-->

Jumat, 22 Oktober 2010

Kasih sayangmu oh..Ibu..........

Ibu…Maafkan aku…sejak lahir hingga kudewasa
Selalu menyusahkan hidupmu
Tak kan pernah bisa kubalas jasa – jasamu
Tak akan bisa ibu …

Meskipun ku belikan rumah mewah untukmu …
Takkan bisa menggantikan kenyamanan rahimmu,
saat aku menginap di sana selama 9 bulan

Hari demi hari,minggu demi minggu dan bulan demi bulan
bertambah berat dan nakalnya tendanganku di dalam rahimmu,
Tidak membuatmu enggan membawaku kemanapun kau pergi
Kau tidak mau kehilangan aku
Sampai sekarang …tidak pernah kau tagih uang sewa rahimmu padaku

Ibu …Takkan bisa kubayar pengorbanan nyawamu sewaktu melahirkanku
Nafasmu bisa saja berhenti sewaktu – sewaktu dan untuk selamanya
Tetapi itu semua kau
Itu semua demi aku
Demi anakmu untuk bisa melihat terangnya dunia
Demi anakmu untuk bisa menggapai harapan yang terbentang

Setelah lahir…. belum puas aku merepotkanmu
Selama setahun atau dua tahun???

Bahkan aku lupa ibu
Setiap malam selalu kuganggu jam tidurmu dengan tangisan cengengku
Maafkan aku ibu…aku haus tetapi aku tidak bisa bilang,
aku cuma bisa menangis
Oh ibu …betapa halus hatimu sehingga bisa mengerti bahasa dan keinginanku

Dinginnya malam tak membuatmu enggan secepatnya bangkit meraihku
Kau dekap aku dan kau beri apa keinginanku
Belaian dan dekapanmu memberikan kehangatan di dalam hatiku
Senyum tulus yang terpancar dari wajah kuyumu, memberikan ketenangan dan kedamaian
di dalam keresahanku

Dan sampai sekarang… tidak pernah kau beri aku tagihan bon ASI
Tidak pernah ada perhitungan kasih sayang yang kau tagihkan
Ibu…sekarang aku sudah dewasa
Tetapi…kenapa aku tidak puas menyusahkanmu
Dinginnya pagi tidak membuatmu surut untuk menyiapkan sarapan pagi yang bergizi
Harapanmu hanya…supaya aku bisa konsentrasi belajar, pintar
Dan bisa meraih cita – cita yang kuinginkan

Tetapi kenapa aku tidak pernah menyadarinya
Kubantah selalu perintahmu,
kuabaikan selalu nasehatmu
Tetapi tidak pernah ada di dalam kamusmu
untuk merancang strategi pembalasan yang jahat padaku
Senyummu, ketulusan cinta itulah balasanmu

Aku tak heran ibu,
jika ada yang bertanya,
“Siapakah orang yang kau hormati?”
Lalu dijawab “ Ibumu,ibumu, ibumu lalu ayahmu”
Namamu disebut tiga kali dibandingkan dengan ayah, ibu
Betapa dimuliakannya dirimu
karena ketulusan kasih sayangmu
Meskipun kau tak mengharapkannya tetapi engkau layak mendapatkannya

Ibu…hanya doa yang bisa kuberikan padamu
Kupanjatkan setiap hari untuk kebahagiaan dan keselamatanmu
di dunia dan akhirat
Dan terimakasih atas kasih sayangmu padaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar