktu untuk Menyusun hidup anda
Kebanyakan orang menyerah pada keadaan dan tidak memperjuangkan hidup mereka. Akibatnya hidup mereka menjadi tak menentu dan tanpa arah serta tujuan. Hindarilah hal ini dengan mengetahui apa yang Anda inginkan. Ketahuilah impian Anda. Anda ingin menjadi apa? Kehidupan seperti apa yang Anda dambakan? Apa sumbangsih Anda bagi manusia dan dunia? Jadilah orang yang proaktif dengan berusaha menata diri dan hidup Anda ke arah yang lebih baik. Susunlah rencana dan berjuanglah!
9.Menjaga Kesehatan jiwaraga
Makanlah makanan yang bergizi, jangan hanya asal kenyang. Miliki tidur yang berkualitas. Berolahragalah secara teratur. Lakukan segala upaya untuk menunjang raga kita tetap sehat. Karena kesehatan tubuh berpengaruh pada kesegaran mental. Usahakan untuk berada dalam lingkungan yang ‘sehat’, hindari lingkungan yang penuh tekanan, carilah kehidupan yang lebih baik. Berbagilah bersama sahabat. Jangan lupa bahwa Tuhan itu ada, berserah & berdoalah!
10.Berinvestasi pada otak & fikiran anda
Pikiran Anda adalah komputer yang tercanggih di dunia! Up grade yourself! Maka, jangan pernah berhenti belajar dan mengembangkan bakat Anda. Jangan malas mempelajari keahlian baru yang akan meningkatkan kesehatan, kekuatan mental, dan performa kerja kita. Jangan takut mencoba pengalaman baru. Hal baru dapat menstimulasi pikiran kita. Gunakanlah pengetahuan yang Anda miliki untuk berkarya, mengajar, mendukung orang lain, dan berpartisipasilah dalam membuat dunia menjadi lebih baik.
Yuk resapilah Syair dibawah ini!!
*Jangan Menyerah*
Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
segala yang telah terjadi
Kita pasti pernah
Dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini
Tak ada artinya lagi
Syukuri apa yang ada
hidup adalah anugrah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik
Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi
Tuhan pasti kan menunjukan
Kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar
Dan tak kenal putus asa
Jangan Menyerah………….
Jangan Menyerah…………..
Jangan Menyerah………
Sepenggal perjuangan dariku……..
Sebuah kisah terus berjalan
Sebuah langkah terus dilakoni
Tanpa kenal lelah
Ia terus memacu diri
Berapapun batu sandungan yang menghampiri
ia tetap berdiri kokoh
Memacu diri dengan penuh keoptimisan
Kerendahan hati….
Kesabaran……
Dan tak kenal putus asa
Saat dirinya dinaungi kegagalan
Ia berpaling pada …kesuksesan
Yakinlah bahwa keyakinan yang ada dalam dirimu
Itulah nilai kesuksesanmu
Tanpa keyakinan semuanya tercatat sia-sia
Teruslah berjuang
Sampai mimpi dan cita-cita luhurmu tercapai
Jang pernah Lelah tuk mewujudkanya
Tetaplah berbagi……
Teruslah berkarya
*****
Dengan penuh jiwasukses,semoga ukiran alakadarnya ini bisa menjadikan Motivasi untuk sahabatku yang sedang berjuang,menggapai cita luhurnya…….
Tetapalah Berbagi………..
Teruslah berkarya………
Banyak hal positif yang dapat Anda lakukan di tengah kesibukan rutin. Nikmatilah hidup sembari bekerja, niscaya Anda akan tetap mempertahankan semangat dan memiliki kehidupan yang bertenaga
1.Berikanlah Lebih
Jadilah orang yang selalu memberikan ‘lebih’ dalam apa saja yang Anda lakukan. Jadikanlah ‘totalitas’sebagai
gaya hidup Anda karena kebiasaan membentuk karakter. Berilah tanpa mengharap imbalan dan pujian.
2.Kurangi ketegangan
Orang bijak bilang: “Suatu saat nanti kamu akan tertawa jika teringat akan hal ini.” Kurangilah stres dengan berpikir bahwa segala sesuatu dalam hidup Anda pasti akan berjalan lebih baik. Walaupun kondisi pada saat ini tidak mendukung Anda untuk bersemangat. Milikilah kerangka berpikir positif! Lihatlah setiap situasi sebagai kesempatan untuk belajar dan berkembang. Jangan lupa untuk tetap tertawa.
3.Kuasailah kebiasaan Anda
Kebiasaan dapat membuat Anda menjadi lebih baik atau lebih buruk. Pastikanlah untuk memiliki kebiasaan yang memiliki efek yang baik bagi diri & hidup Anda. Lenyapkanlah kebiasaan buruk yang merugikan.
4.Pilihlah lingkungan anda
Perhatikan, siapa saja orang yang sangat berpengaruh dalam hidup Anda? Kita semua terbentuk oleh lingkungan kita. Setiap orang yang ada di sekeliling kita mempengaruhi kepribadian, kepercayaan, dan nilai-nilai yang kita anut. Jadi, siapa orang terdekat Anda? Pastikan bahwa mereka mendukung Anda untuk maju. Hindari orang yang mengha-langi perkembangan dan mematikan semangat Anda.
5.Luangkan waktu untuk kegiatan yang anda sukai
Seringkali kita berupaya keras untuk berlari mengejar kemajuan dalam kehidupan kita, hingga melupakan hal-hal yang membuat kita bahagia. Jika terlalu tegang, Anda menjadi lelah jiwa raga, dan bosan. Kembalikan semangat Anda dengan meluangkan waktu untuk melakukan hobi Anda. Lakukanlah secara teratur.
6.Pecahkan masalah yang menghimpit anda
Masalah yang belum terpecahkan berpotensi untuk menguras enerji kita. Cari tahu, masalah apa saja yang menghimpit jiwa dan membuat Anda tertekan. Carilah solusi atas masalah Anda. Selesaikanlah urusan yang belum selesai, seperti melunasi hutang, menyelesaikan skripsi atau pekerjaan yang belum beres. Dijamin, Anda akan menjadi lega setiap satu masalah selesai. Bereskan saja semuanya, supaya Anda kembali bersemangat!
7.Fokus!Fokus!Fokus!
Enyahkan kecerobohan dan hal-hal buruk yang terjadi dalam hidup Anda dengan fokus pada apa saja yang sedang Anda lakukan saat ini. Kembangkanlah kebiasaan untuk melakukan satu saja pekerjaan. Fokuslah pada hal itu hingga pekerjaan itu selesai. Berilah perhatian pada detail untuk meraih kesempurnaan.
8.Sisihkan Waktu untuk Menyusun hidup anda
Kebanyakan orang menyerah pada keadaan dan tidak memperjuangkan hidup mereka. Akibatnya hidup mereka menjadi tak menentu dan tanpa arah serta tujuan. Hindarilah hal ini dengan mengetahui apa yang Anda inginkan. Ketahuilah impian Anda. Anda ingin menjadi apa? Kehidupan seperti apa yang Anda dambakan? Apa sumbangsih Anda bagi manusia dan dunia? Jadilah orang yang proaktif dengan berusaha menata diri dan hidup Anda ke arah yang lebih baik. Susunlah rencana dan berjuanglah!
9.Menjaga Kesehatan jiwaraga
Makanlah makanan yang bergizi, jangan hanya asal kenyang. Miliki tidur yang berkualitas. Berolahragalah secara teratur. Lakukan segala upaya untuk menunjang raga kita tetap sehat. Karena kesehatan tubuh berpengaruh pada kesegaran mental. Usahakan untuk berada dalam lingkungan yang ‘sehat’, hindari lingkungan yang penuh tekanan, carilah kehidupan yang lebih baik. Berbagilah bersama sahabat. Jangan lupa bahwa Tuhan itu ada, berserah & berdoalah!
10.Berinvestasi pada otak & fikiran anda
Pikiran Anda adalah komputer yang tercanggih di dunia! Up grade yourself! Maka, jangan pernah berhenti belajar dan mengembangkan bakat Anda. Jangan malas mempelajari keahlian baru yang akan meningkatkan kesehatan, kekuatan mental, dan performa kerja kita. Jangan takut mencoba pengalaman baru. Hal baru dapat menstimulasi pikiran kita. Gunakanlah pengetahuan yang Anda miliki untuk berkarya, mengajar, mendukung orang lain, dan berpartisipasilah dalam membuat dunia menjadi lebih baik.
Yuk resapilah Syair dibawah ini!!
*Jangan Menyerah*
Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
segala yang telah terjadi
Kita pasti pernah
Dapatkan cobaan yang berat
Seakan hidup ini
Tak ada artinya lagi
Syukuri apa yang ada
hidup adalah anugrah
Tetap jalani hidup ini
Melakukan yang terbaik
Tak ada manusia
Yang terlahir sempurna
Jangan kau sesali
Segala yang telah terjadi
Tuhan pasti kan menunjukan
Kebesaran dan kuasanya
Bagi hambanya yang sabar
Dan tak kenal putus asa
Jangan Menyerah………….
Jangan Menyerah…………..
Jangan Menyerah………
Sepenggal perjuangan dariku……..
Sebuah kisah terus berjalan
Sebuah langkah terus dilakoni
Tanpa kenal lelah
Ia terus memacu diri
Berapapun batu sandungan yang menghampiri
ia tetap berdiri kokoh
Memacu diri dengan penuh keoptimisan
Kerendahan hati….
Kesabaran……
Dan tak kenal putus asa
Saat dirinya dinaungi kegagalan
Ia berpaling pada …kesuksesan
Yakinlah bahwa keyakinan yang ada dalam dirimu
Itulah nilai kesuksesanmu
Tanpa keyakinan semuanya tercatat sia-sia
Teruslah berjuang
Sampai mimpi dan cita-cita luhurmu tercapai
Jang pernah Lelah tuk mewujudkanya
Tetaplah berbagi……
Teruslah berkarya
*****
Dengan penuh jiwasukses,semoga ukiran alakadarnya ini bisa menjadikan Motivasi untuk sahabatku yang sedang berjuang,menggapai cita luhurnya…….
Selasa, 19 Oktober 2010
Sebuah Proses dari Cinta
perjalanan sunyi dan hening
menawar sebuah presepsi yg di goyahkan oleh perkataan
menepikan hatiku
pada kekuatan yang bersahaja
menemani sebuah pesona
melangkah dengan pasti
bertahan dengan menangis
untuk seorang yang begitu aku kagumi
begitu mempesona
walau kadang kita berkata menyakitkan
tapi kutahu
itu hanya sebuah proses
proses dari sebuah cinta yang abadi.
kasih,
tlah ku jadikan engkau wanitaku
yang menempati setiap bilik jantungku
menentukan tiap gerakan hidupku
mengisi pikiranku sebelum tidur
semua hanya untuk mempersiapkan hidup yang indah
bersamamu di masa depan nanti
wanitaku,
andai kau mengerti segala rencanaku
membaca setiap gerakan jalanku
agar engkau pun dapat mendukungku
dengan senyuman indahmu
yang merupakan kekuatan bagi tujuanku
proses cinta ini kadang berat
tapi yakinlah sayangku
kita hanya butuh sebuah keberanian
dan sebuah komitment
dari sebuah keputusan
yang kita ambil untuk hidup bersama
satu dan untuk selamanya
menawar sebuah presepsi yg di goyahkan oleh perkataan
menepikan hatiku
pada kekuatan yang bersahaja
menemani sebuah pesona
melangkah dengan pasti
bertahan dengan menangis
untuk seorang yang begitu aku kagumi
begitu mempesona
walau kadang kita berkata menyakitkan
tapi kutahu
itu hanya sebuah proses
proses dari sebuah cinta yang abadi.
kasih,
tlah ku jadikan engkau wanitaku
yang menempati setiap bilik jantungku
menentukan tiap gerakan hidupku
mengisi pikiranku sebelum tidur
semua hanya untuk mempersiapkan hidup yang indah
bersamamu di masa depan nanti
wanitaku,
andai kau mengerti segala rencanaku
membaca setiap gerakan jalanku
agar engkau pun dapat mendukungku
dengan senyuman indahmu
yang merupakan kekuatan bagi tujuanku
proses cinta ini kadang berat
tapi yakinlah sayangku
kita hanya butuh sebuah keberanian
dan sebuah komitment
dari sebuah keputusan
yang kita ambil untuk hidup bersama
satu dan untuk selamanya
Keheningan Hati
Senja bersemburat merah di ujung horizon. Pucuk-pucuk sinar jingga tertinggal malu-malu, dari Sang Surya yang mulai meringkuk ke peraduannya. Petang mulai padat mengisi ruang. Bias kegelapan menyelisip perlahan di antara garis-garis cahaya yang mulai memudar. Pantulan langit pada samudera berpendar mempesona walau gelap mulai makin kelam. Burung-burung terbang pulang ke sarang, melintas berkilasan berbaur dalam bianglala penuh nuasa seribu warna.
Memandangi keindahan di ujung petang, di antara selisir angin laut dan kehangatan sisa-sisa mentari senja. Duduk sendiri di pinggir jendela kamar, berkawan dengan keheningan. Ning yang tenang. Nang yang hening. Kesunyian begitu kental menyesakkan sanubari. Wangi mawar-mawar di ujung taman, yang menyeruak masuk tanpa diundang, tak mampu menggelitik menggoyangkan renjana hati.
Entah mengapa, di hari-hari terakhir ini ribuan getaran rindu tak pernah berhenti menghujam dada. Datangnya bagai bara, panas membakar menghanguskan ruang jiwa. Datangnya bagai sebungkah es, dingin menggigit membekukan sekelumit kesadaran hati yang tersisa.
Terlalu lama sudah aku bermimpi. Menelusuri angan mengikuti jejak sejarah yang pernah kau lukiskan. Menjembatani khayalan merengkuhmu menari dalam irama cinta di antara gerimis pagi. Tapi langkahmu Kekasih, begitu jauh berputar terbawa angin segara. Makin menghilang di sela-sela kabut yang mengitari lautan.
Sudah kucoba menata lagi hamparan puing-puing hati yang tertinggal. Mencoba menghapus jejak-jejak langkahmu yang tersisa di pasir-pasir pantai rumah cinta kita. Menggapai asa merengkuh harapan di kepingan awan putih di atas sana. Kadang tersedak menghirup sisa udara yang wanginya kau tinggalkan.
Malam makin kelam. Kegelapan mulai menyentak -nyentak, perlahan menyelimuti peraduan Sang Surya yang terlelap. Dewi Malam bergandengan tangan dengan Rembulan, mulai berdiri berjingkat perlahan mengitari bumi. Lalu dengan lembut ditiupnya sisa-sisa lilin jingga dari senja yang kemerahan. Wangi mawar yang mulai menguncup masih tertinggal di ujung kamarku, namun pelan-pelan mulai tergantikan dengan keharuman sedap malam yang menguasai kegelapan.
Terpesona memandangi sore yang Kau tinggalkan di sudut mimpi, tanpa sadar sepasang tangan lembut sudah beberapa saat merengkuhku dalam pelukan. Kehangatan menjalar meneduhi hujan yang mengalir lewat mataku. Ada salam sayang menyeruak masuk lewat wajah kunang-kunang di tepi taman. Ada kekuatan untuk tetap bersama dalam lingkaran tangan. Mengajak melafalkan kata-kata baru.
Malam makin berdandan rapi. Daun-daun kering mulai menggugurkan diri. Alampun mulai bersemadi.
Kekasih...ada ikrar lain yang aku pasrahkan pada dinding-dinding hati lainnya. Sisa-sisa keindahan yang ingin aku rengkuh. Melajukan perahuku bersama angin barat, mencari danau biru, awan biru, laut biru dan ikan-ikan yang menari ditimpa silaunya Mentari.
Toh esok, langit akan kembali terang dan awan-awan kembali memutih bagai kapas, beriringan mencari kelahiran dan menghadapinya dengan senyuman teramat manis.
Kekasih..bantu aku bermimpi lagi, berjingkat-jingkat di permukaan telaga bening mengalun bersama riak air .
.
Memandangi keindahan di ujung petang, di antara selisir angin laut dan kehangatan sisa-sisa mentari senja. Duduk sendiri di pinggir jendela kamar, berkawan dengan keheningan. Ning yang tenang. Nang yang hening. Kesunyian begitu kental menyesakkan sanubari. Wangi mawar-mawar di ujung taman, yang menyeruak masuk tanpa diundang, tak mampu menggelitik menggoyangkan renjana hati.
Entah mengapa, di hari-hari terakhir ini ribuan getaran rindu tak pernah berhenti menghujam dada. Datangnya bagai bara, panas membakar menghanguskan ruang jiwa. Datangnya bagai sebungkah es, dingin menggigit membekukan sekelumit kesadaran hati yang tersisa.
Terlalu lama sudah aku bermimpi. Menelusuri angan mengikuti jejak sejarah yang pernah kau lukiskan. Menjembatani khayalan merengkuhmu menari dalam irama cinta di antara gerimis pagi. Tapi langkahmu Kekasih, begitu jauh berputar terbawa angin segara. Makin menghilang di sela-sela kabut yang mengitari lautan.
Sudah kucoba menata lagi hamparan puing-puing hati yang tertinggal. Mencoba menghapus jejak-jejak langkahmu yang tersisa di pasir-pasir pantai rumah cinta kita. Menggapai asa merengkuh harapan di kepingan awan putih di atas sana. Kadang tersedak menghirup sisa udara yang wanginya kau tinggalkan.
Malam makin kelam. Kegelapan mulai menyentak -nyentak, perlahan menyelimuti peraduan Sang Surya yang terlelap. Dewi Malam bergandengan tangan dengan Rembulan, mulai berdiri berjingkat perlahan mengitari bumi. Lalu dengan lembut ditiupnya sisa-sisa lilin jingga dari senja yang kemerahan. Wangi mawar yang mulai menguncup masih tertinggal di ujung kamarku, namun pelan-pelan mulai tergantikan dengan keharuman sedap malam yang menguasai kegelapan.
Terpesona memandangi sore yang Kau tinggalkan di sudut mimpi, tanpa sadar sepasang tangan lembut sudah beberapa saat merengkuhku dalam pelukan. Kehangatan menjalar meneduhi hujan yang mengalir lewat mataku. Ada salam sayang menyeruak masuk lewat wajah kunang-kunang di tepi taman. Ada kekuatan untuk tetap bersama dalam lingkaran tangan. Mengajak melafalkan kata-kata baru.
Malam makin berdandan rapi. Daun-daun kering mulai menggugurkan diri. Alampun mulai bersemadi.
Kekasih...ada ikrar lain yang aku pasrahkan pada dinding-dinding hati lainnya. Sisa-sisa keindahan yang ingin aku rengkuh. Melajukan perahuku bersama angin barat, mencari danau biru, awan biru, laut biru dan ikan-ikan yang menari ditimpa silaunya Mentari.
Toh esok, langit akan kembali terang dan awan-awan kembali memutih bagai kapas, beriringan mencari kelahiran dan menghadapinya dengan senyuman teramat manis.
Kekasih..bantu aku bermimpi lagi, berjingkat-jingkat di permukaan telaga bening mengalun bersama riak air .
.
Aku hanya ingin Menangis
enja belum berlalu dan entah angin darimana membawaku duduk di depan Komputerku menulis lagi di senja ini…senja yang menyimpan sesuatu hal yang menggiringku merasakan runtuhnya pendirianku untuk bahwa sesungguhnya aku sudah merelakanmu bahagia bersama siapapun seorang yang sudah dipilih hatimu..dan aku tidak bisa berbuat apa-apa..lantunan nada yang dulu membuatku merasakan cinta yang tulus sekarang perlahan berubah menjadi instrument kehampaan, aku seolah tak mampu merasakannya lebih dalam lagi, aku benar-benar merasa kehilangan, fuuh….
Langit kian memerah dan gelap sedikit demi sedikit mengelabuinya, aku merasakan hausnya jiwaku akan seorang yang bisa mengisi hidupku, mewarnai hatiku dengan sejuta warna kasih yang pernah kurasakan, membuatku tersenyum menjalani hidup di duniaku yang jahat..dimanakah akan kucari seorang yang kan membawa aku ketempat peristirahatan terakhir, aku lelah, aku sungguh lelah tak tau bagaimana aku menggambarkan kesunyian ini, karena semua yang kurasakan begitu nyata di depan mataku.. kering sudah mata air bahagiaku..aku hanya termangu melihat kehidupan yang berputar dengan tidak seimbang ada kalanya aku harus memusuhi diriku sendiri..kenapa aku takkan pernah mengalahkan masa lalu.. kenapa hanya dia yang selalu bisa meghancurkan hidupku yang baru saja ingin kumulai..? harusnya aku tidak dipertemukan dengannya, harusnya hatiku tak perlu jatuh padanya..harusnya aku tetap sendiri dan biar terus seperti itu...
Sekarang yang ada hanya seuntai kenangan yang takkan mungkin menghilang..dan aku semakin hancur saat semua orang pergi dan meninggalkanku, aku menikmati tiap detik yang berjalan dengan lambat saat aku mulai melangkah kedunia kesunyiaan hatiku.. aku seakan tersenyum dijalan yang semakin gelap dan aku tertawa saat aku terjerembab lagi karena kesalahanku, aku tidak perduli aku harus semakin terluka untuk satu hal yang terlihat sungguh menggelikan, aku menggila dengan semua kesendiriaan ini membuatku gila, ia aku semakin menggila…!! terdengar tawaku yang suram membahana memecahkan dunia kesunyian menelusuri jalan pilu ini, walau harus tertatih dan terluka.. semakin menghilang yang ada padaku semakin aku merasa ringan tuk melangkah…aku menikmatinya..ia, semakin menikmatinya..
Saat rindu ini takkan pernah terbalas, saat kesetiaan sudah tidak berharga dimatamu, saat cinta yang kusimpan menjadi tak berarti dan kau campakkan kedalam jurang kebencian yang semakin dalam, apakah aku harus tetap mempercayai cinta itu ada? Aku hanya ingin menangis…….!!!
Hujan di penghujung senja, biarlah semua yang kurasakan ini menjadi rahasiamu, bawa semua ini tenggelam bersama matahari yang semakin bersembunyi di ufuk barat, biarkan sedih ini takkan pernah habis tuk terurai..seperti hujan yang turun pada musimnya..jangan berhenti tuk selalu menangisi kehidupanku yang tak jua beranjak dari semua kehebatan skenario alam terhadap manusia hina sepertiku..
Langit kian memerah dan gelap sedikit demi sedikit mengelabuinya, aku merasakan hausnya jiwaku akan seorang yang bisa mengisi hidupku, mewarnai hatiku dengan sejuta warna kasih yang pernah kurasakan, membuatku tersenyum menjalani hidup di duniaku yang jahat..dimanakah akan kucari seorang yang kan membawa aku ketempat peristirahatan terakhir, aku lelah, aku sungguh lelah tak tau bagaimana aku menggambarkan kesunyian ini, karena semua yang kurasakan begitu nyata di depan mataku.. kering sudah mata air bahagiaku..aku hanya termangu melihat kehidupan yang berputar dengan tidak seimbang ada kalanya aku harus memusuhi diriku sendiri..kenapa aku takkan pernah mengalahkan masa lalu.. kenapa hanya dia yang selalu bisa meghancurkan hidupku yang baru saja ingin kumulai..? harusnya aku tidak dipertemukan dengannya, harusnya hatiku tak perlu jatuh padanya..harusnya aku tetap sendiri dan biar terus seperti itu...
Sekarang yang ada hanya seuntai kenangan yang takkan mungkin menghilang..dan aku semakin hancur saat semua orang pergi dan meninggalkanku, aku menikmati tiap detik yang berjalan dengan lambat saat aku mulai melangkah kedunia kesunyiaan hatiku.. aku seakan tersenyum dijalan yang semakin gelap dan aku tertawa saat aku terjerembab lagi karena kesalahanku, aku tidak perduli aku harus semakin terluka untuk satu hal yang terlihat sungguh menggelikan, aku menggila dengan semua kesendiriaan ini membuatku gila, ia aku semakin menggila…!! terdengar tawaku yang suram membahana memecahkan dunia kesunyian menelusuri jalan pilu ini, walau harus tertatih dan terluka.. semakin menghilang yang ada padaku semakin aku merasa ringan tuk melangkah…aku menikmatinya..ia, semakin menikmatinya..
Saat rindu ini takkan pernah terbalas, saat kesetiaan sudah tidak berharga dimatamu, saat cinta yang kusimpan menjadi tak berarti dan kau campakkan kedalam jurang kebencian yang semakin dalam, apakah aku harus tetap mempercayai cinta itu ada? Aku hanya ingin menangis…….!!!
Hujan di penghujung senja, biarlah semua yang kurasakan ini menjadi rahasiamu, bawa semua ini tenggelam bersama matahari yang semakin bersembunyi di ufuk barat, biarkan sedih ini takkan pernah habis tuk terurai..seperti hujan yang turun pada musimnya..jangan berhenti tuk selalu menangisi kehidupanku yang tak jua beranjak dari semua kehebatan skenario alam terhadap manusia hina sepertiku..
Disa'at aku merindukanmu...
Aku tidak tau pertanda apa gerangan semua ini..apakah doaku telah terjawab?
Atau ini hanya akan membuatku semakin tidak berarti dimatanya.. dia datang padaku untuk satu hal yang sudah lama berlalu, apa aku harus melakukannya lagi, kembali memberanikan diriku untuk menjadi pemujamu yang selalu taat pada hatimu…?
apa yang harus kulakukan dalam keadaan ini…?
Aku tau ini semua bukanlah kesalahannya, ini adalah egoku.. aku harus memutuskannya saat ini, aku harus mempertimbangkannya, aku harus merundingkannya dengan hatiku..sebelum aku benar-benar harus mengorbankan diriku lagi.. tapi aku tidak setega itu, aku tidak mungkin membiarkan hatiku terluka danmembiarkanmu seorang diri melewati semua ini,terlalu jahat rasanya. Aku harus datang pada saat seperti ini, tidak peduli kau percaya padaku, tidak peduli setelah ini kau akan pergi dan menghilang diantara embun pagi yang selalu membasahi luka-lukaku membuat semuanya menjadi semakin terasa perih hingga ke ulu hatiku…
aku akan tetap melakukannya, untuk yang terakhir kalinya...
Aku harus berbuat sesuatu, apa yang sudah kumulai, akan kuakhiri… sudah saatnya tangis ini berhenti disini… kau seakan menjauh dari ku dan melanjutkan hidupmu tanpa harus terbeban dengan semua hal yang ada pada masa lalu…sebentar lagi semuanya akan selesai…aku datang bukan untuk memintamu duduk memandang bintang seperti dulu, bukan juga tuk meminta hatimu.. aku datang untuk menyelesaikan apa yang seharusnya kita selesaikan…
Aku tidak pernah tau ternyata semua ini masih akan berlanjut, diam-diam ini seperti racun yang merasuk disetiap pembuluh darahku dan darahmu, membuatku tersentak dan termenung sejenak.. kamu tau aku tidak akan membiarkanmu sendriri disaat seperti ini… tunggu aku datang…setidaknya tuk sekali saja menatap sudut indah matamu yang selalu membuatku takluk dan bertekuk lutut pada hatimu……
Atau ini hanya akan membuatku semakin tidak berarti dimatanya.. dia datang padaku untuk satu hal yang sudah lama berlalu, apa aku harus melakukannya lagi, kembali memberanikan diriku untuk menjadi pemujamu yang selalu taat pada hatimu…?
apa yang harus kulakukan dalam keadaan ini…?
Aku tau ini semua bukanlah kesalahannya, ini adalah egoku.. aku harus memutuskannya saat ini, aku harus mempertimbangkannya, aku harus merundingkannya dengan hatiku..sebelum aku benar-benar harus mengorbankan diriku lagi.. tapi aku tidak setega itu, aku tidak mungkin membiarkan hatiku terluka danmembiarkanmu seorang diri melewati semua ini,terlalu jahat rasanya. Aku harus datang pada saat seperti ini, tidak peduli kau percaya padaku, tidak peduli setelah ini kau akan pergi dan menghilang diantara embun pagi yang selalu membasahi luka-lukaku membuat semuanya menjadi semakin terasa perih hingga ke ulu hatiku…
aku akan tetap melakukannya, untuk yang terakhir kalinya...
Aku harus berbuat sesuatu, apa yang sudah kumulai, akan kuakhiri… sudah saatnya tangis ini berhenti disini… kau seakan menjauh dari ku dan melanjutkan hidupmu tanpa harus terbeban dengan semua hal yang ada pada masa lalu…sebentar lagi semuanya akan selesai…aku datang bukan untuk memintamu duduk memandang bintang seperti dulu, bukan juga tuk meminta hatimu.. aku datang untuk menyelesaikan apa yang seharusnya kita selesaikan…
Aku tidak pernah tau ternyata semua ini masih akan berlanjut, diam-diam ini seperti racun yang merasuk disetiap pembuluh darahku dan darahmu, membuatku tersentak dan termenung sejenak.. kamu tau aku tidak akan membiarkanmu sendriri disaat seperti ini… tunggu aku datang…setidaknya tuk sekali saja menatap sudut indah matamu yang selalu membuatku takluk dan bertekuk lutut pada hatimu……
Allahu Akbar
Pagi yang datang kan selalu indah saat semua beban tak lagi menyesak, saat cahaya mentari masuk melalui jendela kamarku membelai lembut wajahku yang masih kusut karena insomniaku.. aku hanya tersenyum dan berdoa semoga keindahan ini tinggal disini, walaupun aku tau tak semua doa kan di jawabNya…dan kenyataanya kadang malah berbalik 180 derajat..tapi aku kan tetap bersyukur dalam semua himpitan rencana-rencana jahat dunia ini..aku harus tetap bertahan walau aku tau, aku akan dianggap orang gila yang hanya berbicara dengan Komputerku, aku tidak peduli..yang aku pedulikan hanya apa yang akan di ingat Tuhanku, bukan apa yang di ingat manusia…
Apa yang harus aku jalani sekarang, apa yang harus aku rasakan sekarang, apa yang harus aku terima sekarang adalah sebuah bentuk rencana yang tidak akan pernah kumengerti…aku tidak pernah percaya kebetulan atau cosmological system, aku percaya tiap detil dalam hidupku sudah di arahkan dan dalam tiap arahan selalu ada dua pilihan yang bernilai positif atau negatif dan jika pilihan itu jatuh pada hal yang negatif, aku menjadi seorang yang merasa lebih berdosa dari kamu semua.. setiap kesakitan, setiap patah hatiku, setiap tetes airmataku yang jatuh..Dia tau, dan aku tau Dia pun merasakan apa yang aku rasakan ironisnya aku dan mungkin kamu tidak pernah sadari itu, bodohnya lagi.. saat aku jatuh, aku merasa berjalan seorang diri..padahal..aku tau itu tidak pernah terjadi, aku yang tidak peka dan memperhatikan bahwa Dia selalu memanggil namaku tuk tetap tinggal dan percaya..tapi aku terlalu sibuk dengan tangis dan airmataku, aku terlalu lama tunduk pada kesedihan..sehingga aku kehilangan Dia..aku yang berjalan menjauh tetap mampu mendengar suaraNya yang sayup-sayup..tapi aku malu tuk kembali...
Tiap hujan yang turun berusaha menyadarkanku bahwa aku harus tetap percaya kehidupan yang kulalui sekarang seperti sebuah film yang akan berakhir dengan indah dan aku percaya di tengah-tengah film itu aku harus mengalami semua penderitaan ini agar aku bisa menahan lebih kuat lagi desakan-desakan kegelapan yang berusaha menyeretku tiada henti..
Dia adalah sutradara yang hebat, aku percaya Dia kan membuat cerita dengan makna yang dalam untukku.. agar aku selalu bersyukur betapa aku sangat diperhatikanNya.. Dia telah merancangnya sedemikian rupa… bagaimana aku larut dalam kesedihan, bagaimana aku bercucuran airmata, bagaimana aku harus kehilangan kepercayaan atas diriku sendiri, bagaima aku jatuh cinta, bagaimana momen-moment romantis terjadi dalam hidupku, bagaimana aku harus bahagia dengan semua yang Dia berikan padaku… Dia sudah menyutradarai hidupku lebih dari yang aku harapkan, ditiap detilnya Dia membuat semuanya menjadi sangat berarti, dan ending yang lebih indah dari film manapun yang pernah ada...Allahu akbar
Apa yang harus aku jalani sekarang, apa yang harus aku rasakan sekarang, apa yang harus aku terima sekarang adalah sebuah bentuk rencana yang tidak akan pernah kumengerti…aku tidak pernah percaya kebetulan atau cosmological system, aku percaya tiap detil dalam hidupku sudah di arahkan dan dalam tiap arahan selalu ada dua pilihan yang bernilai positif atau negatif dan jika pilihan itu jatuh pada hal yang negatif, aku menjadi seorang yang merasa lebih berdosa dari kamu semua.. setiap kesakitan, setiap patah hatiku, setiap tetes airmataku yang jatuh..Dia tau, dan aku tau Dia pun merasakan apa yang aku rasakan ironisnya aku dan mungkin kamu tidak pernah sadari itu, bodohnya lagi.. saat aku jatuh, aku merasa berjalan seorang diri..padahal..aku tau itu tidak pernah terjadi, aku yang tidak peka dan memperhatikan bahwa Dia selalu memanggil namaku tuk tetap tinggal dan percaya..tapi aku terlalu sibuk dengan tangis dan airmataku, aku terlalu lama tunduk pada kesedihan..sehingga aku kehilangan Dia..aku yang berjalan menjauh tetap mampu mendengar suaraNya yang sayup-sayup..tapi aku malu tuk kembali...
Tiap hujan yang turun berusaha menyadarkanku bahwa aku harus tetap percaya kehidupan yang kulalui sekarang seperti sebuah film yang akan berakhir dengan indah dan aku percaya di tengah-tengah film itu aku harus mengalami semua penderitaan ini agar aku bisa menahan lebih kuat lagi desakan-desakan kegelapan yang berusaha menyeretku tiada henti..
Dia adalah sutradara yang hebat, aku percaya Dia kan membuat cerita dengan makna yang dalam untukku.. agar aku selalu bersyukur betapa aku sangat diperhatikanNya.. Dia telah merancangnya sedemikian rupa… bagaimana aku larut dalam kesedihan, bagaimana aku bercucuran airmata, bagaimana aku harus kehilangan kepercayaan atas diriku sendiri, bagaima aku jatuh cinta, bagaimana momen-moment romantis terjadi dalam hidupku, bagaimana aku harus bahagia dengan semua yang Dia berikan padaku… Dia sudah menyutradarai hidupku lebih dari yang aku harapkan, ditiap detilnya Dia membuat semuanya menjadi sangat berarti, dan ending yang lebih indah dari film manapun yang pernah ada...Allahu akbar
Goresan Hatiku
Walau hari ini tanpa bintang aku masih bisa tersenyum dalam derasnya hujan yang membuatku menggigil bersama kilatan-kilatan petir yang sesekali mengejutkanku dengan suara-suara gemuruh yang menggelegar, hati kecil ini kembali terusik dengan ingatan lama beberapa tahun yang lalu.
Aku tak pernah berpikir bisa sampai ke titik ini. Setidaknya tidak sekarang. Sampai di titik di mana aku baik-baik saja dan jauh lebih baik dari sebelumnya. Utuh dan jauh lebih kuat.
Mungkin memang benar bahwa masalahlah yang mengajarkanku dewasa. Melatihku menghadapi saat-saat tersulit dalam hidup.Saat aku merasa putus asa dan tidak berarti. Apa yang aku miliki bahkan tidak menolong sama sekali.yang aku inginkan hanyalah mengakhiri hidup dan masalah selesai. Ketika kata “bertahan” sepertinya percuma saja.
Tapi ternyata tidak sesederhana itu! Masalah tidak akan selesai begitu saja ketika kita mencoba lari dan bersembunyi. Satu-satunya pilihan adalah menghadapinya dengan kepala tegak, setakut apapun diriku melangkah.
Mungkin akan mudah mengatakannya, tapi untuk melakukannya seperti berjalan di atas hamparan beling, yang membuatku percaya, detik ketika aku berhasil melewatinya,maka pada detik itu pula aku akan berakhir, atau bahkan di tengah perjalanan, akhir itu yang menemuiku lebih dulu.
Tapi, tahukah kau? Ternyata tidak seburuk itu. Yang aku perlukan hanya percaya. Bahwa semuanya akan baik-baik saja. Klise mungkin kedengarannya. Tapi seklise-klisenya, pernyataan itu terkadang ada benarnya. Aku hanya perlu melangkah lagi. Melepaskan diri dari apapun yang membuatku tidak bahagia.
Dan aku bisa melaluinya. Awalnya aku pikir aku akan hancur, menemui keberakhiranku dalam keadaan mengenaskan. Sampai akhirnya aku sadar bahwa satu-satunya hal yang bisa kulakukan hanyalah berdamai dengan diriku sendiri, berdamai dengan keadaan. Dan ajaibnya aku menemukan diriku jauh lebih baik.
lalu lama berselang, setelah aku kembali bangkit dan mencoba menata hidupku lagi. Seseorang datang dari kota bernama Virginia. Awalnya aku begitu takut akan kehadirannya. Mencoba menutup pintu hatiku rapat-rapat dan tak ingin membiarkannya masuk. Aku begitu takut. Mencoba menjauh, atau lebih tepatnya berlari menjauhinya. Tapi ternyata kali ini aku tak berhasil. Hatiku menolak berkompromi. Ia malah memintaku belajar dari setiap kesalahanku. karea yang tersulit itu bukan bagaimana bisa mengatasi masalah tapi bagaimana kita bisa belajar dari masalah itu sendiri
Kini aku menemukan tempat pulang. Sebuah tempat yang dulu hanya berani kulihat dari jauh. Kini aku di sana, bersama seseorang yang dengan sabar menghadapi semua kecengengan dan ketakutanku akan hidup, juga pertanyaan-pertanyaan melankolisku yang tidak pernah berakhir dengan sebuah jawaban pasti. Aku luluh. Kesederhanaannya membuatku berfikir ulang tentang hidup dan kehidupan. Mungkin memang aku yang selalu memperumit segala sesuatunya. Padahal aku hanya perlu berhenti sejenak dan menrcermati sekelilingku sejenak untuk melihat hidupku dan apa yang masih tersisa dalam genggamanku..Hal-hal berharga yang masih kumiliki. Menyadari bahwa Tuhan masih menyayangi aku dan aku masih jauh lebih beruntung diberi kesempatan untuk tetap hidup. Hidup yang penuh berkah terselubung di dalamnya.
Aku lalu berpikir. Mungkin mimpiku dulu terlalu muluk, hingga ketika mimpi itu menyata, aku masih terus menggigit bibirku hingga berdarah, hanya untuk meyakinkan ini benar-benar nyata. Bahwa seseorang yang dulu tak pernah berani aku impikan kini menggengam hatiku erat. Begitu hati-hatinya, hanya agar aku tidak jatuh dan terluka lagi. Seseorang yang dengannya aku berani menjadi diriku sendiri, berani menghadapi dunia dengan kepala tegak, berani bermimpi lagi. Bahkan dalam munajat-munajat sepertiga malamku, aku terus meminta agar Tuhan tetap bermurah hati membiarkannya ada bersamaku
Aku bahkan tidak takut lagi. Kalaupun nantinya aku mesti kecewa, aku mau mengambil resiko itu. Bukankah segala sesuatunya mesti diperjuangkan? Apalagi untuk sesuatu yang benar-benar aku yakini. Tidak sesuatu yang datang dengan mudah, bukan? Dan aku mengambil resiko untuk kembali patah. Mungkin kali ini aku akan benar-benar hancur. Tapi aku ingin mencoba. Dan aku tak akan menyerah. Karena ada dia yang selalu meyakinkan aku, bahwa atas nama Tuhan, demi aku dan rasa kami, dia akan menghadapi semuanya.
Mungkin benar aku akan patah tapi setidaknya aku telah mencoba. Atau, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri karena tidak memberi diriku kesempatan. Untuk bahagia.
Sejak kemarin, semua orang yang mampuku pandangi berkata tentang istimewanya hari ini. Ungkapan kasih dan cinta sudah terburai bahkan sebelum matahari menampakkan diri. Tentang sebuah hati, tentang sebuah peran, cinta, tanggung jawab,…..dan lebih nyata lagi Mungkin saja bila esok tiba kata-kataku tak lagi menjenguk jendela hatimu bila saja rasa itu telah kau hanyutkan jauh pada derasnya aliran sungai yang jemu. Mungkin tiap patah-patah kataku tidak lagi seindah kicauan burung mengalunkan mimpi waktu lenamu. Dan mungkin siangku bagai pecahan kaca yang membekas dalam diam. Saat ku jejaki tanahmu tidak kau ku temui tersipu hanya ilalang hijau yang subur menutup setiap lorong mimpiku lalu aku tidak lagi melangkah
Maafkan aku untuk ke seribu kalinya bila nantinya pagar-pagar benci kau dirikan dengan jemu dan putus asa penantian rindu itu. Mungkinkah kau bunuh dengan rela bila aku kehilangan keberanian untuk bersamamu berbicara cinta? Dan Masih berbicara lagikah cinta bila kata-kataku tidak lagi terbaca di hatimu ?
Aku tak pernah berpikir bisa sampai ke titik ini. Setidaknya tidak sekarang. Sampai di titik di mana aku baik-baik saja dan jauh lebih baik dari sebelumnya. Utuh dan jauh lebih kuat.
Mungkin memang benar bahwa masalahlah yang mengajarkanku dewasa. Melatihku menghadapi saat-saat tersulit dalam hidup.Saat aku merasa putus asa dan tidak berarti. Apa yang aku miliki bahkan tidak menolong sama sekali.yang aku inginkan hanyalah mengakhiri hidup dan masalah selesai. Ketika kata “bertahan” sepertinya percuma saja.
Tapi ternyata tidak sesederhana itu! Masalah tidak akan selesai begitu saja ketika kita mencoba lari dan bersembunyi. Satu-satunya pilihan adalah menghadapinya dengan kepala tegak, setakut apapun diriku melangkah.
Mungkin akan mudah mengatakannya, tapi untuk melakukannya seperti berjalan di atas hamparan beling, yang membuatku percaya, detik ketika aku berhasil melewatinya,maka pada detik itu pula aku akan berakhir, atau bahkan di tengah perjalanan, akhir itu yang menemuiku lebih dulu.
Tapi, tahukah kau? Ternyata tidak seburuk itu. Yang aku perlukan hanya percaya. Bahwa semuanya akan baik-baik saja. Klise mungkin kedengarannya. Tapi seklise-klisenya, pernyataan itu terkadang ada benarnya. Aku hanya perlu melangkah lagi. Melepaskan diri dari apapun yang membuatku tidak bahagia.
Dan aku bisa melaluinya. Awalnya aku pikir aku akan hancur, menemui keberakhiranku dalam keadaan mengenaskan. Sampai akhirnya aku sadar bahwa satu-satunya hal yang bisa kulakukan hanyalah berdamai dengan diriku sendiri, berdamai dengan keadaan. Dan ajaibnya aku menemukan diriku jauh lebih baik.
lalu lama berselang, setelah aku kembali bangkit dan mencoba menata hidupku lagi. Seseorang datang dari kota bernama Virginia. Awalnya aku begitu takut akan kehadirannya. Mencoba menutup pintu hatiku rapat-rapat dan tak ingin membiarkannya masuk. Aku begitu takut. Mencoba menjauh, atau lebih tepatnya berlari menjauhinya. Tapi ternyata kali ini aku tak berhasil. Hatiku menolak berkompromi. Ia malah memintaku belajar dari setiap kesalahanku. karea yang tersulit itu bukan bagaimana bisa mengatasi masalah tapi bagaimana kita bisa belajar dari masalah itu sendiri
Kini aku menemukan tempat pulang. Sebuah tempat yang dulu hanya berani kulihat dari jauh. Kini aku di sana, bersama seseorang yang dengan sabar menghadapi semua kecengengan dan ketakutanku akan hidup, juga pertanyaan-pertanyaan melankolisku yang tidak pernah berakhir dengan sebuah jawaban pasti. Aku luluh. Kesederhanaannya membuatku berfikir ulang tentang hidup dan kehidupan. Mungkin memang aku yang selalu memperumit segala sesuatunya. Padahal aku hanya perlu berhenti sejenak dan menrcermati sekelilingku sejenak untuk melihat hidupku dan apa yang masih tersisa dalam genggamanku..Hal-hal berharga yang masih kumiliki. Menyadari bahwa Tuhan masih menyayangi aku dan aku masih jauh lebih beruntung diberi kesempatan untuk tetap hidup. Hidup yang penuh berkah terselubung di dalamnya.
Aku lalu berpikir. Mungkin mimpiku dulu terlalu muluk, hingga ketika mimpi itu menyata, aku masih terus menggigit bibirku hingga berdarah, hanya untuk meyakinkan ini benar-benar nyata. Bahwa seseorang yang dulu tak pernah berani aku impikan kini menggengam hatiku erat. Begitu hati-hatinya, hanya agar aku tidak jatuh dan terluka lagi. Seseorang yang dengannya aku berani menjadi diriku sendiri, berani menghadapi dunia dengan kepala tegak, berani bermimpi lagi. Bahkan dalam munajat-munajat sepertiga malamku, aku terus meminta agar Tuhan tetap bermurah hati membiarkannya ada bersamaku
Aku bahkan tidak takut lagi. Kalaupun nantinya aku mesti kecewa, aku mau mengambil resiko itu. Bukankah segala sesuatunya mesti diperjuangkan? Apalagi untuk sesuatu yang benar-benar aku yakini. Tidak sesuatu yang datang dengan mudah, bukan? Dan aku mengambil resiko untuk kembali patah. Mungkin kali ini aku akan benar-benar hancur. Tapi aku ingin mencoba. Dan aku tak akan menyerah. Karena ada dia yang selalu meyakinkan aku, bahwa atas nama Tuhan, demi aku dan rasa kami, dia akan menghadapi semuanya.
Mungkin benar aku akan patah tapi setidaknya aku telah mencoba. Atau, aku tidak akan memaafkan diriku sendiri karena tidak memberi diriku kesempatan. Untuk bahagia.
Sejak kemarin, semua orang yang mampuku pandangi berkata tentang istimewanya hari ini. Ungkapan kasih dan cinta sudah terburai bahkan sebelum matahari menampakkan diri. Tentang sebuah hati, tentang sebuah peran, cinta, tanggung jawab,…..dan lebih nyata lagi Mungkin saja bila esok tiba kata-kataku tak lagi menjenguk jendela hatimu bila saja rasa itu telah kau hanyutkan jauh pada derasnya aliran sungai yang jemu. Mungkin tiap patah-patah kataku tidak lagi seindah kicauan burung mengalunkan mimpi waktu lenamu. Dan mungkin siangku bagai pecahan kaca yang membekas dalam diam. Saat ku jejaki tanahmu tidak kau ku temui tersipu hanya ilalang hijau yang subur menutup setiap lorong mimpiku lalu aku tidak lagi melangkah
Maafkan aku untuk ke seribu kalinya bila nantinya pagar-pagar benci kau dirikan dengan jemu dan putus asa penantian rindu itu. Mungkinkah kau bunuh dengan rela bila aku kehilangan keberanian untuk bersamamu berbicara cinta? Dan Masih berbicara lagikah cinta bila kata-kataku tidak lagi terbaca di hatimu ?
Langganan:
Postingan (Atom)