Wahai Bulan dan Bintang….
Datanglah kemari.., temaniku dalam kesendirian
Hanyut dalam kesedihan tiada berakhir
Laksana seseorang mencurahkan isi hati yang tak kunjung habis
Cobaan datang silih berganti…
Rintangan membentang menanti..
Ku seperti sosok orang yang tak berarti
Sosok orang yang dilihat layaknya duri
Malam kelam.. ku termenung menatap hitamnya awan
Sendiri berteman sepi…berteman hembus angin malam
Hm….hati ini terasa sakit.. perih.. kecewa..
Tatkala ku ingat dirinya.. kuingat semua kenangan bersama dia
Saat-saat indah bersamanya.. pengalaman yang mengasyikkan bersamanya
Semua itu kini tinggal kenangan…
Dia…. Dia pergi tinggalkan ku tuk slamanya..
Pergi tak tau kemana… dia pergi menghilang bersama hembus angin tiada
Tak sanggup rasanya tuk kehilangan orang tersayang…sosok orang tercinta
Namun apa daya… takdir berkata lain..
Ku dan dia harus berpisah untuk slama-lamanya..
Kini, ku sendiri tanpa ada sosok orang tercinta yang menemani..
Curahan hati… hanya itu yang bisa aku lakukan
Menuliskan, merangkai kata-kata dari dalam hati yang paling dalam..
Kesepian… itulah yang kurasakan
Namun.. Tuhan berkehendak di luar pikiranku
Saat-saat indah dan bahagia itu ku kubur dalam-dalam
Ku buka lembaran baru dan kehidupan baru tanpa dia
Ku buka hatiku tuk orang lain.. tapi tak kan ku lupakannya
Ku kan slalu mengingatnya..karna dia tlah menaburkan benih-benih cinta
yang tulus dari hatinya
“Oh.. Bulan dan Bintang..”
“Malam ini.. kurangkai sebuah impian dan harapan
Jadilah kau saksi atas impian dan harapanku ini
Hanya kaulah tempat curahan hatiku..
Hanya kaulah tempat ku bercerita kala ku sedih dan bahagia..
Hanya kaulah sahabat yang slalu menemaniku
Berjanjilah padaku.. agar kau slalu ada disampingku..
Menemani..dan menjadi tempat curahan hatiku
Ku yakin di sana dia mendukung semua yang kulakukan…”
Sebelum ku pergi tinggalkan kota ini.. ku berikan senyum bahagia untuknya..
Senyum penuh harap agar kelak ku bisa bertemu dengannya lagi…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar